Sekilas Pandang, Organisasi Di lingkungan Alawiyin Pontianak
Bahwa kemerdekaan
berserikat, berkumpul adalah hak setiap warga negara Indonesia. Yang berarti setiap
warga negara dapat dengan bebas, namun
bertanggungjawab untuk membentuk organisasi dalam mencapai tujuan yang
diinginkan secara bersama-sama.
Sejalan dengan hal
diatas, maka dalam rangka meningkatkan harkat, martabat, sosial, ekonomi dan
pendidikan serta jati dirinya, keluarga Syarif, Alawiyin Pontianak melalui para
tokohnya telah pernah membentuk organisasi guna mewujudkan tujuan yang mulia
tersebut. Berikut ini disampaikan sekilas informasi tentang beberapa organisasi
di lingkungan keluarga Alawiyin Pontianak.
MASA AWAL
Pada sekitar medio
tahun 70 an beberapa tokoh syarif, habaib Pontianak seperti Sy. Yusuf Alqadri
(yang dikenal dengan sebutan Ami Yusuf Kubu) Sy. Ali Barakbah, Sy. Alwi Mazwar bin
Abdurrahman Alhinduan, Sy. Alwi Ams Alqadri, Sy. Hamid bin Usman Bin Yahya, Sy.
Abdillah Assegaf, Sy. Thaha bin Usman Alqadri, Sy. Ahmad Yan bin Usman Alqadri,
Sy. Ali Almuthahar, Sy. Masyhur Almuthahar dan habaib lainnya menbentuk suatu
organisasi di kalangan para Syarif di Pontianak dengan nama “Karabat”.
Organisasi ini eksis dalam beberapa tahun saja.
Sekitar tahun 1980
muncul organisasi Karabat jilid kedua yang pembentukannya dilaksanakan
di rumah Sy. Alwi Mazwar bin Abdurrahman Alhinduan, beralamat Kampung Luar
Pontianak Timur. Dihadiri keluarga Syarif dari 4 kecamatan. Atas kesepakatan
jamaah ditunjuk RSAS. Bambang Priyanto bin Alwi Alhinduan menjadi ketuanya.
Karena kepindahan tugasnya sebagai Kepala Perwakilan PT. Jasa Raharja (Persero)
di Singkawang, maka aktivitas organisasi tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
Beberapa tahun
kemudian sekitar tahun 1982 atas prakarsa
Sy. Muhammad bin Ahmad Alqadri dan Sy. Abdul Muthalib bin Abdillah
Assegaf muncul lagi organisasi yang bernama “Bani Hasyim”. Organisasi
ini kemudian banyak diurus oleh kaum muda dari kalangan Syarif seperti Sy.
Jafar Alidrus, Sy. Fuad bin Hamid Bin Yahya, Sy. Mohdar bin Ali Barakbah, Sy.
Muhammad Herman Jafar Al Muthahar. Aktivitas organisasi ini dalam bidang
pengajian dan arisan muda-mudi. Berakhir sampai tahun 1990.
ERA 90an
Pada pertengahan
tahun 1990, Sy. Hamid bin Ahmad Alqadi dan Sy. Shaleh bin Thoha Assegaf
membentuk lagi organisasi dengan nama “Nurus Shabah“. Yang aktivitasnya
bergerak di bidang pendidikan dan sosial seperti mengajarkan agama, kelengkapan
fardhu kifayah, membantu kalangan keluarga syarif yang tidak mampu dalam hal
melaksanakan pernikahan dengan memberikan sumbangan atau bantuan secukupnya
bagi pelaksanaan sunnah pernikahan tersebut.
Diawal tahun 1991 tepatnya
27 Januari 1991di rumah Habib Salim bin Abdurrahman Syahab atau tepat di Toko
Batik Danar Hadi, Komplek Pasar Sudirman Pontianak dibentuk lagi sebuah
organisasi yang bernama “Ikbal” ( IKatan Keluarga Alawiyin).
Pembentukan Ikbal
ini dihadiri lebih kurang 30 jamaah, Dasar pembentukannya adalah Surat Mandat
yang diberikan oleh Ikbal Pusat kepada H. Sy. Harun Alhaddad dan Sy. Abdillah
Assegaf. Dimana ditegaskan bahwa untuk membentuk organisasi ini minimal
dihadiri oleh 25 keluarga alawiyin setempat. Dengan terbentuknya Ikbal ini,
maka organisasi seperti Nurus Shabah sebagaimana tersebut diatas melebur ke
dalam Ikbal.
Di jajaran Dewan
Penasehat, duduk nama-nama seperti : Habib Ridha bin Ali Bin Yahya, Habib Salim
bin Abdurrahman Syahab, Habib Anis bin Abubakar Alhinduan, Habib Musthafa bin
Shaleh Alhaddad, Habib Muhammad bin Musthafa Bin Syahab, Habib Anwar bin Alwi
Alhinduan, Habib Slamet Yusuf Allqadri. Dijajaran Pengurus Harian muncul nama :
Ketua Umum : Sy. Abdillah Assegaf
Ketua I : H. Sy. Shaleh bin
Thoha Assegaf
Ketua II : H. Sy. Harun Alhaddad
Ketua II : Sy. Abdullah bin Ahmad
Alqadri
Sekretaris Umum : Sy. Abdul Muthalib bin Abdillah Assegaf
Wakil Sekretaris I : Sy. Abdussalam Alwi Alhinduan
Wakil Sekretaris II : Sy. Ismail Umar Alhabsy
Bendahara : Sy. Ahmad bin Ali Al
Muthahar
Wakil Bendahara : Sy. Muhammad bin Abdullah Alhaddad
Pengurus pada
bidang-bidang keorganisasian lainnya seperti : H. Sy. Hamid bin Ahmad Alqadri, H.
Sy. Adnan Ahmad Syahab, Sy. Umar bin Ahmad Alqadri, Sy. Ismail bin Ahmad
Alqadri, Sy. Jafar bin Ahmad Alqadri, Sy. Fuad bin Hamid Bin Yahya, Sy. Hasan
bin Ali Al Muthahar, Sy. Ishak bin Ali Al Muthahar, Sy. Amri bin Umar Alidrus, Sy.
Ali bin Yusuf Assegaf dan masih banyak lagi lainnya.
Dalam perjalanannya
beberapa bulan kemudian Sekteraris Umum yaitu Sy. Abdul Muthalib bin Abdillah
Assegaf pindah tugas di RRI Manado, kemudian posisi ini digantikan oleh Wakil Sekretaris I yaitu Sy.
Abdussalam bin Alwi Alhinduan menjadi Sekretaris Umum Ikbal Pontianak.
Selanjutnya Sy. Abdillah Assegaf mengundurkan diri yang kemudian digantikan
oleh Sy. Shaleh bin Thoha Assegaf sebagai Ketua Umum Ikbal Pontianak. Sejalan
dengan waktu, maka H. Sy. Harun Alhaddad juga mengundurkan diri sehingga
posisinya sebagai Ketua II diisi oleh H.
Adnan Ahmad Syahab. Pada medio 1996 diadakan Muktamar Ikbal di Jakarta, maka
penamaan organisasi kembali ke khittah menjadi Rabithah Alawiyah.
KEMBALI KE KHITTAH
Sejalan dengan
kebutuhan jamaah dan dalam rangka menunjang aktivitas Ikbal di bidang
keagamaan, atas prakarsa Sy. Abdussalam bin Alwi Alhinduan bersama Sy. Umar bin
Ahmad Alqadri, Sy. Ismail bin Ahmad Alqadri dan Sy. Ali bin Yusuf Assegaf di
rumah Sy. Sabirin Vad’aq Kampung Arab dibentuklah Majlis Taklim Nurus Shabah dan
nama ini dikukuhkan pada saat dilangsungkannya peringatan Maulid Nabi Muhammad
Saw tahun 1992.
Guna mengaktifkan
kegiatan para remaja alawiyin dan menopang eksistensi Ikbal Pontianak maka
sekitar medio 1993 dibentuk Syubban Rabithah Alawiyah yang diketua oleh Sy.
Iwan Taruna (Hidayatullah) bin Ahmad Alqadri.
Dalam rangka
mewujudkan keinginan jamaah di bidang pendidikan agama yaitu adanya pondok
pesantren di kalangan keluarga Alawiyin Pontianak maka dibentuk Yayasan Ikbal yang diketua oleh
Habib Anis bin Abubakar Alhinduan pada medio 1997.
Guna mewujudkan
kesejahteraan dalam lingkungan Keluarga Alawiyyin Pontianak telah pula dibentuk
Koperasi Ikbal pada tahun sekitar 2002, yang menejernya adalah Sy. Amri bin
Umar Alidrus. Modal awal pembentukan Koperasi ini dengan cara pengumpulan dana
dari 20 orang Alawiyyin yang masing-masing sebesar Rp. 500.000,- sehingga modal
awalnya sebesar Rp. 10.000.000,-
Kepengurusan Ikbal
Pontianak ini berakhir dengan diadakannya Musda Rabithah Alawiyah pada bulan
Nopember 1998 di Gedung Rektorat
Universitas Tanjungpura Pontianak dan terpilihlah H. Sy. Adnan Syahab sebagai
Ketua Umum Rabithah Alawiyah Cabang Pontianak. Kepengurusan ini berakhir dengan
diadakannya Musda Rabithah Alawiyah Cabang Pontianak yang berlangsung tanggal 25
Januari 2009 di Hotel Merpati Pontianak dengan terpilihnya Sy. Mohdar bin Ali
Barakbah sebagai Ketua Rabithah Alawiyah Cabang Pontianak untuk masa bakti
tahun 2009 – 2014.
Jambi, 5 Maret 2009
Wassalam
Sy. Abdussalam Alwi
Alhinduan
abdkadiralhamid@2014
0 Response to "Sekilas Pandang, Organisasi Di lingkungan Alawiyin Pontianak"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip