Kubah Makam Alhabib Husein Alaidrus Kramat Kampung Pulo |
Di daerah Jatinegara Jakarta Timur sekitar kawasan Mester,ada Kampung dimana kampung tersebut merupakan pemukiman padat penduduk,Kampung tersebut Mashur dinamakan KAMPUNG PULO,sebuah kampung yang bersebrangan dengan Bukit Duri Tanjakan,tidak jauh dari kampung tersebut terdapat kali yang membatasi antara Kampung Pulo dan Bukit Duri Tanjakan
Kampung Pulo sudah ada sejak dulu kala,dari kampung tersebut banyak Guru Guru agama yang mengajarkan Ilmu Agama terhadap masyarakat Jakarta,dan dari Kampung tersebut Ibu Dari seorang Ulama Besar Betawi yaitu AlHabib Ali AlHabsyi Kwitang berasal yang bernama Nyai Salmah,dikampung tersebut hidup pula bangsa Habaib dari kalangan Al Aidrus yang mana ditokohkan salah satunya adalah Al Imam Al Ariefbillah AlHabib Husein bin Muchsin Al Aidrus,sesorang yang sangat di kramatkan oleh masyarakat Kampung Pulo,dan beliau wafat dan di makam di Kampung Pulo hingga sekarang Kampung tersebut lebih dikenal dengan nama Keramat Kampung Pulo
Makam Alhabib Husein Alaidrus
Kewalian AlHabib Husein bin Muchsin Al Aidrus diakui oleh para Ulama besar Betawi,hingga Kubbahnya di Kramat Kampung kampung Pulo banyak orang yang menziarahinya,banyak dari keturunan Habib Husein bin Muchsin yang menjadi Juru Da'wah diantaranya AlHabib Sholeh Al Aidrus,AlHabib Muhammad bin Husein Al Aidrus dan salah seorang Mubaligh yang cukup dikenal oleh anak muda yaitu AlHabib Ibrohim bin Hamid Al Aidid atau Habib Iye Metal dan ada pula yang sering dimintai doanya karna diakui Mustajabud Du'a yaitu Syarifah Maimunah AlJufri atau yang lebih dikenal dengan Wan Munah,banyak anak cucu Habib Husein lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
Dan dikampung tersebut dulu KH Achmad Muchtar ( Mertua KH Abdulloh Syafii ) mengajar,KH Achmad Muchtar bin Murtaha adalah seorang Guru Agama yang kesemua anaknya menjadi Guru Agama,diantaranya KH Syatiri Ahmad dan Ustadzah HJ Saidah Achmad,dari kampung tersebut juga mashur para guru guru agamanya dan di segani dikalangan para Ulama Jakarta pada saat itu
Kewalian AlHabib Husein bin Muchsin Al Aidrus diakui oleh para Ulama besar Betawi,hingga Kubbahnya di Kramat Kampung kampung Pulo banyak orang yang menziarahinya,banyak dari keturunan Habib Husein bin Muchsin yang menjadi Juru Da'wah diantaranya AlHabib Sholeh Al Aidrus,AlHabib Muhammad bin Husein Al Aidrus dan salah seorang Mubaligh yang cukup dikenal oleh anak muda yaitu AlHabib Ibrohim bin Hamid Al Aidid atau Habib Iye Metal dan ada pula yang sering dimintai doanya karna diakui Mustajabud Du'a yaitu Syarifah Maimunah AlJufri atau yang lebih dikenal dengan Wan Munah,banyak anak cucu Habib Husein lainnya yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
Dan dikampung tersebut dulu KH Achmad Muchtar ( Mertua KH Abdulloh Syafii ) mengajar,KH Achmad Muchtar bin Murtaha adalah seorang Guru Agama yang kesemua anaknya menjadi Guru Agama,diantaranya KH Syatiri Ahmad dan Ustadzah HJ Saidah Achmad,dari kampung tersebut juga mashur para guru guru agamanya dan di segani dikalangan para Ulama Jakarta pada saat itu
Makam Wali Qosim |
Satu diantara Guru Agama yang dikenal dengan sebutan Mualim Qosim bin Thohir yang dikemudian hari orang menyebutnya dengan Wali Qosim,kehidupan Mualim Qosim hanya mengajar ilmu agama dan di saat beliau wafat tahun 1940an dan di kebumikan tidak Jauh dari Rumahnya dekat pinggir kali
Sebutan Wali terhadap Mualim Qosim sendiri di tahun 1970an tatkala ada orang dari Jawa Timur mencari Mualim Qasim,dan menurut pengakuan orang tersebut Mualim Qasim yang mengajarinya mengaji waktu dia pergi Haji di Mekkah,dan masih menurut orang tersebut di saat ingin pulang ketanah air,Mualim Qasim pesan agar mampir ke rumahnya dan diberi alamat langsung oleh Mualim Qasim didaerah Kampung Pulo,Keluarga Mualim Qasim Kaget mendengar hal tersebut dan setelah di beritahukan bahwa Mualim Qasim wafat sudah lama orang tersebut terheran heran dan minta izin untuk Ziarah kemakam Mualim Qasim,sejak saat itu Mualim Qasim lebih dikenal dengan sebutan Wali Qasim dan dibuatkan Kubbah untuk kuburannya
Kampung Pulo juga di kenal dengan kawasan banjir,pernah satu kali saya bertanya kepada yang tinggal tidak jauh dari kali
" Apa tidak khawatir ada binatang buas di saat Banjir,sedangkan kalau ada banjir jarang yang mengungsi kalau Banjirnya tidak menenggelamkan Rumah ?
Mereka menjawab
" Ah kite mah aman aman aje ....... blom tuh kite ketemu ame binatang yang nakutin
Kan dijagain ame Wali Qosim ame juga Bib Husin Kramat,Alhamdulillah rasanya aman "
Kepercayaan masyarakat terhadap Kubbah para Auliya yang ada di tengah tengah perkempungan mereka,membuat rasa tidak ada ke Khawatiran dengan hal yang tidak di inginkan di kala ada Banjir besar datang
Kini Kampung tersebut terancam Penggusuran Paksa oleh Gubernur DKI Jakarta,dengan alasan menormalisasikan Kali,pemerintah akan menggusur Ratusan Rumah yang sudah ada sejak Zaman Belanda
Karna yang di gusur oleh pemerintah bukan hanya yang di bantaran kali,tapi juga rumah rumah penduduk 35 Meter dari As kali,dan yang disedihkan Warga yang terkena Gusuran tersebut tanpa ada diganti Uang Kerohiman,banyak Madrasah,Mushola yang akan juga terkena Gusur termasuk Makam Wali Qasim yang mashur di Kampung Pulo
Saya sendiri tadi siang ( Kamis,20 Agustus 2015 ) setelah kejadian kerusuhan antara Warga dan satpol pp dan aparat kepolisian,menyempatkan Ziarah diantaranya Ke Kubbah Wali Qasim di Gg Satu Kampung Pulo yang tudak jauh dari pinggir kali dan setelah itu kekediaman tokoh masyarakat dan Tokoh Ulama Kampung Pulo yaitu AlHabib Sholeh Al Aidrus
Untuk menanyakan nasib beberapa situs Makam keramat yang ada,Habib Saleh menyatakan kalau yang kemungkinan akan terkena adalah Kubbah dan Makam Wali Qasim,sedangkan Kubbah Makam Kakeknya tidak,tapi Habib menegaskan kepada Lurah,Camat dan lainnya agar pembongkaran Mushola tidak dilakukan lebih lebih makam Wali Qasim,kalau hal tersebut dilakukan maka masyarakat dan Umat Islam yang akan menghentikannya
Demikian info dari Kami
Sumber : Anto Djibril
Abdkadiralhamid@2015
0 Response to "Kampung Pulo Mester Jatinegara Jak-Tim, Jejak Habaib & Ulama"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip