Stop Posting Jasad 'Mengerikan' di Media Sosial !
Renungan
Berhentilah memposting foto berdarah dan mayat yang
bergelimpangan di berbagai media sosial...
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, dari tahun
ke tahun, rakyat Palestina menderita, bukan? Invasi militer dari Israel seakan
tak ada habisnya menyerang Gaza. Lalu, terkait judul di atas, bukannya saya
tidak peduli.
Mungkin tiada kekejaman seperti Israel La'natullah terhadap Palestina....Alangkah baiknya jika tidak mengupload foto-foto keadaan jasad mereka yang mengerikan di berbagai media online ...tanpa mengurangi perhatian kita terhadap perjuangan palestina....
Saya pribadi, sangat berempati melihat situasi
dan kondisi mereka melalui foto dan berbagai video yang diunggah di facebook
dan twitter hingga saya muak sendiri. Muak? Ya… Saya muak akan perlakuan
Israel. Bagaimanapun juga, kebanyakan dari mereka rakyat Palestina juga
saudara seiman saya.
Memang, pada awalnya, perasaan marah juga
menghampiri saya. Namun, lambat laun saya berpikir lagi, untuk apa kita hanya
mengutuk perbuatan mereka dengan menuliskan kalimat semisal, “Israel
Laknatullah” dll pada setiap postingan foto di Facebook, di Twitter atau Video
yang kita upload, TANPA ada perbuatan real yang kita lakukan.
Dari pada menghujat sedemikian rupa hingga tak
jarang menyebabkan tensi kita naik sendiri, lebih baik :
- Bagi yang keadaan financialnya lebih, silahkan donasikan uang kita. Bukankah nomor rekeningnya juga ada?
- Bagi yang ingin berkontribusi langsung, bisa juga pergi ke sana guna langsung menolong mereka.
- Bila kedua hal di atas tak bisa juga dilakukan, cukup berdo’a.
Terkait saya pribadi, kebetulan jalan terakhir
yang selalu saya lakukan. Saya sangat peduli dengan situasi yg mereka hadapi.
Untuk itu setiap shalat atau kapanpun, saat melihat gambar atau video terkait
kekejaman itu, tak lupa lantunan doa saya ucapkan dan membacakan Alfatihah bagi
para Syuhada. Mungkin bukan cuma saya yang berpikiran seperti ini, dan tidak
semua orang bisa tahan melihat kondisi mereka.
Namun saya tetap diam. Saya cuma berpikir, apa
gunanya berkoar-koar? Makanya saya katakan, berhentilah memposting foto dan
video di media sosial. Sudah cukuplah yang selama ini kita lihat. Saya sendiri
ketakutan dan tak jarang menangis sejadi-jadinya setiap melihat foto berdarah
itu. Bahkan menurut pengakuan seorang facebooker, tak jarang gambar itu terbawa
di mimpinya.
Saya mengerti, foto yang kalian upload
guna menunjukkan kekejaman Israel untuk menggugah perasaan para pengguna social
media. Niat yang baik, memang kalian telah berhasil menunjukkan kepedulian itu
kepada rakyat Palestina. Saya amat salut dengan yang tak henti-hentinya
update berita tentang itu. Semoga saja bukan memosting hal yang demikian dengan harapan mendapat "simbol like" yang banyak dari facebooker.
Makanya saya katakan di atas, demi merealisasikan
empati kalian yang luar biasa itu, segera berangkat ke sana saja. Kalau tidak
bisa, cukup panjatkan do’a. Jangan pernah lepaskan diri dari do’a. Hemat saya,
kutukan yang kalian lontarkan itu, tak akan berarti apa-apa tanpa ketulusan
do’a. Untuk itu, selalu bermohon pada-Nya. Jangan hanya bisa mengutuk tanpa
berkontribusi apa-apa.
,....Gimanapun keadaan mereka, dengan kematiannya yg MULIA, mereka menghadap Tuhannya dengan penampilan yg TERBAIK (SYAHID),....
Sangat lah tidak Elok dan Etis dengan menyebarkan foto2 keadaan JASAD mereka, hanya untuk menarik perhatian simpatik dari orang-orang........Sungguh mereka telah BANGGA menghadap Tuhannya tanpa berharap 'memamerkan' keadaan perjuangan mereka dan Simpati orang-orang.
Indahnya Kehidupan Para Pejuang Palestina
Begitu indahnya kehidupan para
pejuang Palestina. Mereka mendekam di penjara Israel puluhan tahun dengan penuh
kesabaran. Mereka menjalani kehidupan di penjara dengan kehidupan keras, dan
menghadapi kekejaman Zionis-Israel, tanpa takut, dan tak pernah mengeluh dengan
kondisi mereka.
Mereka mengerti tentang resiko
sebagai pejuang. Mereka mengerti arti seorang pejuang. Mereka akan menghadapi
tantangan-tantangan yang tak pernah berhenti sepanjang hidupnya. Mereka hanya
mengerti tentang cita-cita :
"Hidup mulia, atau mati syahid".
Mereka terus menguatkan cita-cita
yang tertanam dalam hati mereka, sekalipun mereka berada dalam sangkar
Zionis-Israel, yang terkadang dapat membuat putus asa, bagi siapa saja, yang
tidak memiliki alas iman yang kokoh.
Fakta Luar Biasa Perjuangan Para Mujahidin di Palestina
Allah
SWT kembali menampakkan kekuasan-Nya melalui sebuah karamah
kejadian ajaib. Perkara di luar nalar manusia. Setiap muslim hendaknya
mencermati, mengambil pelajaran. Sebagai bekal menguatkan langkah dalam
menjalani kehidupan.
Perang
di Gaza juga demikian. Banyak ayat-ayat Allah terbukti. Karamah Allah turun
untuk menolong orang yang membela agamanya. Itu yang dialami oleh mujahidin
Palestina, para syuhada Gaza. berikut data-datanya:
Kita awali dari Dr. Muawiyah Hassanein, Direktur Ambulan Darurat dan Departemen Kesehatan di Gaza menceritakan:
Kita awali dari Dr. Muawiyah Hassanein, Direktur Ambulan Darurat dan Departemen Kesehatan di Gaza menceritakan:
“Syuhada yang meninggal berhari-hari, bahkan berminggu-minggu masih meneteskan darah segar dari tubuhnya. Kami dan semua orang di sini sangat terkejut…”
Subhanallah….
Syahid ‘Iyan berkata: “Saya menyaksikan orang yang gugur syahid tersenyum, meskipun kondisi tubuhnya hancur, darahnya masih segar.”
Beberapa dokter Yordan yang menjadi relawan di Gaza memberi kesaksian:
Dr Hisam Az Zighah memberi kesaksian itu di acara Festival Ikatan Dokter Yordan beberapa hari yang lalu. Kepada wartawan Hisam menunjukkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al-Quran serta buku kumpulan doa-doa, Hishnul Muslim.
Saat itu datang seorang mujahidin yang menderita luka di rumah sakit As Syifa’. Dokter dokter tersebut melakukan pemeriksaan. Dokter itu dikejutkan dengan sepotong proyektil peluru yang ia temukan bersarang di saku pejuang tersebut.
Ada lagi pengakuan Abu Qudamah, salah seorang komandan lapangan Hamas di wilayah Timur Az Zaitun, Kota Gaza:
Syahid ‘Iyan berkata: “Saya menyaksikan orang yang gugur syahid tersenyum, meskipun kondisi tubuhnya hancur, darahnya masih segar.”
Beberapa dokter Yordan yang menjadi relawan di Gaza memberi kesaksian:
Dr Hisam Az Zighah memberi kesaksian itu di acara Festival Ikatan Dokter Yordan beberapa hari yang lalu. Kepada wartawan Hisam menunjukkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al-Quran serta buku kumpulan doa-doa, Hishnul Muslim.
Saat itu datang seorang mujahidin yang menderita luka di rumah sakit As Syifa’. Dokter dokter tersebut melakukan pemeriksaan. Dokter itu dikejutkan dengan sepotong proyektil peluru yang ia temukan bersarang di saku pejuang tersebut.
Ada lagi pengakuan Abu Qudamah, salah seorang komandan lapangan Hamas di wilayah Timur Az Zaitun, Kota Gaza:
“Saya dan beberapa mujahidin mengintai tank-tank Israel. Kami berdoa agar Allah menurunkan tentara-Nya dari langit membantu kami. Mendadak turunlah awan tebal menyelimuti wilayah kami. Kami menyelinap di antara puluhan tank-tank itu tanpa diketahui oleh musuh. Anehnya tidak terlacak oleh pesawat-pesawat pengintai yang lalu-lalang di udara. Kami mampu meledakkan tangki tank-tank itu, akibatnya 5 tentara Israel tewas dan puluhan luka-luka.”
Ketika pesawat-pesawat Israel membombardir di salah satu kota Gaza, turunlah hujan lebat di wilayah itu saja. Pesawat-pesawat itu mengalami kendala terbang berjam-jam dan tidak bisa melanjutkan pembombardirannya..
Dua orang dokter berkebangsaan Yordania bertugas di Gaza sedang bercakap dengan sekelompok mujahidin:
“Kami sedang mengawasi gerak-gerik tentara Israel dari lantai dua, mereka ingin masuk ke dalam. Karena salah seorang mujahidin dari kami telah memasang ranjau di pintu masuk, meledakkalah ranjau itu bersamaan tewasnya tentara Israel. Mendengar serangan itu, tentara Israel yang lain mengepung bangunan kami, terjadilah pertempuran sengit sampai jam dua pagi. Jam dua kami ketiduran sampai jam lima pagi. Kami bangun untuk melihat situasi, ternyata tentara Israel telah hengkang.”
Tenaga medis menceritakan, kami berangkat untuk menolong orang yang luka-luka di sebelah Utara Gaza, ketika itu tentara Israel menembaki sekeliling kaki kami. Kami katakan:
“Kenapa kalian melakukan ini, kami bukan tentara, kami tidak bawa senjata apalagi bom.”
Salah seorang tentara Israel berteriak: “Kalian orang Arab, kalian memakai pakaian putih, kalian malaikat, kalian berperang bersama Hamas.”
Ada juga tentara Israel sedang diwawancarai oleh media Israel, ia mengatakan kehilangan penglihatan karena seorang pemuda, melemparinya dengan segenggam debu. Pemuda itu berbaju putih. Seketika itu buta.
Tentara Israel lainnya menceritakan, bahwa mujahidin memberikan perlawanan memancing mereka dalam banyak pertempuran laksana memancing ayam dan itik.
Pengakuan tentara Israel yang lain,
ia melihat tentara Israel terluka dan ditembaki dari arah kanan dan kiri.
Bingung, tidak ditemukan dan tidak diketahui dari mana tembakan itu berasal.
Sejumlah wartawan yang meliput perang di Gaza menceritakan, kami bersembunyi dari bombardir. Ketika situasi reda, kami dikejutkan oleh seorang yang keluar dari puing-puing reruntuhan bangunan sembari membawa roket, ia salah satu mujahidin pelontar roket yang menghadang kekuatan penjajah. Ia hadir, menyerang danmenghilang, laksana ditelan bumi.
Sumber dari pihak lain yaitu:
Saat sejumlah anggota DPR RI kita dari komisi 1 berkunjung ke kota Gaza pada pertengahan 2010 , Ketika tiba waktu sholat dhuhur ,para anggota dewan kita menanyakan dimana tempat untuk mengambil air wudhu. Yang aneh ,setelah mereka menuju ketempat ber wudhu itu , tidak satupun pejabat pejabat Gaza yang kelihatan ikut berwudhu.
Ketika ditanya mengapa mereka tidak ikut berwudhu , inilah jawaban mereka :
” Kami semua disini terbiasa dalam keadaan berwudhu , sebab kota Gaza ini adalah kota yang sewaktu waktu bisa di serang dan dihancurkan oleh Israel . Nah dengan keadaan selalu berwudhu , berarti kami sudah dalam keadaan suci ketika terbunuh dan mati syahid menghadap Allah ”
” Dokter, rezeki yang saya terima dari Allah dari berjualan minuman ini sudah cukup.Jadi sebaiknya uang ini berikan saja kepada pemuda pemuda pejuang kami yang berjihad berperang melawan Yahudi Israel ”Para pejuang pejuang Gaza selama berada di parit parit pertempuran dan menunggu terjadinya moment moment tembak menembak berikut nya yang tidak pasti kapan akan berlangsung lagi , mereka mengisi waktu waktu luang dengan banyak membaca Al Quran yang mereka hafal , sehingga jiwa mereka lebih TENANG , KUAT ,BERANI dan BERPASRAH TOTAL kepada ALLAH
19 Tahun Dikubur, Jasad Pejuang Palestina Masih Utuh
Akhir Mei 2012 lalu, Israel menyerahkan
91 jenazah para pejuang Muslim kepada Palestina, termasuk
20 teroris yang melakukan aksi bunuh diri pada serangan di periode 1995-2006,
di kota-kota Israel dan membunuh lebih dari 200 orang. Yang menakjubkan, dari
puluhan jasad tersebut, ada satu jenazah yang masih utuh meski sudah 19 tahun
dikuburkan. Subhanallah.
Tubuh jenazah yang diketahui bernama Syahib Ahmad Muhammad
itu terlihat seperti baru beberapa menit saja meninggal. Padahal, jenazah
Syahib Ahmad itu telah dikebumikan pada 19 tahun silam di Tel Aviv. Sekedar informasi, Syahib Ahmad meregang nyawa pada 24 April 1993 silam. Ia
menninggal dalam sebuah operasi perlawanan milieter di Kota Eilat yang dijajah
Israel.
Seorang pemuda yang ikut mengurus para puluhan jenazah tersebut mengungkapkan, ketika membuka tutup peti jenazah, ia menemukan tubuh jenazah Syahib Ahmad masih utuh tanpa kekurangan satu apapun.
Jenazah-jenazah Palestina ini dikubur di makam militer di Tepi Barat Sungai Yordan yang diduduki Israel, di bagian khusus untuk pejuang musuh. Jenazah telah dikembalikan ke Ramallah dan Gaza, di mana Palestina akan kembali memakamkan 'orang-orang sahid'.
Seorang pemuda yang ikut mengurus para puluhan jenazah tersebut mengungkapkan, ketika membuka tutup peti jenazah, ia menemukan tubuh jenazah Syahib Ahmad masih utuh tanpa kekurangan satu apapun.
Jenazah-jenazah Palestina ini dikubur di makam militer di Tepi Barat Sungai Yordan yang diduduki Israel, di bagian khusus untuk pejuang musuh. Jenazah telah dikembalikan ke Ramallah dan Gaza, di mana Palestina akan kembali memakamkan 'orang-orang sahid'.
Syaikh Abu Bilal di perkemahan Rafah menuturkan:
“Kamu jangan mengira bahwa orang yang gugur di jalan Allah itu mati, mereka bahkan hidup, tapi kamu tidak mengetahui.” Al Baqarah:154.
Mereka para syuhada
diposisikan setelah derajat orang-orang yang benar imannya dan sebelum
orang-orang shaleh di dalam Al Qur’an. Allah swt. berfirman:
“Barangsiapa menta’ati Allah, dan Rasul, mereka bersama orang-orang yang Allah beri nikmat kepada mereka, di antara mereka para nabi-nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin. Merekalah sebaik-baik teman.” An Nisa’:69-70.
Beliau menambahkan bahwa
“Jasad para syuhada masih segar, karena ruh mereka layaknya memakan buah di syurga, ini juga yang menyebabkan semerbaknya bau wangi misk. Darah masih segar, janggut tumbuh. Sebagian syuhada yang dua tahun lamanya, atau berpuluh tahun bahkan beradab-abad tidak rusak jasadnya dan tidak dimakan oleh mikroba dan cacing tanah.”
Wangi semerbak serasa minyak kesturi juga keluar dari jasad prajurit Al Qassam,
Muhammad Abu Sya’r. Dia termasuk bagian korban serangan bom pesawat Israel. Bau
harum itu tercium oleh orang yang menemukannya. Kabar kesyahidannya tersebar ke
pelosok masjid.
Para pemuda masjid berbondong melihatnya. Mereka bertahmid, bertahlil dan bertakbir mengangungkan Asma Allah atas keajaiban para syuhada.
Para pemuda masjid berbondong melihatnya. Mereka bertahmid, bertahlil dan bertakbir mengangungkan Asma Allah atas keajaiban para syuhada.
2014@abdkadiralhamid
Begitu
indahnya kehidupan para pejuang Palestina. Mereka mendekam di penjara
Israel puluhan tahun dengan penuh kesabaran. Mereka menjalani kehidupan
di penjara dengan kehidupan keras, dan menghadapi kekejaman
Zionis-Israel, tanpa takut, dan tak pernah mengeluh dengan kondisi
mereka.
0 Response to "Stop Posting Jasad 'Mengerikan' di Media Sosial ! "
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip