Adab Majlis Oleh : Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi
Adab Majlis Oleh : Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi
Habib Ali, Muallif Simtud Duror, rodhiallohu anhu berbicara tentang
adab dalam suatu majelis ilmu, atau dalam Rouhah di suatu zawiyah:
Di zaman ini, hanya ada sedikit orang yang menunjukkan adab luhur dalam
majelis. Bahkan dalam majelis ilmu sekalipun tidak kalian temukan adab
yang sempurna. Sesungguhnya rumah memiliki hak, pemilik rumah memiliki
hak, teman duduk memiliki hak, dan hak itu menjadi semakin besar sewaktu
duduk dihadapan orang yang berilmu. Kau lihat seseorang membentak
saudaranya karena kesalahan yang sangat kecil, seakan-akan ia adalah
budaknya. Padahal makhluk itu adalah tanggungan Allah. Kakek mereka
adalah Adam dan Adam berasal dari tanah, lalu apa yang akan ia
sombongkan?! (N:332)
Setiap majelis perlu adab. Rumah perlu
adab, makan perlu adab, tuan rumah perlu adab, teman duduk juga perlu
adab. Kami sama sekali tidak berminat pada majelis kaum awam, karena
majelis itu tidak diselenggarakan dengan adab yang mulia. Jika ada
seseorang yang datang mereka berdiri dan bersalaman, atau menghentikan
bacaan, padahal masyarakat datang tidak lain untuk mendengarkan. Jika
datang seorang lelaki terpandang mereka bangun dan berkata, "Silahkan,
kemari." Dan yang lain berkata, "Silahkan, kemari.". Orang yang duduk di
sampingmu mengipasimu.
Gerakan-gerakan mereka dan kegaduhan
yang mereka timbulkan menghapus keberkahan majelis. Keberkahan majelis
bisa diharapkan apabila yang hadir beradab dan duduk di tempat yang
mudah mereka capai. Jadi, keberkahan majelis itu intinya adalah adab.
Sedang adab dan pengagungan (ta’zhîm) letaknya di hati. (N:355-356)
Kadang kala aku memaksakan diri untuk berbicara tentang berbagai hal
yang sebenarnya tidak pantas dibicarakan di majelisku; sebenarnya aku
sama sekali tidak ingin membicarakannya. Namun, demi mengambil hati
orang-orang yang duduk bersamaku, maka kupaksakan diriku untuk berbuat
demikian. (Q:I:518)
(Sekilas tentang Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, Putera Riyadi)
Pandangan lain
Dari kitab "Al-Fawaidud Durriyyah minal Anfasil Haddadiyyah". Kalam Habib Alwi bin Muhammad bin Thohir Al-haddad.
Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad mencela orang-orang yang berdiri atau
melakukan kegiatan lain pada waktu qiroah atau mudzakaroh.
Habib Alwi berkata, "Suatu hari, seseorang yang hadir di majlis Habib
Muhammad bin Idrus Alhabsyi, ridwaanallahu alaih, sibuk bertasbih
padahal saat itu qiro'ah sedang berlangsung. Habib Muhammad menghentikan
qiro'ahnya, lalu berkata kepada orang itu, "Kita berada dalam kebaikan
atau keburukan? Bila kita berada dalam kebaikan mengapa engkau tidak
turut bersama kami? Tapi, bila kami berada dalam keburukan mengapa tak
kau mencegah kami? Jika kau katakan bahwa engkau menyimak qiro'ah sambil
bertasbih, maka sesungguhnya Allah tidak menciptakan dua hati dalam
diri seseorang.".
Orang itu merasa malu dan tidak menjawab sepatah kata pun.
(Bahjatunnufus fi Ba'dhi Kalam Al-Habib Abdulbari bin Syaikh Alaydrus)
Habib Abdulbari bin Syeikh Alaydrus melihat para pelajar mengobrol
ketika sedang disampaikan mudzakaroh di suatu majelis rouhah. Beliau
berkata, "Dahulu, para salaf, ridhwanulloh alaihim, melarang para
pelajar menyibukkan diri dengan kegiatan lain ketika sedang
berlangsung qiro'ah atau mudzakaroh di suatu majlis, walaupun hanya
menggenggam tasbih ditangannya. Sedangkan Al-'Am Abdurrahman Al-Masyhur,
apabila melihat ada murid yang memegang tasbih ketika sedang
mengahadiri qiro'ah atau mudzakaroh di suatu majlis, maka beliau akan
segera merebut dan memutuskan tasbih itu.".
0 Response to "Adab Majlis Oleh : Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip