//

Siapakah yang lebih Mulia



DEMI MENJAGA TERJADINYA KERIBUTAN, AKHIRNYA HABIB ABDURRAHMAN AS-SAQQAF MEMBERHENTIKAN BACAAN MAULID...

Diceritakan bahwa pengarang: "Badhaa`i at-Taabut",  Al Allaamah Al Habib `Abdurrahman bin `Ubaidillah As-Saqqaf, dalam Rehlahnya ke Makkah untuk menunaikan Umrah membaca Maulid Nabi Saw dalam Masjidil Haram bersama teman dan Murid-Murid Beliau.

Tatkala sampai kepada kisah Kelahiran Junjungan Nabi Saw dan sebagaimana kebiasaan Umat Islam di seantero Alam yang melakukannya, Beliau bersama para hadirin pun berdiri (Yakni Mahalul Qiyam) sambil melantunkan Shalawat dan Salam kepada Rasulullah Saw.

Hal ini ternyata diperhatikan oleh petugas Masjidil Haram yang ketika itu memang sebagian mereka adalah orang-orang Wahabi yang diketuai oleh Raja mereka ; Abdul Aziz Al Saud. Maka si Wahabi tadi mendatangi Al-Habib Abdurrahman As-Saqqaf dan dengan kasar dia menyuruh Beliau berhenti.

Al Habib Abdurrahman mencoba memberikan penjelasan kepada si Wahabi tersebut...Namun sia-sia, sebab memang sudah tabiat Wahabi badwi yang maunya menang sendiri dan demi menjaga terjadinya keributan, akhirnya Habib Abdurrahman As-Saqqaf memberhentikan Bacaan Maulid tersebut.

Tatkala tiba waktu Shalat Maghrib, maka datanglah Raja Abdul Aziz Al Saud untuk menunaikan Shalat Berjama'ah. Melihat kedatangan sang Raja, maka para Jama'ah, terutama sekali petugas dan antek - antek Wahabi pun berdiri menghormati Raja nya.

Namun Habib Abdurrahman tidak berdiri dan terus saja duduk tanpa memperdulikan kehadiran Raja Abdul Aziz. Perbuatan Habib Abdurrahman itu dilihat oleh sang Raja dan setelah Shalat, Raja pun menyuruh perugas memanggil Habib Abdurrahman untuk mengadap dan Habib Abdurrahman mendatangi Raja Abdul Aziz, lalu Beliau ditanya mengenai hal tersebut, yaitu tidak mau berdiri menghormatinya.

Dengan tenang dan penuh Adab Habib Abdurrahman bertanya kepada Raja:

"Siapakah yang lebih Mulia? Junjungan Nabi Muhammad Saw atau Baginda Raja?".

Raja Abdul Aziz menjawab, bahwa sudah tentu Junjungan Nabi Saw yang lebih Mulia daripada dirinya...Maka Habib Abdrrahman pun menceritakan kisah si Wahabi penjaga Masjidil Haram yang melarangnya untuk berdiri, demi Menghormati Nabi Saw. Jika berdiri (Mahalul Qiyam) demi Menghormati Junjungan Nabi Saw dilarang, maka kenapa perlu berdiri demi menghormati orang yang jauh lebih Rendah Kemuliaannya daripada Baginda Nabi Saw?".

Setelah mendengar penjelasan Habib Abdurrahman, Raja Abdul Aziz Al Saud pun segera memerintahkan para petugas dan penjaga Masjidil Haram agar tidak lagi mengganggu dan melarang segala perbuatan dan Amalan yang dilakukan oleh Habib Abdurrahman Assaqaf dalam Masjid yang Mulia tersebut.

*اللهم صلِ على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الامي وعلى آله وأصحابه وبارك وسلم تسليماً كثيراً*

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Siapakah yang lebih Mulia"

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip