“Berperanglah kamu di jalan Allah. Perangilah orang yang kafir kepada Allah. Berperanglah namun jangan mengambil berlebih-lebihan, jangan menipu (memperdaya), jangan membunuh dengan sadis, membunuh anak-anak, dan membunuh para penghuni rumah ibadah (biara dan gereja).” (HR Muslim)
Apa yang Dilakukan Wahabi terhadap Makam Para Sahabat?
Dahulu, para sahabat, tabi’in dan tabi’ tabi’in lantas dilanjutkan oleh para ulama Ahlusunah wal Jama’ah menjadikan makam para sahabat Nabi di pemakaman Baqi’ (sisi makam Rasulullah) menjadi tempat yang nyaman untuk berziarah. Oleh karenanya pada akhirnya dibangunlah pemakaman itu dengan persetujuan para ulama Ahlusunah dari empat mazhab besar (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) hingga menjadi seperti ini:
Namun setelah kemunculan Wahabisme, karena alasan syirik ataupun bid’ah berdasarkan hadis-hadis yang lemah atau pemahaman keliru dari ayat ataupun riwayat yang sahih akhirnya kaum Wahaby menjadikannya rata dengan tanah seperti ini:
ISIS MELULUH LANTAKAN MESJID-MESJID DAN MAKAM NABI YUNUS (as), DI KOTA MOSUL
Kelompok radikal yang menamakan diri mereka sebagai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah meluluh-lantakan tempat-tempat suci milik dua orang Nabi yang dicintai dan dihormati oleh baik kaum Muslimin maupun kaum Nasrani. Tempat suci itu adalah kompleks pemakaman yang terletak di sebelah utara kota Mosul, seperti dilaporkan oleh AL-SUMARIA NEWS pada hari Kamis.
“Kaum militan ISIS telah meluluh-lantakan makam dari Nabi Yunus (Jonah) yang terletak di sebelah timur kota Mosul setelah mereka sebelumnya mengambil alih kendali dari seluruh kuburan itu”, ujar seorang penjaga keamanan yang merahasiakan identitasnya kepada Al-Sumeria News, kantor berita yang berbasis di Iraq.
Dahulu, para sahabat, tabi’in dan tabi’ tabi’in lantas dilanjutkan oleh para ulama Ahlusunah wal Jama’ah menjadikan makam para sahabat Nabi di pemakaman Baqi’ (sisi makam Rasulullah) menjadi tempat yang nyaman untuk berziarah. Oleh karenanya pada akhirnya dibangunlah pemakaman itu dengan persetujuan para ulama Ahlusunah dari empat mazhab besar (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) hingga menjadi seperti ini:
Namun setelah kemunculan Wahabisme, karena alasan syirik ataupun bid’ah berdasarkan hadis-hadis yang lemah atau pemahaman keliru dari ayat ataupun riwayat yang sahih akhirnya kaum Wahaby menjadikannya rata dengan tanah seperti ini:
ISIS MELULUH LANTAKAN MESJID-MESJID DAN MAKAM NABI YUNUS (as), DI KOTA MOSUL
Kelompok radikal yang menamakan diri mereka sebagai Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah meluluh-lantakan tempat-tempat suci milik dua orang Nabi yang dicintai dan dihormati oleh baik kaum Muslimin maupun kaum Nasrani. Tempat suci itu adalah kompleks pemakaman yang terletak di sebelah utara kota Mosul, seperti dilaporkan oleh AL-SUMARIA NEWS pada hari Kamis.
“Kaum militan ISIS telah meluluh-lantakan makam dari Nabi Yunus (Jonah) yang terletak di sebelah timur kota Mosul setelah mereka sebelumnya mengambil alih kendali dari seluruh kuburan itu”, ujar seorang penjaga keamanan yang merahasiakan identitasnya kepada Al-Sumeria News, kantor berita yang berbasis di Iraq.
“Kaum militan itu menutup semua pintu mesjid dan melarang para jema’ah masuk untuk shalat,” salah satu sumber berujar.
Salah seorang saksi mata yang tidak ingin memberikan namanya berkata bahwa kaum militan ISIS itu “awalnya memberhentikan orang-orang yang hendak shalat; kemudian mereka memasang bahan peledak di sekitarnya dan di dalam mesjid dan meledakkannya di tengah kerumunan orang-orang banyak,” menurut Agence France-Presse.
Di dalam Al-Qur’an dan Injil, Nabi Yunus itu dikenal sebagai Nabi yang memiliki mukjizat yang unik. Ia bisa selamat walaupun sudah ditelan hidup-hidup oleh seekor ikan. Hidup pada abad ke-8 sebelum Masehi, Nabi Yunus (Jonah) dipercayai dikubur di kota Mosul dan makamnya dijadikan sebagai mesjid. Makam yang berikut mesjid itu dianggap sebagai peninggalan yang sangat bersejarah dari beberapa peninggalan lainnya yang ada di sebelah timu kota itu.
Menjadikan sebuah makam atau kuburan dari para wali Allah atau dari para Nabi atau dari orang-orang yang dianggap suci sebagai mesjid, memang sudah menjadi tradisi kaum Muslimin yang tidak lepas dari peradaban dan sejarah panjang. Tradisi itu bisa dilihat dari makam Nabi Muhammad yang ada di mesjid Nabawi. Juga makam-makam para Nabi lainnya yang dijadikan mesjid. Di Indonesia, kuburan para wali dan orang suci juga dijadikan sebagai mesjid. Ini tidak lepas dari ayat suci Al-Qur’an yang menggambarkan dengan indah sekali penghormatan orang-orang yang hidup pada jaman “Para Pemuda Gua”. Para Pemuda Gua (Al-Kahfi) meninggal dunia tidak jauh dari tempat itu dan di atas kuburan mereka didirikanlah mesjid. Al-Qur’an menggambarkan peristiwa itu di dalam ayat ke-21 surat Al-Kahfi sebagai berikut ini:
Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka, agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata: "Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya". (QS. Al-Kahfi: 21)
Kita bisa bayangkan, jika makam Salaf Saleh diperlakukan semacam itu oleh mereka (Salafy gadungan yang pada hakekatnya adalah Wahaby) yang kini telah berkuasa, lantas bagaimana nasib makam para Wali Sanga dan para kekasih (wali) Allah lain -baik di jawa ataupun di luar jawa- di Indonesia jika mereka berkuasa di Tanah Air? Tentu akan lebih parah dari apa yang mereka lakukan terhadap kuburan para sahabat-sahabat mulia Nabi.
Saudara-saudaraku Ahlusunah wal Jamaah seiman dan seakidah, perusakan makam para sahabat mulia itu baru mereka lakukan. Mereka hancurkan semua itu kurang dari satu abad yang lalu, setelah mereka berkuasa di jazirah Arabia dan berhasil mengrogoti kekuasaan Daulah Usmaniyah di wilayah Jazirah Arab, dengan bersekongkol dengan kolonial Inggris. Ini semua adalah hasil dari pikiran buruk otak Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri wahabisme. Apakah ulama Wahaby merasa lebih pintar dari para ulama Salaf Ahlusunah wal Jamaah?
ABU HASAN ~ 313
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
“Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka sungguh Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan apapun yang lebih baik dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan hamba-Ku akan senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” HR. Al-Bukhari.
Sunguh besar kedudukan para wali disisi Allah SWT, sehingga Allah mengumumkan perang bagi siapaun yang memusuhi mereka. Baik dimasa hidup mereka dan sesudah kematian.
Melecehkan mereka akan mendatangkan kemurkaan Allah, jika Allah murka maka tidak adalagi penolong yang bisa menolong siapapun dia.
Lalu kita bertanya mengapa para penjahat Khawarij dan salafi wahabi yang menghancurkan makam para wali dan bahkan para sahabat serta Ahlulbait tidak terkena bala dari perbuatannya?
Mengapa para wali itu tidak berbuat sesuatu utk melindungi diri nya?
Sebelum kita cari jawabannya perlu di ingat bahwa Wahabi salafi adalah anak asuh Yahudi, ingin meruntuhkan keyakinan umat Islam dengan segala cara, keyakinan mayoritas umat yg mengakar tentang keberkahan para wali, mereka lawan dengan ribuan buku dan fatwa agar kita jauh dari para wali, dengan dalil pemurnian tauhid dan kekhawatiran mereka terhadap iman org lain.
Namun usaha itu sia-sia mayoritas umat islam adalah Ahlusunnah tidak mudah dibodohi dgn argument primitive Khawarij ini. Sehingga mereka kehabisan cara utk memurnikan tauhid ala kaum badu pemeluk aliran kasar sejati.
Wahabi pun mengambil cara yang paling mereka gemari, cara kasar tanpa sopan santun, menghancurkan makam para wali, pesannya adalah mana para wali itu, yang kalian sembah?
jangankan memberi pertolongan, membela dirinya pun mereka tidak bisa?
Logika primitive yang kekanak2an semacam ini harus di jawab dengan baik. Keyakinan Ahlusunnah bahwa para wali adalah kekasih Allah SWT, mereka tidak bisa berbuat apapun kecuali dengan izin Allah, oleh karenanya harapan Wahabi untuk melemahkan keyakinan kita terhadap para wali dgn cara menghancurkan kuburun wali tersebut, serta tidak adanya balak dan bencana bagi pelakunya (wahabi) adalah kegagalan kedua wahabi setelah gagal berdalil dengan argument yang bisa diterima akal sehat.
Masjid adalah baitullah, mengapa orang-orang hindu di India perusak masjid tidak apa-apa tidak terkena balak?
Bahkan masjid al-Aqsha masjid para nabi di rusak oleh yahudi yang berjenggot panjang dan yang tidak berjenggot, toh mereka juga aman-aman saja. Apakah kita bisa katakan bahwa mereka juga mendapat restu Allah?
Naudzubillah dari kebodahan berpikir seperti ini.
Tragis nian nasib mu wahabi, betapa menyedihkan tindak tandukmu, kalian menyangka tindakan menghancurkan makam para wali itu adalah tindakan yang diridhoi oleh Allah, dengan bukti bahwa mereka baik-baik saja. Ketahuilah azab Allah sangat beragam, ketika Allah menjauhkan kalian dari cinta pada Rasulullah, Ahlulbait dan para wali itu adalah bentuk azab yg sangat menghinakan.
Berburuk sangka 24 jam tampa jeda, dan merasa paling benar seumur hidup sakitnya tu disini.
Ketika shalat lima waktu dan rajin berjamaah di masjid hanya menjadikanmu merasa paling benar dan paling baik diantara umat Islam itu adalah azab Allah.
Ketika Allah memberikan bonus pahala bagi yang tersenyum pada saudaranya dan kalian tidak mampu melakukan anjuran itu hanya karena orang selain kelompok kalian adalah ahli bid'ah itu juga azab.
Ketika saudara kalian membawakan riwayat tentang kemulian Rasulullah lalu memuji dan bershalawat padanya menghibur diri yang rindu pada sosok mulia SAW, tiba-tiba wahabi ini galau dan paranoid itu adalah siksa mas.
Akhirnya kecintaan dan keyakinan kami pun tetap tidak tergoyahkan bahkan bertambah mantap, kami akan tetap seperti keyakinan pendahulu kami para ulama aswaja.
Sejujurnya kami semakin tidak tertarik dengan tindakan kasar dan bodoh wahabi-salafi-Khawarij karena zahir dan batinmu sulit kami pahami, hanya doa yang kami panjatkan pada Allah agar kalian cepat sadar dan mendapat hidayah sebagai bukti kepedulian kami.
abdkadiralhamid@2015
Waspadalah persekongkolan AS, Zionis,Arab Saudi (Wahabi).........Dengan AS cs memelihara sistem kerajaan di timur tengah yang jauh melenceng dari ajaran Rosulullah sangatlah memberi keuntungan yang besar bagi AS cs untuk mengeruk kekayaan dari timur tengah ....Negeri muslim timur tengah di buat bercerai berai sehingga lemah dan tak berdaya untuk membebaskan tanah palestina dari cengkeraman maut zionis israel....Waspadalah dengan Al-Qaida dan ISIS sebagai militan wahabi yang merusak aqidah ummat di dunia (terutama ASWJ).
ReplyDeleteIzinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.
ReplyDeleteLebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada KAUM MUSLIM : yang hidup maupun yang mati, di dunia maupun di akhirat ). Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.
ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.
Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.
Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa.
Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.
Ya Allaah, percepatlah kebangkitan KAUM MUSLIM. Pulihkanlah kejayaan KAUM MUSLIM, Lindungilah KAUM MUSLIM dari kesesatan dan berilah KAUM MUSLIM tempat mulia di akhirat.
Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrina Wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fii haa ma’asyunaa. Wa ashlih lanaa aakhiratanal latii ilaihaa ma’aadunaa. Waj’alil hayaata ziyadatan lanaa fii kulli khairin. Waj’alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin
YA ALLAAH, IZINKANLAH SEGALA NAMA DAN GELAR SAYYIDINA WA NABIYYINA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHALLALLAAHU’ALAIHI WA AALIHI WA SHABIHI WA UMMATIHI WA BARAKA WAS SALLAM MEWUJUDKAN BERKAH KE SEANTERO SEMESTA – KHUSUSNYA BAGI KAMI, KELUARGA KAMI DAN KAUM MUSLIM.
—— doa khusus untuk PARA NABI, PARA KELUARGANYA, PARA SAHABATNYA, SEMUA YANG BERJASA PADA (PARA) NABI, PARA SALAF AL-SHAALIH, PARA SYUHADA, PARA WALI, PARA HABAIB, PARA IMAM, PARA ULAMA DAN SEMUA YANG BERJASA PADA ISLAM, SERTA SEMUA MUSLIM SALEH YANG (TELAH) WAFAT. Semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka.
ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
———————
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.
Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.
HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.
Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Ganie, Indra – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia