Diantara salah satu hikmah atas terjadinya fitnah tuduhan terhadap keabsahan nasab keluarga baalawi akhir-akhir ini, yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, ummat jadi belajar dan ingin tahu tentang sosok Imam Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir yang akhir akhir ini kerap dibicarakan.
Kami pun tiba tiba teringat, bahwa sekian tahun yang lalu salah satu murid Al Imam Al Allamah Abubakar Aladani bin Ali Almashur rahimahullah, pernah mennghadiahkan kepada kami kitab kecil karya Al Imam Al Allamah Abubakar Almasyhur yang khusus menceritakan tentang Imam Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir, Judul kitab itu “Al-imam Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir wa abna’uhu tsalastah Bashri wa Jadid wa Alawi”
Al Allamah Alhabib Abubakar Almasyhur memulai kitab ini dengan menuliskan surat Alkaustar, dengan maksud bahwa Allah swt menganugrahkan untuk Rasulullah saw kebaikan yang sangat banyak, diantaranya keturunan yang banyak dan baik baik.
Sebagaimana kita ketahui diantara asbabunnuzul dari surat alkaustar, adalah ketika Rasulullah saw di caci oleh seorang Kafir quraisy dengan cacian abtar yang bermakna tidak punya keturunan, maka Allah swt menurunkan surat Alkaustar. Al Allamah Alhabib Abubakar Almasyhur mencantumkan surat ini di awal kitab dengan maksud bahwa diantara keturunan Rasulullah saw yang dimaksudkan di surat Alkaustar adalah Imam Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir dan keturunanya.
Pada Halaman berikutnya beliau menuliskan bahwa kitab ini di dedikasikan untuk guru guru beliau, begitu juga untuk anak cucu Imam Ahmad Almuhajir yang tersebar di seluruh penjuru dunia, dan juga untuk siapapun yang ingin mengenali Bahtera yang siapapun yang menaikinya akan selamat dan yang tidak menaikinya akan binasa dan celaka.
Sebagaimana kita ketahui Rasulullah saw bersabda: perumpaan Ahlulbaitku adalah seperti bahtera nabi Nuh siapa yang menaikinya selamat dan siapa yang tidak mau menaikinya akan tengelam. Banyak ulama ahli hadist yang menjelaskan bahwa maksud tenggelam dalam hadist tersebut adalah mati dalam keadaan suul khatimah bagi orang orang yang enggan mencintai dan mengikuti Ahlulbait nabi saw.
Pada awal kitab ini Al Allamah Imam Abubakar Almasyhur memulai dengan menyebutkan silsilah nasab mulia Imam Ubaidillah, kelahirnya,bagaimana beliau tumbuh dibawah asuhan ayahnya dll. adapun nasab beliau yaitu:
Abdullah bin Ahmad Almuhajir bin Isa bin Muhmmad bin Ali Aluraidihi bin Jakfar Ashadiq bin Muhammad Albaqir bin Ali Zainal Abidin bin Alhusain Assibth bin Ali bin Abi thalib dan Fathimatuzzahra’ Albathul binti Musthofa Muhammad shallallahu alaihi wa alihi wa sahbihi wa sallam.
Imam Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir lahir di kota Basrah Iraq sejak dini beliau mendapatkan perhatian dan bimbingan keilmuan khusus dari ayahnya, beliau adalah putra terkecil dari Imam Ahmad Almuhajir beliau lahir pada sekitar tahun 295 Hijriyyah, dan beliau berhijrah bersama ayahnya sampai ke Hadramaut ketika umur beliau 20 tahun. adapun saudara saudara Imam Ubaidillah diantaranya ada yang bernama Muhammad,Ali dan Husein mereka bertiga tetap tinggal di Bashrah Iraq dan tidak ikut berhijrah bersama ayahnya ke Hadramaut.
Untuk kelanjutan isi kitab tersebut Bersambung ke part 2 insyallah…..
Kalau Ulama dunia yang diakui keilmuan, ketsiqohan bahkan tidak diragukan kewalianya, seperti Al Allamah Alimam Abubakar bin Ali almasyhur menulis kitab khusus tentang Imam Ubdiillah bin Ahmad Almuhajir, begitu juga ulama ulama besar dunia dari kurun kr kurun menuliskan dan mengakui kebasahan nasab imam ubaidillah bin Ahmad Almuhajir maka apalah arti dari sekumpulan orang tidak jelas yang tiba tiba mengatakan imam Ubaidillah bukanlah putra Ahmad Almuhajir. Tidak menutup kemungkinan sekumpulan orang tidak jelas itu melakukan fitnah ini karena mendapat pesanan dari musuh musuh Islam agar ummat Islam terpisah dari bahtera yang akan menyelematkan mereka di dunia dan akhirat. Wallahu taala a’lam
ingat dalam Hadist shahih yang diriwayatkan imam Muslim Rasulullah saw bersabda bahwa tho'n (menuduh dan mencaci) keabsahan nasab seorang muslim itu bisa menjadi sebab kekufuran, faliyadzubillah.
Klu masih membantah dalam bentuk tulisan menurut saya itu bukan bantahan tapi jurus ngeles, bantahan bisa ilmiah setelah terjadinya diskusi kedua belah pihak tapi kalau klaim sepihak bukan bantahan tapi menjelaskan ,klu merasa benar kenapa takut diskusi,
ReplyDelete