Fatwa ulama besar tentang memperingati hari kelahiran NABI MUHAMMAD SAW
Sebenarnya masalah tentang perayaan Maulid nabi SAW adalah masalah klasik yang selalu menjadi perdebatan di kalangan Ulama tentang boleh tidaknya mengadakan perayaan Maulid nabi saw. Kaum Nahdiyyin dan majlis-majlis taklim yang di asuh oleh para Habaib selalu mengadakan perayaan maulid setiap tahun atau membaca maulid di setiap diadakanya majlis taklim. Namun belakangan masalah tersebut diangkat kembali oleh sekelompok kaum muda yang anti maulid memvonis bahwa perayaan maulid adalah bid’ah yang harus di berantas. Meraka kaum muda yang anti maulid tersebut harus banyak belajar dari para Ulama shalapus sholeh yang kapasitas keilmuaannya tidak diragukan lagi. Meraka kaum muda anti maulid tersebut berpendapat bahwa mengadakan maulid atau membaca maulid adalah bentuk pengagungan yang berlebihan terhadap nabi Muhammad yang notabennya sebagai manusia. Padahal hingga saat ini apakah ada umat yang menyembah Muhammad saw ?tentu tidak !! Mengadakan dan pembacaan maulid nabi SAW adalah bentuk kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW , betul nabi adalah manusia tapi dia bukan Manusia biasa..nabi dijaga oleh Alloh swt untuk tidak tergelincir dalam melakukan dosa besar dan kecil. Beda dengan kita sebagai manusia biasa.
1. Imam jalaluddin As-suyuty ra menjelaskan dalam risalahnya yang berjudul "Husnul-Maqosid fi A'malil-Maulid :
"Orang pertama yang menyelenggarakan peringatan maulid Nabi SAW ialah Sultan Al-Mudzaffar, penguasa arbil (suatu tempat di Iraq sebelah timur / selatan kota mausil). Peringatan tersebut dihadiri oleh para ulama terkemuka dan orang-orang sholeh dari kaum sufi. tiap tahun Al-Mudzaffar mengeluarkan biaya sebesar 300.000 dinar untuk peringatan maulid, dengan niat semata-mata untuk taqorrub kepada Alloh SWT Menurut kenyataan, tak seorang pun dari ulama dan orang-orang saleh yang hadir dalam peringatan itu mengingkari kebajikan dan fadilah peringatan maulid, bahkan semua merestui dan memuji prakarsa Sultan Mudzaffar, atas permintaan Sultan Mudzaffar, Ibnu Dahyah menulis sebuah kitab khusus mengenai maulid Nabi SAW dengan judul: "At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir An-Nazdir". kitab itu ditulis pada tahun 604 H. dan ternyata diakui kebaikannya oleh para ulama pada masa itu.
الشريف
(السيرة الحلبية لعلي بن برهان الدين الحلبي ١/ ٨٣-٨٤،وذكره ابن تيمية في كتابه اقتضاء الصراط المستقيم.
"mengagungkan maulid dan menjadikanya acara musiman sbgaimana yg dilakukan oleh sbgian orang mk didalamya akan mendapatkan pahala yg besar krn mempunyai tujuan yg baik dlm rangka membesarkan dan memulyakan nabi muhammad saw"
2. ibn hajar alhaitsami rahimahullah:
"ومن احسن ماابتدع في زماننا ما يفعل كل عام في اليوم الموافق ليوم مولده صلى الله عليه وسلم من الصدقات والمعروف واظهار الزينة والسرور،فإن ذلك مع ما فيه من الاحسان للفقراء مشعربمحبته صلى الله عليه وسلم وتعظيمه في قلب فاعل ذلك وشكرا لله علي ما من به من ايجاد رسوله صلى الله عليه وسلم الذي ارسله رحمة للعالمين"
(سيرة الحلبية١/ ٨٣-٨٤)
Tidak dilakukan oleh para salaf dlm abad ke 3, adapun pengamalanya adalah sesudahnya,senantiasa ahlul islam disetiap penjuru dunia melaksanakan peringatan acara maulid nabi saw,diiringi dgn amalan shodaqoh,serta membaca daripada siroh kehidupan nabi saw,yg senantiasa akan tampak keberkahan bg mrka dgn rahmat dari ALLAH yg merata bg mrka.
"barang siapa yg mengkhususkan bulan kelahiran nabi saw dgn merayakan maulid,mk dia akan mendapatkan rasa aman di thn itu,dan akan mendapatkan kegembiraan yg segera serta tercapai keinginan dan tujuan.(siroh al halabiyah juz 1/83-84).
"adapun maulid adalah bid'ah yg baik yg akan diberi pahala bg pelakunya,krn didalam acara maulid ada bentuk memulyakan kedudukan nabi saw,dgn perasaan gembira dan senang atas kelahiran nabi saw.(al hawi lilfatawa 1/292).
wajib bagi kita untuk menambah amalan ibadah dihari senin pada tanggal,bulan 12 rabiul awwal dgn amalan ibadah dan kebaikan sbgai wujud syukur kita kpd ALLAH atas karunia nikmat yg diberika olehNYA,dan paling besar nikmat tersebut adalah kelahiran nabi muhammad saw.
bahwa mengadakan jamuan makanan dlm sebuah acara adalah perbuatan yg dianjurkan,mk bagaimana rasa gembira dan senang tersebut terkumpul disaat lahirnya nur nabi saw dibulan ini (rabiul awal),dan bukan sebuah hal yg dikatakan sebuah bid'ah yg tercela,berapa banyak hal yg bid'ah mustahab(dianjurkan) menjadi sebuah bid'ah yg wajib.
asal amal maulid adalah bid'ah krn tidak dilakukan oleh para salafusholeh sampai abad ke tiga,akan tetapi didalam peringatan maulid terdapat kandungan kebaikan2,mk hal tersebut dpt dikatagorikan sbg bid'ah hasanah.apalagi dpt dikatagorikan rasa bersyukur atas nikmat sbgaimana apa yg diterangkan dlm hadist ttg puasa asyuro,dimana ktka nabi saw dtg dikota madinah mendapati org yahudi yg sedang berpuasa pada 10 asyuro,mk nabi saw bertanya kpd mrka ttg hal itu,mrka menjawab:kami berpuasa sbgai rasa syukur kami kpd ALLAH atas selamatnya musa dari kejaran firaun dan tenggelamnya firaun.
lantunan dan bercampur dgn kelalaian mk itu masih dlm katagori hal yg mubah,krn masih diliputi suasana gembira dgn kelahiran nabi saw,dan apabila sudah masuk dlm katagori melakukan perbuatan yg haram mk hal tersebut adalah terlarang,mk menghindarinya adalah lbh utama.
dlm syarah atas karangan maulid ibn hajar ra berkata:ketahuilah bahwa termasuk dlm hal bid'ah yg terpuji adalah mengamalkan maulid pada bulan kelahiran nabi saw,adapun berkumpul untuk mendengarkan siroh nabi saw adalah amalan yg mendekatkan diri kpd ALLAH krn didalamnya terkandung banyak daripada sholawat kpd nabi saw.
sebagai bentuk memuliakan maulid nabi saw,seharusnya kita menunjukkan rasa kegembiraan yg sangat dgn menyebut serta mengingat nabi saw dlm hati kita setiap tahun,ialah dgn menghidupkan peringatan maulid pd waktunya.(ala maidah alfikri al islami hal 295)
sesungguhnya peringatan maulid nabi saw menjadi hal yg seharusnya diadakan sbgai bentuk dlm menghadapi dan menandingi berbagai peringatan2 yg membahayakan dlm agama dimasa2 ini.
Mengingat atau memuji-muji Junjungan Nabi s.a.w. akan menambahkan keimanan, menerangi hati dan menyingkap rahasia kebijaksanaan Tuhan. Allah s.w.t. telah menetapkan cinta kepada Junjungan Nabi s.a.w. sebagai syarat untuk mencintai-Nya dan taat kepada-Nya sebagai ukuran kepatuhan kepada-Nya. Mengingat Junjungan Nabi s.a.w. juga berhubungan dengan mengingat Allah s.w.t. sebagaimana bai'ah kepada Junjungan Nabi s.a.w. juga berkait dengan bai'ah kepada-Nya.
Telah berkata Imam al-Hasan al-Bashri qaddasaAllahu sirrah: "Aku berikan jika ada padaku seumpama gunung Uhud emas untuk kunafkahkan atas pembacaan mawlid ar-Rasul."
"barang siapa yang hadir mawlid ar-Rasul dan membesarkan derajat baginda, maka telah sempurna imannya."
"barang siapa yang menyediakan untuk pembacaan mawlid ar-Rasul akan makanan, menghimpunkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu-lampu, berpakaian baru, berwangi-wangian, berhias-hias, demi membesarkan mawlid Junjungan s.a.w., niscaya dia akan dihimpunkan oleh Allah ta`ala pada hari kiamat bersama-sama kumpulan pertama daripada para nabi dan jadilah dia berada pada derajat yang tinggi di syurga. Dan barang siapa yang telah membaca mawlid ar-Rasul s.a.w. di atas dirham-dirham perak atau emas, dan mencampurkannya bersama dirham-dirham lain, maka akan turun keberkahan dan tidaklah akan miskin pemiliknya serta tidak akan kosong tangannya dengan berkah mawlid ar-Rasul s.a.w."
"barang siapa yang menghimpunkan untuk Mawlidin Nabi s.a.w. saudara-saudaranya, menyediakan makanan dan tempat serta berbuat ihsan sehingga menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidir Rasul s.a.w., dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat berserta dengan para shiddiqin, syuhada` dan sholihin serta dimasukkan dia ke dalam syurga-syurga yang penuh keni'matan."
Setiap tahun tanggal 12 Rabi`ul Awwal, selepas sembahyang Maghrib, keempat-empat qadhi Makkah (yang mewakili mazhab yang empat) bersama-sama orang banyak termasuk segala fuqaha, fudhala` (orang kenamaan) Makkah, syaikh-syaikh, guru-guru zawiyah dan murid-murid mereka, ru`asa' (penguasa-penguasa), muta`ammamin (ulama-ulama) keluar meninggalkan Masjidil Haram untuk pergi bersama-sama menziarahi tempat Junjungan Nabi s.a.w. dilahirkan. Mereka berarak dengan maelantunkan zikir dan tahlil. Rumah-rumah di Makkah diterangi cahaya pelita dan lilin. Orang yang turut serta amat banyak dengan berpakaian indah serta membawa anak-anak mereka. Setiba di tempat kelahiran tersebut, ceramah yang berkaitan Mawlidin Nabi disampaikan, serta kebesaran, kemuliaan dan mu'jizat Junjungan diceritakan. Setelah itu, doa untuk Sultan, Amir Makkah dan Qadhi Syafi`i dibacakan dengan penuh khusyu' dan khudu`. Setelah hampir waktu Isya`, barulah mereka berarak semula pulang ke Masjidil Haram untuk menunaikan sholat Isya`.
Wallohu A’lam Bi As-Showab.
Celebrating Maulid Nabawi di berbagai negara:
Sudan
http://youtu.be/gAhGlHdbH2k
Yemen
http://youtu.be/lWqBkVeczFA
Lebanon
http://youtu.be/35Zkj8wJDP
Kuwait
http://youtu.be/omh188a5bkY
Dubai
http://youtu.be/Y8mQDQqhLlg
Malaysia
http://youtu.be/jNwdWMHchFw
Saudi Arabia
http://youtu.be/Sigy8S5QoOg
Turkey
http://youtu.be/Oshpznh_2qw
Syria
http://youtu.be/zEQPMjOJuVI
Chechenya
http://youtu.be/XRVsVamr1IM
Kosovo
http://youtu.be/vSKk5Afr5PA
Iraq
http://youtu.be/Vw_zZsPaqM0
http://youtu.be/UcTzs3hwU40
Sri Lanka
http://youtu.be/5D2du_XSpgo
Bosnia
http://youtu.be/fbuGlcijgkE
Bulgaria
http://youtu.be/irHOmmPIcE4
Australia
http://youtu.be/L6Y5_k6grsw
Mawlid nchini Morroco
http://youtu.be/lXE07oBE1rg
Somalia
http://youtu.be/Q7kRfPoumzk
Mawlid nchini Libya
http://youtu.be/hA4-OgYVTq0
Ethiopia
http://youtu.be/oOf1vXQwhJM
Indonesia
http://youtu.be/ncjbasV8cP0
India
http://youtu.be/UGwcA7GlE0Q
Pakistan
http://youtu.be/fMTTUAqIY_I
Kenya
http://youtu.be/NZ0UDs7j2T0
Russia
http://youtu.be/cMe-2YJfoDw
Tunisia
http://youtu.be/z9YCDcQ4ooQ
Germany
http://youtu.be/Q88NRkU-gP8
2014@abdkadiralhamid
0 Response to "Fatwa ulama besar tentang memperingati hari kelahiran NABI MUHAMMAD SAW"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip