Akhlak Nabi:
Pembenci pun Menjadi Pecinta
Ketika Rasulullah
SAW sedang thawaf mengelilingi ka’bah, seorang laki-laki yang memiliki rasa
benci yang luar biasa terhadap beliau SAW mengikuti dari belakang sambil
menyembunyikan pisau beracun di dalam bajunya hendak membunuh Nabi SAW. Laki-laki
tersebut bernama Fudhalah.
Mengetahui niat buruk
orang tersebut, Rasulullah SAW yang ketika itu sedang thawaf menoleh kepadanya
dan dengan tersenyum bertanya, “Wahai Fudhalah, apa gerangan yang sedang
terlintas di hatimu?”.
Mendengar
pertanyaan Rasulullah SAW, Fudhalah menjawab, “Wahai Rasullah, aku thawaf dan
mengingat Allah SWT.” Rasulullah SAW pun melanjutkan thawafnya dan Fudhalah
kembali mengikuti Beliau SAW dari belakang.
Tak lama
kemudian, Rasulullah SAW kembali menoleh kepada Fudhalah dan bertanya lagi,
“Wahai Fudhalah, apa gerangan yang sedang terlintas dalam hatimu?”.
Mendengar pertanyaan
tersbut Fudhalah bersikeras menjawab dengan jawaban yang sama,”Wahai
Rasulullah, aku thawaf dan mengingat Allah SWT.” Kemudian Rasulullah SAW
kembali melanjutkan thawafnya dan Fudhalah tetap mengikuti Beliau SAW dari
belakang.
Selang beberapa
lama, untu yang ketiga kalinya Rasulullah SAW menoleh kepada Fudhalah dan
bertanya kembali, “Wahai Fudhalah, apa gerangan yang sedang terlintas di
hatimu?”
Fudhalah pun
bersikeras, “Wahai Rasulullah, aku thawaf mengingat Allah.”
Mendengar jawaban
tersebut, Rasulullah SAW pun berjalan mendekati Fudhalah dan meletakkan tangan
Beliau SAW yang mulia di dadanya.
Mengenai kejadian
ini, Fudhalah bersaksi, “Sungguh ketika Rasulullah SAW meletakkan tangannya di
dadaku, tidak ada wajah yang lebih kubenci di muka bumi ini kecuali wajahnya.
Dan tidak Rasulullah SAW mengangkat tangannya dari dadaku, kecuali tidak ada
wajah yang lebih kucintai di muka bumi ini kecuali wajahnya.”
Semoga bermanfaat
2014@abdkadiralhamid
0 Response to "Akhlak Nabi: Pembenci pun Menjadi Pecinta"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip