Oleh Ustadz Toha Mahsun
Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mngatakan :
ﺍﻥ ﺍﻟﻤﺤﺼﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﺘﺢ ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻋﻨﻲ ﺍﻟﻜﺸﻒ ﻟﻠﺤﺠﺐ، ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﺍﻻﺩﺏ ﻣﻊ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻭﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺒﺮ ﻣﻘﺪﺍﺭﻩ ﻋﻨﺪﻙ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻚ ﺫﺍﻟﻚ ﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻚ
"Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (maksudnya terbukanya hijab2
batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya
gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah
tanpa ragu ".
(al Manhaj as Sawiy : 217)
Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa,
"Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku
tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan
kekurangan guruku kepadaku ".
(Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah : 155)
Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :
ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
" Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka
kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ".
Habib Abdullah al Haddad mengatakan
"Paling bahayanya bagi seorang murid,
adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari
timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak
akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ".
(Adaab Suluk al Murid :
54)
Seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khidhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ".
Nabi Khidhir, "kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?".
Murid itu menjawab, "Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu".
(Kalam al Habib Idrus al Habsyi : 78)
Al Habib Abdullah al Haddad berkata,
"Tidak sepatutnya bagi penuntut
ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !",
karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti
mayat di hadapan orang yg memandikannya".
(Ghoyah al Qashd wa al Murad
: 2/177)
Para ulama ahli hikmah mengatakan,
"Barangsiapa yang
mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia
selamanya".
(Al Fataawa al Hadiitsiyyah : 56)
Para ulama hakikat mengatakan,
"70% ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan (batin,adab
dan baik sangka) antara murid dengan gurunya ".
Semoga kita semua termasuk murid yang baik dan mendapat berkah dari guru kita.
اللهم آمين
abdkadiralhamid@2016
0 Response to "BAGAIMANA ENGKAU MEMANDANG GURUMU?"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip