Kebiasaan Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan dan Setelah ‘Ied
Sudah menjadi tradisi khususnya untuk umat muslim di Indonesia mendatangi pemakaman sanak saudara tuk berziarah. Apalagi menjelang bulan ramadhan yang tinggal menunggu hari saja, meskipun sebenarnya berziarah itu tidak memiliki penentuan waktu. Karna berziarah ke pemakaman bisa kapan saja di lakukan, sekedar mendo'akan si mayit dan yang terpenting dapat mengambil pelajaran bahwa kelak entah kapan kita pun akan menjadi mayit (mengingat kematian).
Saya tidak
menemukan hadist shahih tentang berziarah sebelum Ramadhan atau setelah Lebaran. Dan dari
artikel-artikel yang telah saya temukan tak ada hadist tentang
kekhususan ziarah sebelum bulan Ramadhan. Jadi kemungkinan besar hal ini
adalah kebiasaan/tradisi masyarakat terdahulu.
Sebenarnya tak ada
salahnya kita melakukan ziarah kubur sebelum ramadhan, karena Rasulullah
saw dalam hadistnya menganjurkan kita untuk berziarah, seperti dalam
hadist berikut ini
Rasulullah
Saw bersabda:
“Barangsiapa yang menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya setiap hari Jum’at, niscaya akan diampuni baginya dan dicatat sebagai bakti (kepada keduanya).”
(HR. Imam At-Thabrani di dalam Al-Mu’jam Al-Ausath VI/175 no.6114, dan diriwayatkan pula oleh Imam As-Suyuthi di dalam kitab Al-La’ali’ Al-Mashnu’ah Fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah II/440 no.2526).
Ziarah artinya berkunjung atau pergi menengok, dalam bahasa arab biasa
di sebut zara, yazura, atau ziaratun. Pada zaman Rosulullah Saw, ziarah
kubur itu hukumnya diharamkan, lantaran umat Islam pada masa itu masih
ada kedekatannya dengan kebiasaan mereka pada zaman jahiliyah. Juga
waktu itu masih adanya kebiasaan menyembah kuburan. Dan setelah adanya
kejelasan dalam aqidah Islam, tertancapnya kaedah-kaedah dan hukum-
hukum Islam di dada mereka, maka ziarah kuburpun akhirnya di sunnahkan.
Rasulullah Saw. bersabda :
"Dahulu saya mencegah dari ziarah kubur Maka sekarang ziarhlah, Maka sesungguhnya ziarah itu mengingatkan kita pada kematian.” (HR Muslim)
Dalam
riwayat lain dikatakan: “Maka barangsiapa yang ingin ziarah kubur, maka
berziarahlah ! Karena, sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan
akherat”.
(HR Muslim)
Namun, merupakan
hal keliru jika kita mengkhususkan ziarah hanya pada saat sebelum
Ramadhan saja. Karena sebenarnya ziarah ini tak ditentukan waktu
pastinya. Kapan saja anda melakukan ziarah kubur tak ada masalah.
Oleh karena itu, ziarah di bulan suci Ramadhan
ataupun di Hari Raya, sekalipun sebenarnya tidak ada perintah dan tidak
ada larangan. Dan karena tidak adanya larangan, orang yang suka ziarah
mengambil inisiatif alangkah indahnya jika dapat kirim doa pada
hari-hari yang penuh rahmat dan ampunan (hari-hari bulan Ramadhan) dan
hari yang bahagia (Idul Fithri).
Justru akan sangat bermakna bagi orang-orang yang sedang mudik ke kampung halaman, ia akan merasa tentram jika sebelum minta maaf kepada orang lain ia terlebih dahulu mengunjungi kubur orang tuanya yang (ketepatan) meninggal lebih dulu.
Pada bab tentang merawat jenazah dan problem-problemnya, Imam Suyuthi menukil dari Imam Ibnu Hajar dalan kitab Fatawi-nya yang mengatakan: “Ruh seseorang berkait dengan jasad selama jasad itu masih utuh, kemudian ruh itu lepas menuju Illiyyin atau Sijjin di sisi Allah. Ruh tadi bahkan masih berkait dengan jasad meski jenazah berpindah dari satu kubur ke kubur yang lain.
Imam Harawi dalam Syarh Shahih Muslim dalam hal penjelasan mengenai hari ziarah mengatakan: Tidak ada hadits shahih yang menerangkan ketentuan hari untuk melakukan ziarah kubur dan tidak pula ada pembatasan berapa kali ziarah.
Nah ada keterangan tentang keutamaan ziarah yang dilakukan pada hari Jum’at. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda:
Siapa ziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya pada setiap hari jum’at, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan mencatat sebagai bakti dia kepada orang tuanya. (HR Hakim)
Ziarah kubur itu ada keutamaannya dan manfaatnya :
Keempat: Termasuk mengamalkan dan menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah dan para shahabatnya.
Justru akan sangat bermakna bagi orang-orang yang sedang mudik ke kampung halaman, ia akan merasa tentram jika sebelum minta maaf kepada orang lain ia terlebih dahulu mengunjungi kubur orang tuanya yang (ketepatan) meninggal lebih dulu.
Pada bab tentang merawat jenazah dan problem-problemnya, Imam Suyuthi menukil dari Imam Ibnu Hajar dalan kitab Fatawi-nya yang mengatakan: “Ruh seseorang berkait dengan jasad selama jasad itu masih utuh, kemudian ruh itu lepas menuju Illiyyin atau Sijjin di sisi Allah. Ruh tadi bahkan masih berkait dengan jasad meski jenazah berpindah dari satu kubur ke kubur yang lain.
Imam Harawi dalam Syarh Shahih Muslim dalam hal penjelasan mengenai hari ziarah mengatakan: Tidak ada hadits shahih yang menerangkan ketentuan hari untuk melakukan ziarah kubur dan tidak pula ada pembatasan berapa kali ziarah.
Nah ada keterangan tentang keutamaan ziarah yang dilakukan pada hari Jum’at. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِي كُلِّ جُمْعَةٍ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ وَكَانَ بَارًّا بِوَالِدَيْهِ
Siapa ziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya pada setiap hari jum’at, Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan mencatat sebagai bakti dia kepada orang tuanya. (HR Hakim)
Sunnah-Sunnah Dalam Ziarah Kubur
Agar manfaat dan hikmah yang telah
tersebut diatas bisa diperoleh dengan sempurna maka seseorang yang akan
melakukan ziarah kubur harus mengetahui sunnah dan tata cara berziarah
yang benar sesuai tuntunan syari’at. Di antara petunjuk Nabi
Shallallaahu ‘alaihi wa sallam dalam ziarah kubur adalah sebagai
berikut:
1. Ziarah kubur dapat dilakukan kapan
saja, tidak harus mengkhususkan hari atau waktu tertentu karena salah
satu inti dari ziarah kubur adalah agar dapat memberi pelajaran dan
peringatan agar hati yang keras menjadi lunak, tersentuh hingga
menitikkan air mata. Selain itu agar kita menyampaikan do’a dan salam
untuk mereka yang telah mendahului kita memasuki alam kubur.
2. Dianjurkan ketika pergi untuk ziarah
kubur hadir dalam benak kita rasa takut kepada Allah, merasa diawasi
olehNya dan hanya bertujuan mencari keridhaanNya semata.
3. Disunnahkan kepada peziarah kubur
untuk menyampaikan salam kepada ahli kubur, mendoakan mereka agar
mendapatkan rahmat, ampunan dan afiyah (kekuatan). Di antara doa yang
dianjurkan untuk dibaca adalah:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَاللهُ بِكُمْ لاَحِقُوْنَ وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.
Assalamu’alaikum ahladdiyaari minal
mu’miniina wal muslimiina, wa inna insyaa Alloohu bikum laahiquuna wa
yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta’khiriina as alullooha
lanaa walakumul ‘aafiyata.
Artinya :
“Semoga kesejahteraan untukmu, wahai
penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin. Sesungguhnya kami Insya
Allah akan menyusul, ( semoga Allah Ta’ala memberikan rahmat kepada
orang-orang yang (telah meninggal) terlebih dahulu diantara kami dan
orang-orang yang akan datang).” (lafazh ini berdasar riwayat Imam
Muslim)
Ziarah kubur itu ada keutamaannya dan manfaatnya :
Pertama: Ziarah kubur itu adalah akan mengingatkan akherat dan kematian sehingga dapat memberikan
pelajaran dan ibrah bagi orang yang berziarah. Dan itu semua tentu akan
memberikan dampak positif dalam kehidupan, mewariskan sikap zuhud
terhadap dunia dan materi.
maksudnya kata Akhirat itu iyalah pada hari kematian kita, dimana kita pasti akan merasakan yang namanya didalam kubur, maka dari itu perbanyaklah amal ibadah.
Kedua : Ziarah kubur itu dapat melembutkan hati kita.
insyaallah hati kita tidak terpaut akan kemerlapan dunia.
Ketiga : Mendo’akan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia dan memohonkan ampunan untuk mereka.
Keempat: Termasuk mengamalkan dan menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah dan para shahabatnya.
Ingatnya disini kita mendo'akan bukan Meminta kepada ahli kubur.
Terkadang banyak dilakukan orang-orang ketika ziarah kubur dia meminta-minta serta memohon dido'akan.
nach... cara ini lah yang dilarang Rasulullah.
nach... cara ini lah yang dilarang Rasulullah.
karena Rasullullah juga melarang ketika Berziarah kubur sebagaimana sabdanya :
"Dan janganlah mengatakan perkataan yang membuat Allah murka".
Jadi, bila anda ingin berziarah,janganlah niatkan karena/untuk menyambut
bulan Ramadhan atau setelah hari raya id, tapi berniatlah untuk mengingat Allah,mengingat akan
hari akhir, mengingat akan kematian yang akan hadir kepada kita
masing-masing hambaNya.
Lebih lanjut klik :
- Pandangan Ahlulbait : Adab dan Doa Ziarah KuburPandangan Ahlulbait : Adab dan Doa Ziarah Kubur
Source: http://ahlulbaitrasulullah.blogspot.com/
Mohon dishare yahPandangan Ahlulbait : Adab dan Doa Ziarah Kubur
Source: http://ahlulbaitrasulullah.blogspot.com/
Mohon dishare yah
0 Response to "Kebiasaan Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan dan Setelah ‘Ied"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip