//

BA ALAWI >>MATAHARI YG TAK PERNAH REDUP

 

Para Ahli Nasab sepakat Kaum Ba Alwi adalah peyebutan bagi kelompok keturunan dari seorang anak bernama  Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin 'Isa Arumi. Ayah beliau, Abdullah. Dia bersikeras disebut Ubaydillah sebagai pengecilan (bentuk Tasghir) Abdullah karena kerendahan hatinya. Setelah kematian ayahnya, dia pindah ke kota lain bernama Sumal sebuah daerah di Yaman, di mana dia membeli Lahan tanah yang luas dan kebun kurma. Beliau wafat di Sumal pada tahun 383H. Dia adalah seorang ulama besar, alim dan teolog (juristik). Beliau memiliki 3 putra bernama : 

1. Alwi adalah yang pertama lahir di Hadhramout, dan semua keturunan Al Alwi disebut sebagai ALAWIYIN / BA-ALAWI. Ba adalah kata Hadhramy yang berarti 'keturunan'. Sebagai seorang anak muda, Al Alwi sangat rajin belajar dan cerdas. Dia menghafal Al Qur'an pada usia yang sangat dini. Ia menjadi salah satu ulama teolog asketis terbesar di antara orang-orang sezamannya. Dia hanya memiliki satu putra, Muhammad. Istilah ALAWIYIN / BA 'ALAWI mengacu pada keturunan Al Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin 'Isa Arumi. Al Ahmad bin 'Isa, yang juga dikenal sebagai Al Muhajir, meninggalkan Basra di Irak menuju Hadhramaut di Yamen Selatan bersama keluarga dan pengikutnya. Al Alwi, putra Al Ubaidillah dan cucu Al Ahmad bin 'Isa adalah yang pertama lahir di Hadhramaut, dan keturunannya mengadopsi nama ALAWIYIN / BA 'ALAWI, yang merupakan kependekan dari "Bani Alawi" Artinya keturunan Alawi. 

Nama ALAWIYIN/BA 'ALAWI juga berfungsi untuk memisahkan kelompok keluarga Habaib ini dari cabang-cabang lain dari garis keturunan yang berasal dari Nabi Muhammad. Aali Alawi juga diberi gelar Sadah (bentuk jamak dari Sayid). Istilah ini menunjukkan bahwa mereka adalah keturunan langsung Nabi Muhammad SAW, dari Al Husein ra bin Al Ali karommallah wa'jah. Sebagai istilah Syarief (Sebagian juga menggunakan Sayid) menunjukkan keturunan langsung dari Al Hasan ra bin Al Ali karommallah wa'jah. Hari ini ALAWIYIN / BA'ALAWI ditemukan di sebagian besar dunia: Timur Tengah, Asia (Indonesia, Malaysia dan Singapura), Anak Benua India, Afrika dan bahkan di Barat Jauh (Eropa dan Amerika) serta Timur Jauh ( China) mengadopsi tempat-tempat ini sebagai rumah baru mereka.

Sebagian besar Ahli Nasab sepakat : “Diantara seluruh jalur keturunan Nabi Muhammad Saw, Jalur dari Kaum Ba Alawi yang paling rapi dan terjaga, di karenakan upaya yg sungguh-sungguh dari keturunannya dalam menjaga nasab dan tariqah datuk-datuknya terdahulu secara turun temurun. Sudah seringkali dalam sejarah banyak oknum yang mencoba menafikkan keshohihan nasabnya, pada akhirnya menemukan jalan buntu. Bagaimana mungkin di siang hari, Sang Matahari dapat dipadamkan.

Pencatatan nasab ini secara sistematis dimulai pada zaman Al-Imam Al-Qutb Umar Al-Muhdhar Al-Akbar bin Al-Imam Al-Qutb As-Syech Abdurrahman Asseggaff wafat di Tarim pada tahun 833 H/1429 M. Beliau mendirikan satu lembaga yang bernama “NAQOBAHTUL ASYROF”.  Disamping lembaga ini mulai mencatat nasab keluarga Alawiyin juga berfungsi sebagai lembaga penjaga harkat dan martabat keluarga besar Alawiyin.  Dewan Naqabah ini terdiri dari sepuluh anggota yang di pilih.  Setiap anggota mewakili kelompoknya keluarganya masing masing atau sukunya dan dikukuhkan lima orang sesepuh suku itu yang menjamin segala hak serta kewajiban yang dibebankan atas wakil mereka ini. 

Dalam kitab Al Jawahir As Saniah Fi Nisbah Al Itrati Al Husainiyah. Disebutkan para Naqibul Asyrof adalah orang-orang pilihan yang menjaga nasab keturunan mereka sbb :

  • Umar Al-Muhdhar bin As-Syech Abdurahman Asseggaff  833 H/1429 M.
  • Al Imam Muhammad Jamalullail bin Hasan Al Mu’allim (lahir di Tarim 750 H/1349 M) 
  • Syech Abdullah Al Akbar Al Idrus bin Abibakar Assakran bin Al Imam Al Qutb As Syech Abdurrahman Asseggaff  (lahir 811H/1408 M ) 
  • Syech Ali bin Abubakar Assakran
  • Abubakar Al Adeni bin Al Imam Al qutb As Syech Abdullah Al Akbar Al Idrus 
  • Ahmad bin Alwi bin Muhammad bin Ali Bajahdab bin  Abdurahman bin Muhammad bin Abdullah Ba ‘Alawi wafat di Tarim 973 H/ 1566M
  • keturunan Al Imam Syech bin Al Qutb As Syech Abdullah Al Akbar Al Idrus 
  • Al imam An Nasabah Ali Zainal Abidin  (lahir di Tarim 984 H/1576 M dan wafat 1041 H/1631 M) bin Abdullah Al Ausath bin Syech bin Abdullah bin Al Imam Al Qutb As Syech Abdullah Al Akbar Al Idrus bin Abibakar Assakran bin Al Imam Al Qutb As Syech Abdurrahman Asseggaf


2. Ismail (atau dikenal dgn nama Basri), Bashri diambil dari nama kota yaitu Bashrah, yang kemudian beliau hijrah bersama keluarga dan kakeknya Al Imam Ahmad bin Isa Al Muhajir ke negeri Hadramaut Gelar ini menjadi gelar beberapa keluarga Alawiyin yang datuknya bernama Bashri dan disebut mereka itu dengan Al bin Bashri Keturunan Bashri terputus pada awal abad ke-6 H


3. dan Jadid, Yang pertama kali diberi gelar "Jadid” ialah waliyullah Jadid bin Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Al Muhajir. Beliau adalah anak ketiga dari Ubaidillah bin Ahmad bin Isa Al Muhajir Dinamakan " Jadid ” karena keluarganya yang dipimpin oleh Al Muhajir Ahmad bin Isa hijrah dari Basrah ke tempat yang baru bernama Hadramaut. Keturunan Jadid terputus pada awal abad keenam Hijriyah


Dirangkum kembali oleh abdkdralhamid

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BA ALAWI >>MATAHARI YG TAK PERNAH REDUP"

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip