PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW ITU BUKAN IBADAH, TETAPI BISA MENGHASILKAN PAHALA!
Bagaimana penjelasannya dari judul diatas...?
Jawaban dari pertanyaan diatas akan diuraikan setelah dipahami dahulu apa makna IBADAH dan juga apa arti dari 'AADAH.
Adapun....
1) IBADAH adalah suatu hal atau perkara yg dianjurkan oleh ALLAH dan Nabi Muhammad SAW, kepada Ummat Islam, baik Ibadah itu berbentuk Wajib, ataupun Sunnah.
Maka jika demikian, bisa dikatakan bahwa Peringatan Maulid Nabi Muhammad ini bukan Ibadah, Apalagi dikatakan Ibadah Sunnah!
Bukan!
Sebab, Jika dikatakan Ibadah maka harus ada Nash atau contoh dari Nabi yg melakukan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagaimana yg umum dilakukan Kaum Muslimin dewasa ini.
Adapun...,
2) 'AADAH adalah sebuah KEBIASAAN terhadap suatu perkara yg dikerjakan oleh seseorang atas kemauannya sendiri.
Tetapi jika ‘Aadah atau KEBIASAAN itu tidak harus ada contoh dari Nabi.
Asalkan ‘Aadah yg dilakukan itu tidak melakukan yg haram. Maka 'aadah tersebut boleh2 saja dilakukan.
Maka, dengan demikian, Peringatan Maulid Nabi Muhammad adalah sebuah 'Aadah atau kebiasaan utk mengenang kisah hidup perjuangan Nabi Muhammad SAW.
Maka jika demikian, Peringatan Maulid Nabi boleh2 saja dilakukan, bahkan bernilai kebaikan, karena bertujuan BAIK.
Mungkin Ilustrasi dibawah ini, bisa lebih mudah utk dipahami:
# Budi memiliki KEBIASAAN selalu mengajak teman temannya berkumpul dirumahnya setiap bulan sekali, utk saling membahas pertandingan yg telah dijalani, bertujuan sebagai evaluasi agar menjadi pesepak bola yg lebih baik.
Maka kebiasaan tersebut tidak dilarang.
Sebab, budi dan teman temannya bebas menentukan mau berkumpul berapa kali dalam sebulan ataupun berapa kali dalam seminggu.
Krn budi dan temanya bertujuan mendapat manfaat dari pertemuan tersebut utk karir pesepak bola .
Ini lah ‘Aadah(Kebiasaan).
Kemudian, setelah mereka memutuskan berhenti berkarir sebagai Pesepak bola.
Namun mereka masih tetap saja melakukan pertemuan dirumah Budi, hanya saja yg dilakukannya bukan lagi membahas tentang dunia sepak bola, tetapi mereka ganti dengan membaca dan saling bercerita tentang Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Apakah salah mereka berkumpul utk membahas Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW?
Tidak! Justru itu baik, dan bermanfaat. karena memang mereka ingin mempelajari Sejarah Nabi nya sendiri, dibanding membahas tentang sepak bola.
Inilah yg Namanya ‘Aadah.
Jadi ‘Aadah itu adalah suatu kebiasaan yg dilakukan seseorang utk melakukan sesuatu hal yg disukai.
Dan 'Aadah (KEBIASAAN) itu bebas mau dilakukan kapan saja oleh pelakunya, mau setiap hari, setiap minggu, setiap bulan ataupun setiap tahun, bahkan seumur hidup sekalipun terserah yg melakukan.
Karena 'Aadah ya hanya sebatas Kebiasaan seseorang utk melakukan sesuatu hal yg diinginkannya.
Sebaliknya...,
Jika ‘Aadah nya adalah mengadakan pertemuan tentang sebuah pertemuan yg dilarang, seperti berkumpulnya utk berjudi, bergosip dan seterusnya.
MAKA, JANGANKAN DILAKUKAN SEBULAN SEKALI, BAHKAN SETAHUN SEKALI ATAU SEUMUR HIDUP SEKALIPUN , ITU HARAM DIKERJAKAN.
Dan TERNYATA, perihal tentang 'Aadah atau Kebiasaan ini, sudah disampaikan 1400 tahun yg lalu oleh Nabi Muhammad SAW kaitannya tentang seorang yg mempelopori sebuah Hal baik dan Hal buruk. Bahwa pelopor kebaikan akan mendapat PAHALA dan pahalanya orang2 yg melakukan krn mengikutinya.
Ataupun sebaliknya akan mendapat Dosa dan dosa orang2 yg mengikuti seseorang krn orang tersebut sbg Pelopor perbuatan dosa.
Sebagaimana dalam sebuah Hadis Shohih Riwayat Imam Muslim, yaitu:
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْء
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Barangsiapa yang mempelopori suatu perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang mempelopori suatu perbuatan buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun."
Adakah yg masih beranggapan bahwa membaca Kisah Hidup Nabi Muhammad SAW, adalah sebagai perbuatan yg tidak baik??
Maka tentu, mengenang kembali kisah Hidup Nabi Muhammad SAW adalah Kebaikan dan Berpahala, krn bisa mendorong seseorang utk mentauladani sepak terjang kehidupan Beliau SAW.
Semoga Uraian ini bisa ikut menyumbangkan wawasan dan memahamkan bagi Sahabat2 yg membacanya...
Wallahu'aalam
abdkadiralhamid@2015
0 Response to "Peringatan Maulid, Kebiasaan Yang dapat Menghasilkan Pahala"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip