Oleh : Buya Yahya
( Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon)
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي حبَّب العبادة إلى المتقين، وحبَّب قلوبهم للانشغال بطاعة رب العالمينوجنبهم من البدعة والضلالة, والصلاة والسلام على سيدنا ونبينا محمد وعلى آلهوأصحابه والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين
Muqoddimah
Sesuatu yangpaling berharga yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba adalah aqidahyang benar. Maka ilmu yang membahas tentang aqidah yang benar adalah ilmu yangamat penting dibandingkan ilmu-ilmu yang lainya. Dan diskusi-diskusi yangdiadakan jika hal itu untuk membela dan menjaga aqidah yang benar maka ituadalah sebaik-baik diskusi. Saat ini kami sungguh sangat berbahagia jika pada kesempatan ini kami para alim ulamauntuk bersama-sama mendiskusikan aqidah dan bagaimana upaya kita untuk menjagaaqidah umat. Kami yakini bahwa kitasemua akan senantiasa dalam lindungan dan pertolongan Allah sesuai janji Allah Q.S. Al-Ankabut : 69 :
وَالَّذِينَجَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَالْمُحْسِنِينَ (٦٩)
“Dan mereka yang bersungguh-sungguh mencari kebenaran-Ku sungguhAku akan memberi petunjuk kepada mereka”.
Menjagaaqidah umat adalah sebaik-baik hadiah yang diberikan oleh para ulama kepadamereka kapan dan dimanapun berada. Lebih-lebih disaat merebaknya fitnah-fitnahyang menggerogoti aqidah-aqidah seperti yang kita rasakan dan saksikan padasaat ini. Bahkan ada diantara kita yang sudah keropos aqidahnyanamun ia tidak merasa tergerogoti. Umat islam adalah umat yang besarakan tetapi sering lengah dengan jumlah yang besar ini sehingga kadang-kadangkita kurang mencermati hal-hal yang disusupkan musuh-musuh Allah dalam tubuhumat Islam. Maka dalam kesempatan pertemuan ini kami ingin menghadirkan sekilastentang aqidah yang benar untuk bisa menjadi bekal bagi kita di dalammenegakkan dan menjaga aqidah umat Islam dunia dan Indonesia khususnya yangAlhamdulillah dari generasi ke gernerasi mereka pada aqidah yang benar yaituahlu sunnah wal jamaah.
Pertolongan Pertama Di Zaman Fitnah Aqidah
Yang kami maksud pertolongan pertama dizaman fitnah aqidah ini adalahbagaimana kita menghadirkan hal terpenting dan mende-sak yang dibutuhkanoleh ummat dalam upaya membentengi aqidah yang benar.
Ada dua hal yang secara subtansi dan maknawi tidak terlalu penting akanteapi hal tersebut perlu diperhatikan lebih karena dari situlah kesesatan akanmasuk. Dua hal tersebut yang pertama mengenal sebuah identitas dan yang keduaadalah mempertahankan manhaj talaqqi.
1-Mengenal Sebuah Identitas
Di dalam kita berbicara untuk menjelaskan aqidah yang benar sangat sulit kalau sean-dainya hanya dalamceramah yang singkat atau dalam pertemuan yang sesaat. Akan tetapi denganmenyadari dan memahami sebuah iden-titas diri kebenaran aqidahnya bisa dengan sangat mudah di jaga dan di kontrolagar seseorang tidak terbawa masuk dalamkelompok aqidah yang salah atau sesat. Dan hal ini bisa kita saksikan dalamamaliyah-amaliyah di dalam keseharian mereka mulai dari tawasulan, tahlilan,membaca kitab maulid secara bersa-maan (Asroqolan Atau Marhabanan) yangsungguh itu semua adalah amaliyah yang benar dan telah menjadi ciri khas aqidahyang benar biarpun sebenarnya pembahasan aqidah yang lebih penting bukan didalam amaliah-amaliyah tersebut.
Kalau kita cermatipara ulama terdahulu dalam urusan aqidah dan amaliyah, mereka lebihmementingkan isi daripada kulit. Hingga terkadang seorang muslim awam ahlusunnah wal jamaah dengan kualitas aqidahnya yang sudah benar akan tetapi dia tidak mampu un-tuk menjelaskan ahlu sunnah wal jamaah dengan panjang danlebar dengan pemaparan ilmiyah. Padahal sebetulnya penjabaran makna aqidah ahlu sunnah wal jamaah secarapanjang lebar sudah dihadirkan dan disosialikan oleh ulama-ulama terdahuludengan metode yang sangat sederhana dan kemasyarakatan sehingga sebuah aqidah sudah menyatu dengan kehidupanmereka.
Carapenjabaran dan pemaparan luas dan halus amatlah tepat pada masa disaat fitnah aqidah belum banyak tersebar. Akantetapi disaat fitnah aqidah merebak dimana-mana dan pergeseran nilai aqidah mudah terjadi. Kitaharus bisa mencermati sebab–sebab umat ini termakan fitnah. Kita bisa saksikandisaat munculnya ahli fitnah yang tidak henti-hentinya merendahkan dan mencaciaqidah ahli sunnah wal jamaah. Orang-orang awam pun diam karena tidak tahukalau mereka sendiri yang dicaci karena mereka tidak mengenal identitas merekasendiri.
Maka dariitu kami perlu mengenalkan sebuah identitas yang secara hakikatnya me-mangkurang penting sebab hal itu hanya berurusan dengan kulit dan bukan subtansiaqidah. Akan tetapi sebagai langkah pertama dalam membentengi aqidah dalamkondisi men-desak dan darurat kamianggap mengenal iden-titas diri saat ini amat diperlukan yaitu disaat merebaknya fitnah dan banyaknya pemalsu-pemalsu aqidah.
Sebab lainyang menjadikan mengenal identitas diri ini penting adalah karena banyak-nyaorang yang memusuhi aqidah para ulama ahlu sunnah. Yang mereka pun yangmeng-gemborkan syi’ar dan slogan ahlu sunnah wal jamaah dan menamakan diri mereka ahlu sun-nah waljamaah. Jadi pengenalan identitas ini disaat ini sangat penting untukmembedakan ahlu sunnah wal jamaah yang sesungguhnya dengan ahlu sunnah waljamaah yang palsu. Dan setelah itu kitaakan mencoba satu demi satu untuk menjelaskan perbedaan antara ahlu sunnah waljamaah yang palsu dan yang ahli sunnah yang sesungguhnya dengan kajian ilmiahdi dalam pembahasan berikutnya.
Identitasyang kami maksud adalah:
Islam
Ahlu sunnah wal jamaah
Asy’ariyah atau Maturidiyah.
Shufiyyah
Pengikut salah satu 4 madzhab
Seseorangyang beraqidah yang benar adalah seorang Muslim, Sunni,Asy’ari, Shufi dan Bermadhab.
Artinya dizaman fitnah ini tidak cukup seorang itu dikatakan aqidahnya benar jikadia hanya menyebut dirinya sebagaiseorang muslim saja. SebabIslam sekarang bermacam-macam dan alangkah banyaknya Islam yang dipalsukan olehmusuh-musuh Allah.
Oleh sebabdalam irama pembuktian kebenaran akidah seorang muslim harus dilan-jutkan dengan ikrar bahwa dirinya adalah muslim ahlu sunnah wal jamaah.
Dan denganjawaban sebagai muslim ahlu sunnah wal jamaah saja ternyata belum cukup karenaadanya pemalsu-pemalsu ahlu sunnah wal jamaah yang mereka adalah musuh-musuhahlu sunnah wal jamaah. Maka dari itu harus dilanjutkan ikrar bahwa dirinya adalah pengi-kut ahlu sunnah wal jamaah Asy’ariyah.
Dan orangyang mengatakan dirinya seba-gai Asy’ariy atau pengikut Imam Abul Hasan AlAsy’ari ternyata belum cukup, sebab ada sekelompok orang yang sepertinyamenga-gungkan Imam Abul Hasan Al Asy’ari ternyata mereka adalah musuh-musuhAbul Hasan Al Asy’ari. Dan pengikut Imam Abul Hasan yang benar adalah merekayang berani mengatakan dirinya adakah pengikut para Ahli Tasawuf(shufiyyah) di dalam ilmu mendekatkan diri kepada Allah. Maka seorang Asy’ariyang benar haruslah dia berkeinginan untuk menjadi seorang shufi dan mencintai ahli Tasawuf .
Termasukfitnah besar akhir-akhir ini dimunculkan adalah tuduhan sesat kepada ahlitasawwuf. Dan memang kita akui ada segelintir orang yang menodai citratasawwu.Dan itu tergolong orang yang sesat mengaku bertasaw-wuf. Adapun tasawufadalah ilmu untuk mem-bersihkan hati dalam irama mencari ridho Alloh.
Maka sangatsesat orang-orang yang memusuhi tasawwuf biarpun dia mengaku ahlu-sunnah danbiarpun juga mengakui Abul Hasan Al-Asy’ari.
Dan yangterakhir adalah identitas ahlu sun-nah wal jamaah di dalam masalah fiqih merekaadalah orang-orang yang mengikuti kepada Imam Madzhab yang empat Imam Syafi’i, Imam Malik, Imam Abu Hanifah danImam Ahmad Bin Hambal. Dalam bahasa fiqh kita sering menyebut dengan istilah bertaqlidkepada salah satu dari imam 4 madhab.
Identitasterakhir ini juga sangat perlu dihadirkan sebab pada zaman akhir ini telahmuncul orang yang mengaku ahlu sunnah wal jamaah akan tetapi dengankesombongannya mereka merendahkan dan membenci taqlid bah-kan hingga sampaimencaci-maki dan meren-dahkan para ulama-ulama yang bertaqlid. Maka bertaqlid adalah termasuk ciri aqidah ahlusunnah wal jamaah yang benar.
Maka orangsesat adalah orang yang me-ngaku Islamtetapi bukan ahlissunah, mem-benciasy’ariyah,membenci tasawwuf dan tidak mau bermadhab.Ini adalah cara pintasuntuk mengenali orang-orang yang beraqidah benar di tengah-tengah kesesatanummat.
2-ManhajTalaqqi
Talaqqiadalah pengambilan ilmu denganmemperhatikan kedisiplinan, kesinambungan, keilmuan antara guru dengan murid.Hal yang semacam ini sangat berarti dalam irama men-jaga dan mengkaji ahlusunnah wal jamaah yang benar. Disini bukan berarti seseorang tidak bolehmemperluas ilmu dengan cara membaca, akan tetapi disini lebih ditekankan kepadaseseorang agar mempunyai dasar-dasar aqidah yang benar yang diambil dari guruyang jelas terlebih dahulu sebelum dia mengembara dengan akal pikirannya keberbagai disiplin ilmu atau untuk menelaah pemikiran-pemikiran aqidah yangberbeda.
Dan pada dasarnya cara ini sudah mengakar danmembudaya di lingkungan pe-santren-pesantren salaf yang diasuh oleh para ulamadengan metode sorogan atau memindah ilmu dengan membaca kitab secara kalimatperkalimat dari awal hingga akhir. Seperti yang sangat kita sering dengardengan pengenalan kitab-kitab aqidah, seperti Aqidatul awam, Jauharotuttauhid dan yang lainnya yang secara ilmiah terbukti itu adalah penjabarandari aqidah ahlu sunnah wal jamaah. Maka menjaga mata rantai dan kesinambungankeilmuan seperti ini adalah sangat penting. Dan dalam pengamatan kenyataan dizaman ini kita tidak menemukan kesesatan kecuali disaat seseorang tersebutmeninggalkan buku-buku aqidah para pendahulunya dan cara yang di anut olehpendahulunya dalam mengambil lmu.
Ada 3 hal yangamat penting untuk kita cermati dalam masalah manhaj talaqqi terhadap kerusakanaqidah ahlu sunnah wal jamaah .
1. Dari awal pendidikan agamanyamemang tidak dikenalkan dengan aqidah yang benar melalui kitab-kitab yang benardengan manhaj talaqqi. Dalam hal ini bisa dibuktikan bahwa jika ada pesantrenatau ada lembaga pendidikan yang tidak berpegang kepada manhaj talaqqi sudahtidak ada lagi maka yang terjadi adalahmudah tercemar oleh aqidah yang sesat.
2. Manhaj talaqqi masih diberlakukan akan tetapi itu hanya sekedarpembacaan rutin tanpa ditindaklanjuti kajian yang lebih dalam. Hal ini akanmenjadikan seseorang akan mudah tercemar oleh aqidah-aqidah yang sesat karenadisatu sisi mereka kurang mendalami aqidah yang mereka tekuni. Disisi lainvirus kesesatan bertebaran melalui media-media yang saat ini menjadi lebihdekat kepada masyarakat seperti televisi, radio dan buletin-buletin yang semuaitu lebih mudah dibaca dengan bahasa lokal yang mudah di fahami seiringberkem-bangnya dunia tehnologi. Semen-tara penyeru kesesatan pun sangat gigihdalam menyebarkan kesesatan.
3. Semangat ingin tahu kepadaagama yang tinggi yang tidak dibarengi dengan bim-bingan seorang guru dan hanyahanya mengandalkan kemampuannya dalam membaca buku-buku yang ditemukannya ditoko-toko buku atau yang dibaca melalui internet. Hal yang semacam inilah yangkami cermati telah benar-benar menjadikan aqidah kita semakin hari semakitkeropos.
Kita bisasaksikan dengan para perusak aqidah telah dengan gigihnya membuat radio-radio,mencetak buku-buku murah dan gratis serta selebaran yang dibagi secaracuma-cuma
Sebagaicontoh, di kebanyakan kota kabu-paten penyebar aqidah sesat itu berusaha untuk mempunyai radio karena merekayakin dengan adanya radio mereka bisa mempengaruhi ma-syarakat luas yangsebenarnya dihati mereka ada kerinduan untuk mendalami ilmu agama. Denganmembuat stasiun radio ternyata tanpa kita sadari telah berpengaruh besarterhadap kesesatan.
Justru kita sebagai pembawa aqidah yang benarkita kurang berfikir maju untuk me-nguasai media informasi demi membendung aruspenyesatan aqidah. Hubungannya dengan manhaj talaqqi yang kami sebut adalah kita jangan memulaibelajar aqidah kecuali dengan manhaj talaqqi. Dan kita harus berusaha agar media-media yang ada dan juga toko-tokobuku bisa dipenuhi oleh orang-orang yangmem-punyai aqidah yang benar dan menekuni manhaj talaqqi. Dan jangan membacabuku aqidah kecuali atas petunjuk guru yang mem-punyai manhaj talaqqi.
Hakekat Ahlu Sunnah Wal Jamaah
Ahlu sunnahwal jamaah adalah manhaj beraqidah yang benar dengan dua ciri. Pertama mereka sangat mencintai keluarga NabiMuhammad SAW. Kedua, mereka juga sangat mencintai sahabat Nabi Muhammad SAW.
Maka tidak cukup orang mengaku ber-agama Islam akan tetapi dengan mudahmereka mencaci para sahabat nabi Muhammad SAW. Dan yang keluar dari ahli sunnahwaljamaah model ini diwakili oleh kelompok Syi’ah (Syi’ah Imamiyah Itsnata’asyariyah) dengan ciri khas paling menonjol dari mereka adalah mengagungkan ahlu bait Nabi Muhammad SAWakan tetapi merendahkan para sahabatNabi Muhammad SAW.
Begitu juga tidak cukup orang mengaku Islam akan tetapi dia merendahkanahlu bait Nabi Muhammad SAW. Dan yang keluar dari ahli sunnah waljamaah modelini diwakili mereka mempunyai ciri khasyaitu yang tidak peduli dengan urusanahlul bait nabi Muhammad SAW mencoba merendahkan sayyidina Ali bin abi Tholibbiarpun di sisi lain mereka mengakui para sahabat nabi Muhammad SAW .
Ringkasnya ahlu sunnah wal jamaah adalah mereka yang memuliakan ahlu baitdan sekaligus mengagungkan para sahabat Nabi Muhammad SAW.
Ada diantara orang-orang yang menga-ku mengagungkan danmemuliakan para saha-bat Nabi Muhammad SAW dan ahlu bait Nabi Muhammad SAW.Akan tetapi mereka punya penafsiran-penafsiran tentang aqidah yang jauh darikitab Allah dan sunnah Rasululloh SAW yaitu dari kaum jabariah dan qodariyah
Disaat seperti itu muncullah seorang yang dinobatkan sebagai Imam besaryang telah berusaha untuk membersihkanaqidah ahlu sunnah wal jamaah yang benar dari unsur luar dan menjerumuskan. Danmuncullah cetusan-cetusan ilmu aqidah yang benar yang dari masa ke masa dan menjadi pegangan umat Islam sedunia yaituaqidah ahlu sunnah wal jamaah asy’ariyah.
Asy`ariyah adalah sebuah pergerakan pemikiran pemurnian aqidah yangdinisbatkan kepada Imam Abul HasanAl-Asy`ariy. Beliaulahir di Bashrah tahun 260 Hijriyah bertepatan dengan tahun 935 Masehi. Beliauwafat di Bashrah pada tahun 324 H / 975-6 M.
ImamAl-Asy`ari pernah belajar kepada ayah tiri beliau yang bernama Al-Jubba`i, seorang tokoh dan guru dari kalangan Mu`ta-zilah. SehinggaAl-Asy`ari mula-mula men-jadi penganutMu`tazilah, sampai tahun 300 H. Namun setelah beliau mendalami pahamMu`ta-zilah hingga berusia 40 tahun, terjadilah debat panjang antara beliudengan gurunya, Al-Jubba`i dalam berbagai masalah. Debat itu membuatnya tidakpuas dengan konsep Mu`ta-zilah dan beliau pun keluar dari paham itu dan kembali kepada pemahanan AhliSunnahWal-jamaah.
ImamAl-Asy`ari telah berhasil mengem-balikan pemahaman sesat kepada aqidah yangbenar dengan kembali kepada apa yangpernah di bangun oleh para salaf(ulama sebelumnya) dengan senantiasa memadukanantara dalil nash (naql) dan logika (`aql). Dengan itu belaiu berhasilmelumpuhkan para pendukung Mu`ta-zilah yang selama ini menebar fitnah ditengah-tengah ummat AhlusSunnah. Bisa dikatakan sejak berkembangya aliran Asy`ariyah inilah Mu`tazilahberhasil diruntuhkan.
Dan kaumAsya’iroh dari masa ke masa selalu mempunyai peran dalam membela aqidah yang benaraqidah ahlisunnah waljamaah.
Dan terbukti dalam sejarah perkembangan Islam ulama Asya’irohlah yangmemenuhi penjuru dunia. Merekalah ahli sunnah yang sesungguhnya.
Adalagi pakar aqidah yang semasa dengan Imam Abul Hasan Asy’ari yaitu Imam Abu mansur Almaturidi. Secara umum tidak adaperbedaan diantara keduanya. Hanya karena yang tersebar di Indonesia maka kamisebut lebih sering Asy’ariyah.
Wallohua’lam bishshowab
abdkadiralhamid@2015
Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.
ReplyDeleteLebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada KAUM MUSLIM : yang hidup maupun yang mati, di dunia maupun di akhirat ). Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.
ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.
Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.
Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa.
Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.
Ya Allaah, percepatlah kebangkitan KAUM MUSLIM. Pulihkanlah kejayaan KAUM MUSLIM, Lindungilah KAUM MUSLIM dari kesesatan dan berilah KAUM MUSLIM tempat mulia di akhirat.
Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrina Wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fii haa ma’asyunaa. Wa ashlih lanaa aakhiratanal latii ilaihaa ma’aadunaa. Waj’alil hayaata ziyadatan lanaa fii kulli khairin. Waj’alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin
YA ALLAAH, IZINKANLAH SEGALA NAMA DAN GELAR SAYYIDINA WA NABIYYINA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHALLALLAAHU’ALAIHI WA AALIHI WA SHABIHI WA UMMATIHI WA BARAKA WAS SALLAM MEWUJUDKAN BERKAH KE SEANTERO SEMESTA – KHUSUSNYA BAGI KAMI, KELUARGA KAMI DAN KAUM MUSLIM.
—— doa khusus untuk PARA NABI, PARA KELUARGANYA, PARA SAHABATNYA, SEMUA YANG BERJASA PADA (PARA) NABI, PARA SALAF AL-SHAALIH, PARA SYUHADA, PARA WALI, PARA HABAIB, PARA IMAM, PARA ULAMA DAN SEMUA YANG BERJASA PADA ISLAM, SERTA SEMUA MUSLIM SALEH YANG (TELAH) WAFAT. Semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka.
ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
———————
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.
Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.
HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.
Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.
Ganie, Indra – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
Thanks and that i have a neat provide: What Renovation Expenses Are Tax Deductible house renovation ideas interior
ReplyDelete