//

HUKUM MENGAKU SAYYID ?

 



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


💞🫐🤍🌹 💚اللَّهُــمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نبيِّـنَا مُحَمَّدٍ ﷺ 💚🌹🤍🫐💞


Mengaku Habaib hukumnya haram. Adapun hukumannya di Dunia ialah di pukul dan dipenjarakan. Sedangkan di Akhirat dimasukan ke dalam Neraka.

Referensi :

٠{الشفا بتعريف حقوق المصطفى - وحاشية الشمني، ج ٢ ص ٣١١}


وَرَوَى أَبُو مُصْعَب عَن مَالِك فِيمَن انْتَسَب إِلَى بيت النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْه وَسَلَّم يُضْرَب ضَرْبًا وَجِيعًا ويُشْهَر ويُحْبَس طَويلًا حَتَّى تَظْهَر تَوبَتُه لِأَنَّه اسْتِخْفَاف بِحَقّ الرَّسُول صَلَّى الله عليه وسلم


Artinya : Abu Mush'ab meriwayatkan dari Imam Malik tentang hukum seseorang yang mengaku-ngaku memiliki nasab keturunan Rosululloh, orang tersebut dihukum cambuk dengan pukulan yang menyakitkan, diumumkan, dan dipenjara dalam waktu yang lama, hingga kelihatan jelas- jelas bertaubat karena Dia telah meremehkan hak-hak Rosululloh.

{صحيح مسلم، ج ١ ص ٨٠}

١١٥ - (٦٣) حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّاءَ بْنِ أَبِي زَائِدَةَ، وَأَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ، عَنْ سَعْدٍ، وَأَبِي بَكْرَةَ كِلَاهُمَا، يَقُولُ: سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ، وَوَعَاهُ قَلْبِي مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ، وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ»٠


Artinya : Meriwayatkan hadis kepada kami, Abu Bakar Ibnu Abi Syaibah dari Zakariya bin Abi Zaidah dan Abu Muawiyah dari Ashim dari Abi Utsman dari Sa'ad dan Abi Bakroh keduanya berkata : kedua telingaku mendengar, dan hatiku hafal Rosululloh bersabda :

"Barang siapa yang mengaku-ngaku bernasab kepada seseorang yang bukan bapaknya, dan Dia tahu bahwa orang itu bukan bapaknya, maka Surga haram baginya".

{فضل أهل البيت، ص ٨٢-٨٣}


أشرفُ الأنساب نسَبُ نبيِّنا محمد صلى الله عليه وسلم، وأشرف انتسابٍ ما كان إليه صلى الله عليه وسلم وإلى أهل بيتِه إذا كان الانتسابُ صحيحاً


Artinya : Nasab termulia adalah nasab Nabi KITA, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Alihi Wasallam Dan penisbatan termulia adalah penisbatan kepada Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Alihi Wasallam dan kepada ahlibait beliau, jika penisbatan tersebut benar adanya.


وقد كثُرَ في العرب والعجم الانتماءُ إلى هذا النَّسب، فمَن كان من أهل هذا البيت وهو مؤمنٌ، فقد جمَع الله له بين شرف الإيمان وشرف النَّسب، ومَن ادَّعى هذا النَّسبَ الشريف وهو ليس من أهله فقد ارتكب أمراً محرَّماً، وهو متشبِّعٌ بِما لَم يُعط


Sungguh telah banyak terjadi di Negeri Arab maupun selainnya, penisbatan kepada nasab yang mulia ini.


Barangsiapa yang memang termasuk ahlibait dan Dia Mukmin, maka sungguh Allah telah mengumpulkan baginya antara kemuliaan Iman dan kemuliaan nasab.

Namun sebaliknya barangsiapa yang mengklaim nasab yang mulia ini sedangkan dirinya bukanlah bagian darinya, maka sungguh Dia telah melakukan tindakan yang haram dan termasuk orang yang berperilaku dusta terhadap sesuatu yang tidak dimiliki.


وقد قال النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: ((المتشبِّعُ بِما لَم يُعْطَ كلابس ثوبَي زور))، رواه مسلمٌ في صحيحه (٢١٢٩) من حديث عائشة رضي الله عنها٠


Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa 'Alihi Wasallam bersabda :

“Orang yang (berpura-pura) berpenampilan dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya bagaikan orang yang memakai dua pakaian palsu (kedustaan)”


(HR. Muslim, hadits ke- 2129 dari Sanad Aisyah)


وقد جاء في الأحاديث الصحيحة تحريمُ انتساب المرء إلى غير نسبِه، ومِمَّا ورد في ذلك حديثُ أبي ذر رضي الله عنه أنَّه سَمع النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يقول: ((ليس مِن رجلٍ ادَّعى لغير أبيه وهو يَعلَمه إلاَّ كفر بالله، ومَن ادَّعى قوماً ليس له فيهم نسبٌ فليتبوَّأ مقعَدَه من النار))، رواه البخاريُّ (٣٥٠٨)، ومسلم (١١٢)، واللفظ للبخاري٠


Dan sungguh terdapat beberapa hadist shohih yang menjelaskan keharaman seseorang bernasab kepada orang lain yang bukan nasabnya.


Diantara hadist yang menjelaskan hal tersebut adalah hadist dari sanad Abu Dzar al-Giffari, bahwasanya Dia mendengar Rosululloh bersabda : "Tiadalah seseorang mengaku bernasab kepada selain Ayahnya sedangkan Dia mengetahui kecuali Dia telah kufur kepada Allah. Dan barang siapa mengaku-ngaku keturunan suatu kaum sedangkan Dia tidak memiliki persambungan nasab dengan mereka maka hendaklah silahkan memilih tempatnya di Neraka".


(HR. Bukhori hadis ke -3508, Muslim hadis ke -112, redaksinya milik Bukhori)

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "HUKUM MENGAKU SAYYID ?"

Silahkan komentar yg positip