Berkata Asy-Syaikh Qathbuddin
Al-Yunani berkata:
“Telah sampai kepada kami bahwasanya seorang
laki-laki yang dipanggil dengan Abu Salamah dari daerah Bushra, dia suka
bercanda dan berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Disebutkan
disisinya tentang siwak dan keutamaannya, maka dia berkata: “Demi Allah,
aku tidak akan bersiwak kecuali di dubur, kemudian dia mengambil
sebatang siwak dan memasukkannya keduburnya kemudian dikeluarkan
kembali.” Berkata Qathbuddin Al-Yunani:
“Setelah melakukan perbuatan tersebut, ia tinggal selama sembilan bulan
dalam keadaan mengeluh sakit perut dan dubur.
Berkata Qathbuddin Al-Yunani:
“Lalu ia melahirkan anak seperti tikus yang pendek dan besar, memiliki empat kaki, kepalanya seperti kepala ikan, memiliki empat taring yang menonjol, panjang ekornya satu jengkal empat jari dan duburnya seperti dubur kelinci.
Ketika
lelaki itu melahirkannya, hewan tersebut menjerit tiga kali, maka
bangkitlah putrinya laki-laki tadi dan memecahkan kepalanya sehingga
matilah hewan tersebut.
Laki-laki itu hidup setelah melahirkan selama dua hari, dan meninggal pada hari yang ketiga. Dan ia sebelum meninggal berkata “Hewan itu telah membunuhku dan merobek-robek ususku.
Sungguh kejadian tersebut telah disaksikan oleh sekelompok penduduk daerah tersebut dan para khotib tempat tersebut. diantara mereka ada yang menyaksikan hewan itu ketika masih hidup dan ada pula yang menyaksikan ketika hewan itu sudah mati.”
(Al-Qaulul Mufid, hal. 106-107).
Semoga dengan kisah tersebut menjadikan kita sebagai orang-orang yang mudah dan menerima As-Sunnah dan menjauhkan kita dari sifat meremehkan dan menentang As-Sunnah.
Sungguh Allah telah memberikan peringatan bagi kita:
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (63)
“…..maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi ajaran Rasul takut ditimpa fitnah atau ditimpa azab yang pedih.” (An-Nuur: 63).
abdkadiralhamid@2016
Laki-laki itu hidup setelah melahirkan selama dua hari, dan meninggal pada hari yang ketiga. Dan ia sebelum meninggal berkata “Hewan itu telah membunuhku dan merobek-robek ususku.
Sungguh kejadian tersebut telah disaksikan oleh sekelompok penduduk daerah tersebut dan para khotib tempat tersebut. diantara mereka ada yang menyaksikan hewan itu ketika masih hidup dan ada pula yang menyaksikan ketika hewan itu sudah mati.”
(Al-Qaulul Mufid, hal. 106-107).
Semoga dengan kisah tersebut menjadikan kita sebagai orang-orang yang mudah dan menerima As-Sunnah dan menjauhkan kita dari sifat meremehkan dan menentang As-Sunnah.
Sungguh Allah telah memberikan peringatan bagi kita:
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (63)
“…..maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi ajaran Rasul takut ditimpa fitnah atau ditimpa azab yang pedih.” (An-Nuur: 63).
abdkadiralhamid@2016
0 Response to "Kisah Orang Yang Mengejek Siwak"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip