Syeikh
Muhyiddin Ibnul Aroby RA, suatu saat didatangi tamu
yang membawa seorang Habib untuk diajar ilmu.
Syekh Ibnul Arobi mendudukkan Sang Habib di
tempat yang tinggi sementara Beliau sendiri duduk di bawahnya.
Sambil menangis beliau mulai meriwayatkan
hadits:
Kakekmu, Baginda Rasulillah saw bersabda
begini….
Para Ulama yang berkhidmat pada Ahlul bait,
diantaranya, Syeikh Abu Yazid
Al-Busthomy RA. Beliau menjadi tukang air di rumah Imam Jakfar Shadiq bin
Muhammad Al-Baqir RA.
Sementara Imam Ma’ruf Al-Kurkhi RA. menjadi penjaga pintu di rumah Sayyidina
Ali Bin Musa Ar-Ridho RA.,
Coba perhatikan, betapa tawadu’nya seorang
Imam besar seperti Al-Imam Ibnul Araby RA kepada muridnya karena ia seorang
Habib, cucu Baginda Rasulillah hingga rela mengajar Hadits dg duduk di bawah
sementara Sang Habib didudukkan ditempat yg lebih tinggi.
Dan betapa agungnya akhlak Al-Imam Abu
Yazid al-Busthomy RA merelakan dirinya
menjadi tukang air, begitu pula Imam Ma’ruf Al-Kurkhi yang rela menjadi penjaga
pintu demi berkhidmat kepada cucu-cucu Rasulullah
Siapakah santri santri yg tidak kenal tiga
Ulama agung di atas ?
Kitab ” Rosyfatus Shodi ” mendapat kata
sambutan dari As Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Al Hasani RA, Guru dari As Sayyid
Bakri Syatho RA, pengarang kitab “I’anatut Tholibin”.
Tidak salah jika seorang ahli hikmah atau
wali wali Allah swt ada yg berkata :
ﺣﺐ ﺁﻝ ﺑﻴﺖ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻻ ﻳﺤﺘﺎﺝ ﺍﻟﻰ
ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺑﻞ ﺍﻟﻰ ﻗﻠﺐ ﺻﺤﻴﺢ
Mencintai keluarga Baginda Rasulillah SAW tidak butuh
Hadis Shohih tapi butuh hati yang shohih.
Diriwayatkan dari As Syaikh Ali Bin
Muhammad Al-Maghrabi RA bahwa As Syeikh
Abid Abu Ali Al-Fasi RA bercerita kepada Beliau RA disaat ada di Raudhah,
Dulu, aku benci pada para Habaib Madinah, keturunan As Sayyidina Husain RA
karena mereka menampakkan permusuhan pada golongan Ahlus Sunnah dan mereka
terang-terangan melakukan BID’AH.
Disaat aku tidur di Masjid Nabawi, diarah
kuburan Beliau SAW ………aku bermimpi bertemu Baginda Rasulillah SAW dan Beliau
SAW memanggilku,
Wahai Fulan, kenapa kau membenci
anak-cucuku ?
Tidak mungkin hamba benci pada anak cucumu,
yg hamba benci adalah perlawanan mereka terhadap Ahlus Sunnah.
Beliau SAW berkata : ini masalah Fiqih,
Bukankah anak yang durhaka tetap bernasab (pada orang tuanya)?
Aku menjawab : Iya benar Ya Rasul…
Beliau SAW berkata lagi : Ini (Habib yg kau
benci) adalah anakku yg durhaka.
As Syeikh Abid RA berkata : Setelah aku
terbangun dari tidurku mulai saat itulah tidaklah aku bertemu dengan salah satu
keturunan Bani Husain dari Para Habaib Madinah kecuali aku sangat
memuliakannya.
[Al
Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA, Rosyfatus Shodi Min Bahri
Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 263, Tahqiq Sayyid Ali Asyur. Lihat
Al-Muqrizy, Fadlu Alil Bait, hal. 111].
Dalam cerita di atas dengan tegas Baginda
Rasulillah SAW menegur As Syeikh Abid RA yg khilaf karena telah membenci sebagian
anak cucu-Nya dengan berkata :
Apakah
anak yg durhaka terputus hubungan nasabnya dengan orang tuanya ?
Maka makna dari cerita ini, ummat Islam
wajib mengagungkan para Habaib tanpa tebang pilih karena seluruhnya adalah anak
cucu Baginda Rasulillah SAW. Faham
Jika salah satu dari mereka melakukan
kesalahan maka kewajibannya adalah mengingatkan atau menasehatinya bukan
membenci apalagi memusuhi.
Insya Allah cerita diatas bisa membuahkan
cinta dalam hati pembaca kepada anak cucu Baginda Rasulillah SAW.
Jika tidak juga mengetuk pintu hati maka
seorang penyair berkata :
ﺇﺫﺍ ﻗﺴﺎ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻟﻢ ﺗﻨﻔﻌﻪ ﻣﻮﻋﻈﺔ
ﻛﺎﻷﺭﺽ ﺇﻥ ﺳﺒﺨﺖ ﻟﻢ ﻳﻨﻔﻊ ﺍﻟﻤﻄﺮ
Ketika hati sudah padat maka tidak ada
nasehat yang ampuh.
Bagaikan tanah ketika gersang dan tidak
subur maka hujan pun tak berguna apa apa…..
Semoga Bermanfaat di Dunia sampai Akhirat
Kelak Aamin ya Robbalamin ya Alloh.
Smoga immanudin dan fuad segera taubat
sebelum terlambat dan stop menyesatkan umat!
0 Response to "Ini (Habib yg kau benci) adalah anakku yg durhaka"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip