NUR MUHAMMAD
Proses Penciptaan dzat
Ahlul Bait Nabi saw
4. Nur Muhammad saw dan penciptaan Adam
Sesungguhnya Allah yang tidak ada tuhan selain-Nya, awal pertama menciptakan makhluq adalah nur kekasihnya Muhammad saw empat ratus ribu tahun sebelum menciptakan air, arsy, kursy, langit, bumi, lauh, qolam, surga, neraka, malaikat, Adam dan Hawa. Ketika Allah swt menciptakan nur nabi Muhammad saw, nur itu berada di sisi Allah swt selama seribu tahun sambil terus bertasbih dan bertahmid kepada Allah swt. Pada saat Allah swt melihat kepada nur Muhammad, maka berfirman: 'Wahai hambaku, engkaulah sebaik-baiknya ciptaanku, kemuliaan dan keagunganku jika tidak karena engkau tidak Aku ciptakan alam semesta, siapa yang mencintai engkau, maka Aku mencintainya, siapa yang membenci engkau, maka Aku membencinya. Maka nur itu bersinar membumbung naik dan sinarnya menyebar ke segala sisi'.
Setelah itu Allah swt menciptakan dua belas hijab: hijab Qudrah, hijab Uzmah, hijab Izzah, hijab Haibah, hijab Jabarut, hijab Rahmah, hijab Nubuwah, hijab Kibriya', hijab Manzilah, hijab Rafa'ah, hijab Sa'adah dan hijab Syafa'ah.
Kemudian Allah swt memerintahkan nur Muhammad untuk masuk ke dalam hijab Qudrah selama dua belas ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang maha tinggi'.
Kemudiaan masuk ke dalam hijab Uzmah selama sebelas ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang mengetahui segala yang nyata dan yang tersembunyi'.
Kemudian masuk ke dalam hijab Izzah selama sepuluh ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang menguasai dan pemurah'.
Kemudian masuk ke dalam hijab Haibah selama sembilan ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang maha kaya dan tidak pernah miskin'.
Kemudian masuk ke dalam hijab Jabarut selama delapan ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang mempunyai kemuliaan'.
Kemudian masuk ke dalam hijab Rahmah selama tujuh ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang mempunyai arsy yang agung'.
Kemudian masuk ke dalam hijab Nubuwah selama enam ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang mempunyai kemuliaan'.
Kemudiaan masuk ke dalam hijab Kibriya' selama lima ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang mempunyai keagungan'.
Kemudian masuk ke dalam hijab Manzilah selama empat ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang maha mengetahui dan mulia'.
Kemudian masuk ke dalam hijab Rafa'ah selama tiga ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang mempunyai malak dan malakut'.
Kemudian masuk ke dalam hijab Sa'adah selama dua ribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan yang dapat mengubah dan tidak berubah'.
Kemudian masuk ke dalam hijab Syafa'ah selama seribu tahun sambil membaca 'Maha suci Tuhan dengan segala pujian dan keagungannya'.
Kemudian Allah swt menciptakan dua puluh lautan dari nur Muhammad, pada setiap laut terkandung ilmu dan hanya Allah swt saja yang mengetahuinya.
Kemudian Allah swt berfirman kepada nur Muhammad: 'Turunlah ke dalam lautan Izzah, lautan Sabar, lautan Khusu', lautan Tawadhu', lautan Ridho, lautan Wafa', lautan Hilim, lautan Taqwa, lautan Khosyyah, lautan Inabah, lautan Amal, lautan Mazid, lautan Huda, lautan Shiyanah, lautan Haya', hingga lautan yang ke dua puluh'.
Setelah itu nur Muhammad keluar dari lautan-lautan tersebut, dan Allah swt berfirman: 'Wahai kekasihku, penghulu semua rasulku, awal ciptaanku, akhir para rasulku, engkau adalah pemberi syafa'at di padang mahsyar'. Serta merta nur Muhammad bersujud kepada Allah swt kemudian bangun, keluarlah tetesan dari nur Muhammad saw yang berjumlah 124.000 tetesan. Kemudian Allah swt jadikan dari setiap tetesan nur Muhammad para nabi, kemudian semua nur para nabi mengelilingi nur Muhammad saw sebagaimana para jamaah haji thawaf mengelili Ka'bah sambil mengucapkan tasbih dan tahmid seraya berkata: Maha suci Tuhan yang maha mengetahui dan tidak bodoh, Maha suci Tuhan yang maha sabar dan tidak tergesa-gesa, Maha suci Tuhan yang maha kaya dan tidak miskin.
Kemudian Allah swt memanggil semua nur, dan berfirman: Apakah kamu semua kenal siapa Aku? Nur Muhammad paling dahulu menjawab: Engkau adalah Allah yang tidak ada tuhan selain Engkau, Engkau adalah Tuhan yang satu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Kemudian Allah swt menjawab: 'Engkau adalah kesucianku, kekasihku, sebaik-baiknya ciptaanku, umatmu sebaik-baiknya umat yang dikeluarkan kepada manusia'.
Kemudian dari nur Muhammad, Allah menciptakan mutiara dan membaginya menjadi dua bagian. Setelah itu, Allah memandang kepada bagian yang pertama dengan pandangan kebesaran, maka jadilah air yang segar, dan memandang kepada bagian yang kedua dengan pandangan kasih sayang, maka jadilah arsy yang bersemayam di atasnya air, kemudian dijadikan kursy dari cahaya arsy, kemudian dari cahaya kursy dijadikan lauh, kemudian dari cahaya lauh dijadikan qalam.
Kemudian Allah swt berfirman kepada qalam: 'Tulislah keesaanku'. Maka qalam menulisnya terus menerus selama seribu tahun. Dan ketika pada puncaknya Allah swt berfirman: 'Tulislah'. Qalam berkata: Wahai Tuhanku apa yang harus aku tulis? Allah swt berfirman: 'Tulislah, tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah'. Dan ketika qalam mendengar nama Muhammad saw, ia langsung bersujud, dan berkata: Maha suci Tuhan yang maha tunggal dan maha perkasa, maha suci Tuhan yang mempunyai keagungan, kemudian qalam bangkit dari sujudnya dan menulis: Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
Selanjutnya qalam bertanya: Wahai Tuhanku siapakah Muhammad yang namanya disebutkan bersamaan dengan namamu? Allah berfirman: 'Wahai qalam, jika bukan karena Muhammad, maka Aku tidak ciptakan engkau, dan tidak pula aku ciptakan makhluq kecuali karena dia. Sesungguhnya dia adalah pemberi peringatan dan kabar gembira, pelita yang bercahaya, pemberi syafa'at'.
Dan mulai saat itu qalam menikmati manisnya menyebut nama Muhammad saw, kemudian qalam berkata: Assalamu'alaika Ya Rasulullah. Maka Allah swt menjawab salam qalam: 'Wa alaika salam minni warahmatullahiwabarakatuh'. Selanjutnya Allah berfirman: 'Tulislah qodho' dan qadar-Ku, sesungguhnya Aku ciptakan dia sampai hari kiamat'. Kemudian Allah swt menciptakan malaikat yang selalu bersholawat kepada Muhammad dan keluarganya, memohonkan ampun untuk umat Muhammad sampai hari kiamat.
Kemudian dari nur Muhammad Allah menciptakan surga dan menghiasinya dengan keagungan, keperkasaan, kedermawanan dan amanah, yang disiapkan untuk auliya' dan yang taat kepada-Nya. Kemudian Allah swt memandang kepada sisa mutiara dengan pandangan keperkasaan, maka melelehlah mutiara itu dengan mengeluarkan asap, dan dari asap tersebut Allah swt jadikan langit dan dari intinya Allah swt jadikan bumi, kemudian dijadikan gunung dan lainnya.
Selanjutnya dari arsy, Allah swt jadikan dua cahaya, yang pertama keutamaan dan yang kedua keadilan. Dari kedua cahaya itu dijadikan dua bagian, dari kedua bagian itu diciptakan akal, kelembutan, ilmu dan kedermawanan. Kemudian dari akal diciptakan rasa takut, dari ilmu diciptakan keridhaan, dari kelembutan diciptakan rasa kasih sayang, dari kedermawanan diciptakan rasa cinta. Semua yang dijadikan tersebut berasal dari nur Muhammad saw. Sesudah itu Allah swt menjadikan arwah orang-orang mu'min dari umat Muhammad, kemudian dijadikan matahari, bulan, bintang, malam, siang, terang, gelap dan semua malaikat yang kesemuanya itu diciptakan dari nur Muhammad saw.
Dan ketika sempurna penciptaan itu, maka nur Muhammad diletakkan di bawah arsy selama tujuh puluh tiga ribu tahun, kemudian nur Muhammad berpindah ke surga selama tujuh puluh ribu tahun, kemudian berpindah lagi ke sidratul muntaha selama tujuh puluh ribu tahun, kemudian pindah ke langit ketujuh, langit keenam, langit kelima, langit keempat, langit ketiga, langit kedua dan akhirnya nur Muhammad pindah ke dunia hingga Allah swt menciptakan Adam.
Kemudian Allah swt memerintahkan malaikat Jibril turun ke dunia dan mengambil segenggam tanah dari bumi untuk menjadikan Adam. Sebelum Jibril sampai di bumi, iblis telah mendahuluinya turun ke bumi dan berkata kepada bumi: Sesungguhnya Allah akan menciptakan darimu makhluq yang akan disiksa dengan api neraka. Jika datang kepadamu malaikat-Nya, maka katakan kepada malaikat tersebut: Saya berlindung kepada Allah darimu yang akan mengambil dariku sesuatu dan akan disiksa dalam neraka.
Kemudian Jibril datang kepada bumi, selanjutnya bumi berkata kepada malaikat: Saya berlindung kepada yang telah mengutus engkau, yang akan mengambil dariku sesuatu. Kembalilah Jibril dengan tangan hampa dan berkata kepada Allah: Ya Rabb, sesungguhnya bumi telah berlindung dariku dengan nama Engkau. Begitu pula ketika Allah mengutus Mikail, Israfil, kembali dengan tangan hampa.
Kemudian Allah mengutus malaikat Izrail dan berkata kepada bumi: Saya berlindung dengan kemuliaan Allah dari penentanganmu. Selanjutnya Izrail menjalankan yang diperintah Allah untuk mengambil sesuatu dari bumi. Kemudian Allah swt berkata kepada malaikat Izrail: 'Apakah bumi tidak berlindung dengan namaku darimu?' Izrail menjawab: Ya, dan aku tidak memperlihatkan belas kasihanku kepadanya. Ketaatanku kepada-Mu melebihi rasa belas kasihku kepada bumi. Allah berkata kepada Izrail: Jika engkau tidak mempunyai rasa belas kasih kepada bumi berarti engkau tidak mempunyai rasa belas kasih kepada sahabat-sahabatmu. Malaikat Izrail menjawab: Ketaatanku kepada-Mu lebih utama. Kemudian Allah berfirman: 'Sesungguhnya aku akan menciptakan dari bumi para nabi dan kaum sholihin dan lainnya. Begitu juga Aku akan jadikan arwah-arwah mereka sebagian darimu'. Maka menangislah malaikat Izrail dan berkata: Engkau benar wahai Tuhanku. Allah swt berfirman: Mengapa engkau menangis? malaikat Izrail menjawab: Jika demikian, semua makhluq akan membenciku. Allah swt berkata: 'Jangan takut, sesungguhnya Aku akan menjadikan perantara yang mengantarkan mereka kepada kematian'.
Setelah itu, Allah memerintahkan Jibril yang diiringi oleh para malaikat mendatangi bumi dan mengambil segenggam tanah dari tempat yang mulia di bumi. Kemudian Jibril membentuknya dengan air surga, air keagungan, air kemuliaan, air kasih sayang, air keridhoan, dan air kemaafan. Allah jadikan kepala Adam dari hidayah-Nya, dadanya dari belas kasih-Nya, telapak tangannya dari kemurahan-Nya, hatinya dari kesabaran-Nya, farajnya dari keterpeliharaan-Nya, kakinya dari kemuliaan-Nya, hatinya dari keyakinan-Nya, nafas-nafasnya dari kebaikan-Nya, kemudian bagian-bagian tersebut dicampur dengan tanah Adam.
Ketika Adam telah dijadikan, Allah swt berfirman: 'Sesungguhnya Aku telah menciptakan manusia dari tanah dan Aku telah tiupkan ruh-Ku kepadanya, maka jadilah engkau dari golongan orang-orang yang sujud kepadanya'. Kemudian Malaikat membawa jasad Adam dan meletakkannya di pintu surga dalam keadaan tanpa ruh.
Para malaikat menunggu kapan mereka diperintahkan untuk bersujud, karena saat itu hari Jum'at setelah zhuhur. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk sujud kepada Adam, maka bersujudlah mereka kecuali iblis la'natullah. Setelah itu Allah jadikan ruh dan berkata kepadanya: 'Masuklah kepada jasad ini'. Dengan merasa sempit, maka ruh itu masuk ke dalam tubuh Adam dan berhenti. Kemudian Allah swt berkata: 'Paksakanlah untuk masuk dan paksakanlah untuk keluar'. Kemudian ruh itu masuk ke kepala, ke mata yang menjadikan ia dapat melihat dirinya sendiri.
Terdengarlah tasbih para malaikat, dan ketika ruh sampai ke batang hidung, Adam bangkis dan Allah memerintahkan Adam untuk memuji-Nya. Maka Adam berkata: Alhamdulillah. Dan itu merupakan kalimat pertama yang diucapkan Adam. Selanjutnya Allah swt berkata: 'Semoga Allah memberi kasih sayang kepadamu Adam, hal itu Aku jadikan untukmu dan untuk anak cucumu'. Kemudian Adam membuka matanya dan melihat ke arah arsy yang nampak padanya tulisan 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah'. Ketika ruh masih diantara lutut dan mata kaki, Adam berdiri, padahal ruh belum sampai ke telapak kaki. Dengan kejadian ini Allah berfirman: Sesungguhnya dijadikan manusia (bertabiat) tergesa-gesa.
Imam Ja'far al-Shaddiq berkata: Sesungguhnya ruh berada di kepala Adam selama seratus tahun, di dadanya selama seratus tahun, di punggungnya selama seratus tahun, di kedua pahanya selama seratus tahun dan di kedua kakinya selama seratus tahun. Dan ketika Adam telah berdiri tegak, Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud kepadanya. Hal itu terjadi pada hari Jumat setelah zhuhur. Para malaikat sujud kepada Adam sampai waktu ashar tiba. Dan ketika Adam mendengar tasbih dari nur Rasulullah saw di tulang punggungnya seperti bunyi burung mengibas-ngibaskan sayapnya, ia bertanya: Wahai Tuhanku apa ini? Allah swt menjawab: 'Wahai Adam, itu adalah tasbih Muhammad al-Arabi, penghulu para nabi dan rasul dari mulai pertama sampai yang terakhir'.
Kemudian Allah jadikan Siti Hawa dari tulang rusuknya. Adam berkata: Siapa engkau? Berkata: Saya adalah Hawa yang Allah telah jadikan untukmu. Adam berkata: Kebaikan apa yang terdapat pada penciptaanmu. Allah swt berfirman: 'Hawa adalah umatku dan engkau wahai Adam adalah hambaku, Aku jadikan kalian berdua untuk suatu tempat yang bernama surga, maka bertasbihlah dan bertahmidlah kepada-Ku'. Selanjutnya Allah swt berfirman: 'Wahai Adam pinanglah Hawa dan berikanlah mahar kepadanya. Adam bertanya: apa mahar untuknya wahai Tuhanku? Allah swt menjawab: 'Bersholawatlah kepada kekasihku Muhammad sepuluh kali'. Kemudian Adam berkata: Terima kasih wahai Tuhanku.
Pada kejadian tersebut, Allah merupakan qadhi yang maha benar, dan yang mengaqidkan pernikahan itu adalah Jibril, disaksikan oleh para malaikat. Pada peristiwa itu para malaikat berkumpul di belakang Adam, dan ia bertanya: Wahai Tuhanku untuk apa mereka berkumpul di belakangku. Allah swt berfirman: 'Mereka berkumpul untuk melihat nur anak cucumu yaitu Muhammad'. Adam berkata: Wahai Tuhanku, letakkanlah dia (nur Muhammad) di depanku sehingga para malaikat dapat berhadapan denganku. Maka Allah meletakkan Nur Muhammad di dahinya dan para malaikat berbaris di depan Adam.
Berkata Ibnu Arabi: ketika nur Muhammad saw diciptakan di kening Adam, para malaikat menyambutnya dan memberi salam kepada nur Muhammad, sementara Adam sendiri tidak tahu. Lalu ia berkata kepada Tuhannya, 'Ya Tuhan, saya senang bila bisa melihat nur (cahaya) anak saya, Muhammad saw. Maka hendaknya Engkau memindahkannya ke salah satu bagian tubuh saya, agar saya dapat melihatnya'. Akhirnya Allah memindahkan nur Muhammad ke telunjuk jarinya sebelah kanan. Adam pun melihat cahaya gemerlapan di jari telunjuknya, lalu ia mengangkatnya sambil berkata: 'Saya bersaksi, bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah.' Oleh karenanya, jari telunjuk disebut al-musabbihah (alat untuk bertasbih).
Dan ketika Adam akan mendatangi istrinya, ia memerintahkan kepada Hawa untuk bersuci, dan berkata kepadanya: Wahai Hawa, Allah telah memberi karunia dan kedudukan yang khusus kepadamu disebabkan oleh nur ini (Nur Muhammad), Dia adalah titipan Allah dan janji-Nya. Nur Muhammad tersebut berada dalam sulbi Adam hingga Hawa mengandung Syits alaihi salam, berpindahlah nur itu ke sulbi Syits hingga akhirnya sampai ke sulbi Abdullah bin Abdul Muthalib.
Bersambung .....
Sumber :
BUNGA RAMPAI KEUTAMAAN DZAT AHLULBAIT
Oleh : Aidarus Alwee Almashoor
0 Response to "NUR MUHAMMAD - Nur Muhammad saw dan penciptaan Adam"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip