Puasa Adalah Benteng
Penghalang
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَلَا يَرْفُثْ، وَلَا يَجْهَلْ، وَإِنْ امْرُؤٌ
قَاتَلَهُ، أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ، مَرَّتَيْنِ،
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ، أَطْيَبُ عِنْدَ
اللَّهِ تَعَالَى، مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ، يَتْرُكُ طَعَامَهُ، وَشَرَابَهُ،
وَشَهْوَتَهُ، مِنْ أَجْلِي، الصِّيَامُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ،
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَ
(صحيح البخاري)Rasulullah SAW bersabda :
حَمْدًا لِرَبِّ خَصَّنَا
بِمُحَمَّدٍ، وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ،
أَلْحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا، بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ
دَعَانَا، إِلَيْهِ بِالْإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا، لَبَّيْكَ يَامَنْ
دَلَّنَا وَحَدَانَا، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى
ألِهِ،
ألْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَالْمَجْمَعِ الْكَرِيْم
(Segala Puji Bagi Allah yg telah mengumpulkan kita dalam perkumpulan Mulia ini)
1. Limpahan samudera cahaya setiap detiknya
Limpahan puji ke hadirat Allah SWT yang maha Luhur, maha melimpahkan ke setiap detik samudera cahaya kepada kita, hamba-hambaNya keturunan Adam, mengapa saya katakan setiap hamba-hambaNya dianugerahi samudera cahaya setiap detiknya ? Karena hamba-hambaNya yang mampu mengikuti tuntunan Ilahi yang maha indah dan maha abadi mereka mendapat keridhaan Allah dan mereka ditawarkan keridhaan Allah setiap detiknya, dan keridhaan Allah lebih agung dari seribu samudera cahaya , keridhaan Maha Raja langit dan bumi melebihi segenap anugerah dan semua surga beserta isinya, sebagaimana riwayat Shahih Bukhari ketika para penduduk surga telah masuk kedalam surga dengan kenikmatan yang belum pernah mereka lihat
مَالاَعَيْنٌ رَأَتْ وَلاَأُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَخَطَرَ عَلىَ قَلْبِ بَشَر
(sesuatu yg belum pernah terlihat mata, belum pernah terdengar telinga, dan belum pernah terlintas dalam pemikiran manusia).
Suatu bangunan konstruksi istana kemegahan yang multi mewah yang belum pernah terlihat mata belum pernah terdengar telinga dan belum pernah terlintas dalam pemikiran merupakan satu penciptaan Allah yang multi megah abadi untuk hamba – hambaNya, namun ketika mereka telah sampai ke istana - istana kemegahannya masing – masing , Allah memanggil mereka :
ألَا أُعْطِيْكُمْ أَفْضَلُ مِنْ ذلِكَ ؟
( maukah kalian Ku beri yang lebih dari itu? )
maka berkatalah para ahli surga : “Kami penuh dosa dan Kau memaafkan kami dan Kau masukkan kami ke dalam surga, barangkali jika Engkau menghisab kami dengan perhitungan yang sangat keras, kami pasti di dalam neraka. Ini sudah kami dapatkan kemewahan dan istana keabadian yang kekal, maka apalagi anugerah lebih besar dari ini..?!
أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلَا أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا
Kalian tau kata Allah wahai seluruh ahli surga , anugerah yang lebih besar dari ini ? (Aku pastikan cintaKu dan ridhaKu untuk kalian dan Aku tidak murka pada kalian selama – lamanya) Inilah anugerah yang termahal dan kini ditawarkan setiap detik dalam hidupmu, Sang Maha pemberi anugerah dan Maha pelimpah anugerah menawarkan keridhaanNya melamarmu untuk sampai kepada kasih sayangNya. Demikian maksud diberi kita setiap nafas, demikian maksud kita diberi pita suara dan bibir dan lidah tuk bergetar selalu mendekatkan diri kehadirat Nya, mensucikan nama Nya yang dengan itu kita tersucikan, memuji nama Nya yang dengan itu kita akan dijadikannya terpuji, memohon pengampunan kepada Nya yang dengan itu kita diampuni, dan berbuat baik kepada kerabat dan sahabat yang dengan itu kita disayangi oleh Allah .
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Maha raja alam semesta yang menguasai jagad raya ini, memuliakan kita dengan kemanjaan yang melebihi dari segenap kasih sayang, ditawarkannya kasih sayang Nya kepada para pendosa seperti kita ini, ditawarkannya pengampunan kepada para pendosa yang merintih, mengemis pengampunan, tapi justru Allah Yang tawarkan maafNya ;
”Kau sudah berbuat salah pada Ku?, sini.. (mendekat pada Ku) Kutawarkan maafKu, datanglah kepada maafKu..”.
Inilah Yang Maha Baik dan Maha Penyantun..ALLAH.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian perlakuan Rabbbul ‘Alamin kepada para pendosa, jika mereka mau kembali kepada kemuliaan kasih sayangNya.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
2. Setiap Malam Sepertiga Malam Terakhir adalah Saa’tul Ijabah.
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Muslim bahwa setiap malam sepertiga malam terakhir adalah Saa’tul Ijabah.
Saa’atul Ijabah adalah detik – detik didalam suatu waktu yang barangsiapa berdoa di waktu itu pasti dikabul oleh Allah. Jika terlintas didalam hatinya walaupun tidak dengan disangka; aku ingin begini.., kebetulan disaat itu adalah Saa’tul ijabah dikabulkan oleh Allah. Diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari hal itu terjadi pada setiap hari jum’at, namun didalam Shahih Al Muslim diperluas bahwa itu terjadi disetiap sepertiga malam terakhir senin malam, sepertiga malam terakhir itu kalau kita hitung saja, mulai adzan isya sampai waktu subuh berapa jam bagi tiga sepertiga terakhirnya kira – kira pukul setengah tiga, sampai subuh, itu waktu sepertiga malam terakhir , disitulah tersimpan saa’tul ijabah.
Namun di bulan Ramadhan , saa’tul ijabah menyeluruh mulai Isya’ sampai Shubuh, bahkan pendapat lain mengatakan saa’tul ijabah disetiap siang dan malam di bulan Ramadhan , karena bulan ini bulan Allah lebih dermawan dari bulan lainnya, bukan di bulan lainnya Allah kikir, (tapi) di bulan lainnya Allah (tetap) Maha dermawan, (namun) di bulan Ramadhan (Allah) lebih dermawan lagi. Maka mereka yang berdoa di bulan Ramadhan akan mendapatkan jawaban doa lebih dari pada saat mereka berdoa di bulan lainnya .
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Hari –hari Ramadhan gerbang cahaya kasih sayang Ilahi yang ditawarkan kepada kita semakin dekat, gerbang Ramadhan tidak terasa, satu, dua, tiga malam lagi akan sampai pada usia kita Insya Allah. Dan semoga Allah menyampaikan kesempurnaan Ramadhan. Banyak muslimin muslimat masa kini ketika melewati Ramadhan, hatinya tidak bersama kemuliaan Ramadhan , hatinya bersama hal – hal yang hina atau hal – hal yang bersifat pengingkaran terhadap kemuliaan Ramadhan; ketika mau sahur , sahurnya harus makanan bermutu..,buka nya harus disiapkan dulu, ini dan itu…Ingatlah dibelakang itu semua dari hal – hal yang remeh itu, tersimpan rahasia keridhaan Ilahi yang maha abadi, detik – detik waktu bisa engkau bersabar, kan Allah hargai kesabaranmu dengan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak mustahil seseorang yang melewati Ramadhan ini dalam keadaan susah, tapi ketika doa munajat yang dipanjatkan kepada Allah, Allah jadikan setelah Ramadhan diluaskan rizkinya dzahiran wa baathinan sampai wafat, sampai menghadap Allah dalam keadaan kaya raya. Kaya raya di dunia dengan harta, kaya raya di akhirat dengan pahala, maka hal ini mustahil..?, tidak mustahil bagi mereka yang mau meminta kepada Yang Maha Dermawan.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari , (beliau memutus dulu penjelasannya mengenai shahih Bukhari) tentunya kita fahami bahwa seagung – agung kemuliaan (dari semua bulan adalah) Ramadhan, Ramadhan ini untuk Sayyidina Muhammad SAW. (kemuliaan puasa ramadhan tidak diberikan pada ummat lain) Maka hakikat kemuliaan ini pun bisa dilihat dan bisa kita temukan dalam tuntunan Sang Nabi.
Dalam ucapan Sayyidina Sahl bin Sa’ad Radiyallahu ‘anhu diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari.
كُنْتُ أًتَسَحَّرُ فِي
أَهْلِي ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِيْ أَنْ أَدرَكَ السُّجُوْدَ معَ رَسُولِ
اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“aku makan sahur dengan keluargaku, lalu aku bersegera untuk
mendapatkan sujud (shalat fajar) bersama Rasulullah SAW “ (HR. Bukhari
).
Sunnah nya sahur itu bukan setengah dua atau setengah tiga, sahur itu sunnah nya dekat kepada waktu imsak, makin dekat dengan waktu imsak makin baik demikian pahalanya. Tapi Sahabat Sahl bin Sa’ad ini justru sahurnya di waktu yang awal, kalau waktu kita setengah dua atau setengah tiga.
كُنْتُ أًتَسَحَّرُ فِي
أَهْلِي ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِيْ أَنْ أَدرَكَ السُّجُوْدَ معَ رَسُولِ
اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“ Aku kalau sahur di awal waktu, bukan di akhir waktu..kenapa? karena
aku sahur bersama keluargaku lalu aku terburu – buru mendatangi masjid
nabawi karena rumahku jauh, untuk mendapatkan sujud bersama Nabi
Muhammad SAW, tuk mendapatkan shalat shubuh Ramadhan bersama Rasulullah
SAW “.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian para sahabat radiallahu ‘anhum wa ardhaahum, di dalam kemuliaan cinta mereka kepada Sang Nabi. Dan Rasulullah SAW bersabda diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ، فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
untuk orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan; gembira saat berbuka puasa sudah lepas waktunya menahan haus dan lapar dan segala larangan puasanya, dan kegembiraan yang kedua saat dia berjumpa dengan Allah.
فرح بصومه
(gembira dengan puasanya)apa makna kalimat ini? Maknanya, Orang yang menghadap Allah sedangkan dia dari kelompok orang yang banyak berpuasa , pasti dalam keadaan gembira saat menghadap Allah , bukan dalam keadaan risau , takut, dan sedih .Ini suatu jaminan agung, karena ketika seseorang menghadap Allah itu bergetar semua lutut ketika di panggil oleh Allah untuk mempertanggung jawabkan setiap nafasnya, ketika api neraka memanggil nama para pendosa, dan ketika di saat itulah Allah SWT berfirman dalam sebuah Hadits Qudsi :
أًنَا اْلمَلِكُ، أَنَااْلمَلِكُ أَيْنَ مُلُوْكُ اْلأَرْضِ؟
Akulah Raja, mana para penguasa dzalim di muka bumi ini..? (HR
Shahih Bukhari). Di saat itu para raja dan penguasa berjatuhan tidak
mampu berdiri dari takutnya kepada Allah.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Kewibawaan Allah, yang ketika Nabiyullah Musa meminta kepada Allah untuk melihat Allah SWT, maka Allah SWT bertajallaa:
.فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكّا وَخَرَّمُوْسَى صَعِقًا ( الأعراف 143)
Wahai Musa kau melihat gunung di hadapanmu itu, kalau gunung itu bisa
bertahan pada tempatnya maka kau bisa melihat Aku, maka (ketika) Allah
bukakan satu hijab dari cahaya KeagunganNya) yang Tajallaa, Tajallaa itu
menunjukkan cahaya keagunganNya,
جَعَلَهُ دَكًّا
( jadilah gunung itu lebur menjadi debu tidak tersisa sedikitpun dan tidak lagi terlihat )
وَخَرَّ مُوْسَى صَعِقًا
( maka Nabiyullah Musa pun roboh, pingsan ).
Keagungan Rabbul ‘alamin, di saat itu manusia berdiri di hadapan
Allah SWT dalam keadaan risau , apakah dia akan ditempatkan di surga
ataukah di neraka.. Dan mereka akan menemukan kesemua amal pahala mereka hadir bersama mereka, saat mereka dipanggil Allah. Fulan, di tempat ini…di hari ini…perbuatanmu ini…dihadapan Allah disaksikan oleh semua manusia yang pernah hidup dari zaman Nabi Adam sampai Nabi terakhir, oleh keluarganya, kerabatnya,temannya, musuhnya, semua melihatnya .
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Dalam keadaan seperti ini kalau muncul kerisauan di dalam hatimu, bagaimana keadaanku kelak saat aku berhadapan dengan Allah ?! Rasul menjawabnya ; Orang – orang yang banyak berpuasa
" فرح بلقاء ربه فرح بصومه ",
mereka gembira tidak bersedih , tidak juga takut
" لَايخَافُوْنَ وَلَا يَحْزَنُوْنَ ",
mereka tidak risau karena mereka banyak puasa di muka bumi, maka
mereka masih gembira kata Rasul SAW di saat menghadap Allah , tidak
bersedih tidak pula risau, gembira berhadapan dengan Rabbul ‘alamiin.
Semoga aku dan kalian menghadap Allah dalam keadaan gembira, walaupun
barangkali puasa kita belum sempurna. Semoga Allah membalasnya dengan
kasih sayang dan rahmatNya hingga sempurna. Rasul SAW bersabda : ‘’Orang
–orang yang berpuasa itu di hari kiamat di panggil dari pintu surga
yang bernama Rayyan .
أَهْلُ الصِّيَامِ
دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَأَهلُ الصَّلاَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ
الصَّلاَةِ وَأَهْلُ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ
“Orang – orang yang banyak bershadaqah akan dipanggil dari pintu
gerbang surga yang bernama pintu shadaqah, orang - orang yang banyak
berpuasa mereka di panggil dari pintu gerbang yang bernama Ar Rayyan,
orang yang banyak mengerjakan shalat mereka dipanggil dari pintu gerbang
shalat “. (Shahih Bukhari)
Maka berkata Sayyiduna Abu Bakr As Shiddiq Ra, diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ; Ya Rasullullah , Bisakah seseorang dipanggil dari semua pintu ? Dia banyak shadaqah juga, dia banyak shalat sunnah , dia banyak puasa juga, Rasul berkata:
نَعَمْ وَأَرْجُوكَ أَنْتَ مِنْهُمْ يَاأَبَابَكْر
Ya, bisa dipanggil dari semua pintu, dan aku berharap engkau di antara mereka wahai Abu Bakar).Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Sampailah kita pada hadits mulia ini , dimana Rasul SAW besabda :
الصيام جنة,
puasa itu adalah benteng penghalang. Al Imam Ibn Hajar di dalam Fathul Baari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelasakan, maksudnya penghalang dari neraka dan kemurkaan Allah karena orang yang berpuasa itu pasti dicintai Allah, kenapa bisa pasti dicintai Allah ? , lihat hadits selanjutnya
اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَيَجْهَلْ وَاِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقٌلْ إِنِّيْ صَائِمٌ مَرَّتَيْن
jangan sekali berucap kalimat – kalimat yang hina disaat puasa juga
disaat selain bulan puasa, tapi disaat puasa usahakan lebih lagi jangan
mencaci, jangan menggunjing, jangan mengumpat, jangan membicarakan aib
orang lain,
فلا يرفث ولايجهل
jangan pula mengucap kalimat - kalimat yang menipu orang lain , kalimat- kalimat yang hina .
وَاِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقٌلْ إِنِّيْ صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ
( kalau ada orang mengajaknya berkelahi atau mengajaknya bertengkar,
jawablah “ sungguh aku ini puasa, sungguh aku puasa “, dan kecuali kalau
seandainya nyawanya terancam , kalau nyawanya terancam, Badr Al kubra
di bulan Ramadhan (maksudnya perang badar adalah di bulan ramadhan dalam
keadaan mereka puasa ramadhan.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah.. Tentunya, jiwa harus dipadamkan dari emosi semampunya disaat kita puasa ramadhan . Jiwa yang padam dari emosi adalah jiwa yang paling banyak diberi rahmat oleh Allah , bukan tidak boleh marah , buktinya perang Badr Al Kubra tanggal 17 Ramadhan di bulan puasa, tapi jiwa mereka tidak dipenuhi emosi, jiwa mereka dipenuhi keinginan agar orang –orang itu masuk dan kembali kepada kemuliaan; (yaitu) orang – orang Kuffar Quraisy yang memerangi Nabi SAW . (para sahabat) Tidak dipenuhi emosi di dalam hatinya, karena hati mereka tersucikan daripada sifat amarah karena hawa nafsu , semacam kemuliaan – kemuliaan para Sahabah Al Akaabir (para sahabat besar); Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah, Sayyidina Hamzah bin Abdul Mutthalib dan mereka Khulafaa’ Ar Rasyidin dan lainnya, kesemuanya itu adalah orang – orang yang santun, orang – orang yang mulia . Hingga ketika seseorang telah terjatuh pedangnya, yang berhadapan dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah disaat beliau tidak mau menyerangnya, orang itu meludahi wajahnya, bunuh aku!!, malah Sayyidina Ali pergi . (para sahabat bertanya) Kau sudah mengalahkan musuhmu, sudah jatuh pedangnya kenapa kau pergi? (tidak langsung membunuhnya), (maka berkata Sayyidina Ali kw) Dia meludahi wajahku, kalau aku memukulnya atau membunuhnya, aku takut kalau itu terjebak pada hawa nafsu dan amarahku . Ini adalah Sayyidina Ali kw, (sangat takut terjebak hawa nafsu padahal hatinya sangat suci) apalagi kita..
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Kembali kepada masalah Hadits yang kita bahas “ mundurlah daripada segala pertikaian dan pertengkaran , katakan :Aku puasa, aku puasa”. (lalu kelanjutan hadits)
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ
بِيَدِهِ لَخَلُوْفِ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَاللهِ تَعَالىَ مِنْ
رِيْحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَه وَشَهْوَتَهُ مِنْ
أَجْلِيْ اَلصِّيَامُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ وَاْلحَسَنَةُ
بِعَشْرِأَمْثَالِهَا
Demi Allah SWT yang menggenggam jiwaku, kata Sang Nabi Aroma yang
tidak sedap dari mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi dari wanginya
misik, kenapa? Apakah Allah menyukai aroma yang tidak sedap ? tentunya
bukan itu maksudnya, penjelasannya pada Hadits selanjutnya:
يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِيْ ,
karena ia rela, siapa orang yang senang kalau seandainya dari
mulutnya tercium bau yang tidak sedap?!, tentunya tidak suka . Tapi ia
rela itu, ia terima itu ia menahan laparnya dan hausnya , karena menginginkan menjalankan perintah Allah , maka hal yang seakan - akan buruk, dihadapan Allah lebih indah.Malam kemarin saya berikan contoh, saya perjelas lagi seperti ini, Kalau kita kedatangan tamu empat orang misalnya, yang tiga orang mengenakan pakaian yang bersih, rapi dan sopan dan yang satu pakaiannya kotor penuh lumpur, tentunya yang dihargai yang berpakaian bersih. Kini masuk ke istana, rumah mewah dengan pakaian kotor penuh lumpur, tetapi ketika ditanya kau ini dari mana? Aku ini datang dari jauh, jalan kaki kesini masuk melewati hutan belantara melewati lumpur dan lain sebagainya, mana yang lebih dihormati?, yang berbaju bersih atau yang berbaju kotor?, (tentunya) yang berbaju kotor, kenapa? Karena ia lelah untuk datang bertamu kesini datang jauh – jauh, walaupun tampaknya seakan akan kotor, lusuh, tapi ia datang dari jauh dengan pengorbanan yang besar . Demikian yang dimaksud oleh Allah aroma yang tidak sedap di mulut orang yang berpuasa, dihadapan Allah lebih wangi daripada wanginya misik, maksudnya besarnya penghargaan Allah terhadap perasaan yang tertekan, dengan bau yang tidak sedap di mulutnya. Allah memahami perasaan manusia itu tertekan dan tidak suka dengan itu, maka Allah menghiburnya dan Allah mengatakan Aku menghargai lebih daripada wanginya misik . Nah, apakah membatalkan puasa kalau sikat gigi? Tidak membatalkan puasa, tetapi makruh hukumnya.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Lantas Allah meneruskan FirmanNya dalam Hadits Qudsi
الصِّيَامُ لِيْ وَأَنَاأَجْزِيْ بِهِ,
puasa itu adalah untuk-Ku dan Akulah yang membalas pahalanya.
Semakin kita memperjuangkan puasa kita, maka semakin Allah memberikan
ganjaran yang lebih indah . Hadirin Hadirat..di hari – hari menjelang
Ramadhan ini, segeralah selesaikan permasalahan kita dengan makhluk satu
sama lain . Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari , Rasul SAW bersabda ‘’saling
bermaaf –maafanlah kalian, menyelesaikan permasalahan kalian di dunia
selagi masih bertemu disini, apa- apa dari harta, kan datang suatu masa
dimana tidak lagi berlaku dinar ataupun dirham , maksudnya tidak
lagi berlaku emas, perak, uang ,semuanya tidak akan berlaku kelak di
akhirat. Tapi mereka yang mempunyai dosa, perbuatan jahat pada
saudaranya, akan diambil dari pahalanya . Jadi, alat tukar disana itu
pahala dan dosa. Kalau punya pahala banyak ia kaya raya, (seperti orang
yg kaya raya) di dunia kira –kira begitu , orang yang kaya raya di
akhirat orang yang banyak pahalanya . Jadi, kalau dia punya kejahatan
maka dia harus bayar, bayar dengan pahala bukan dengan uang, sekadar
besar dosanya. Kalau habis pahalanya karena sudah digunakan untuk
membayar hutang sana- sini, maka diambillah dosa orang itu sekadar
kesalahan dia, dan dilimpahkan kepadanya Na’udzubillah..Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Oleh sebab itu, jagalah hari –hari kita khususnya bibir kita jangan menggunjing orang lain, dan mengumpat . Dan Rasul SAW mengajarkan kepada kita riwayat Shahih Bukhari, suatu doa :
اللَّهُمَّ أَيُّمَا مُؤْمِنٍ سَبَبْتًهُ فَاجْعَلْ ذلِكَ لَهُ قُرْبَةً إِلًيْكَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ ,
kalau sudah kadung mencaci orang, doakan orang itu . Mau minta maaf
kepadanya, orangnya jauh atau orangnya sudah wafat, atau sulit
ketemunya, maka doakan dia. Rasul SAW berdoa pada Allah: " Wahai Allah, Siapapun orang – orang beriman yang pernah kucaci, jadikanlah itu baginya kedekatan pada-Mu di hari kiamat"
. Didoakan orang yang pernah dia caci , itu bisa menjadi penawar bagi
dosa –dosa yang dia lakukan, jadi orang yang menagih sudah didoakan
(dicontohkan saling tuntut dihari kiamat) kau mencaci aku..? iya, aku
mencacimu tapi aku mendoakanmu juga . Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Jika kalian berat meminta maaf kepada orang yang pernah kalian berbuat jahat, doakan dia, maafkan kesalahannya . Penemuan terbaru para peneliti di Amerika Serikat, bahwa orang yang mempunyai sifat pemaaf, lebih sehat jasmani dan rohaninya daripada orang yang tidak mempunyai sifat pemaaf . Bahkan diadakan penelitian bahwa orang – orang yang mengidap penyakit yang tidak pernah sembuh, atau penyakit yang menahun , merasa penyakitnya semakin reda ketika mereka bisa memaafkan orang yang menyakitinya, ini penemuan di Amerika Serikat baru – baru ini . Namun, kita sudah lihat pada sosok Sayyidina Muhammad SAW, orang yang paling lembut memaafkan semua orang yang memusuhinya, sebelum musuhnya meminta maaf .
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Semoga Allah SWT memuliakan kita didalam rahasia kemuliaan ramadhan. Rabbi...Kami bermunajat memanggil nama-Mu yang maha luhur, Yang maha berkuasa atas segala kejadian ,Yang maha menggetarkan setiap tubuh dan jiwa, yang maha mampu menumbuhkan sifat – sifat suci di dalam sanubari, tumbuhkan sifat-sifat terindah dalam jiwa kami, padamkan keinginan - keinginan (buruk) didalam sanubari kami , tuntun ruh kami didalam kesucian Dzat-Mu dzahiran wa bathinan , tuntun kami kedalam kehidupan yang Engkau cintai , pastikan kecintaan-Mu menaungi hari-hari kami . Wahai yang maha memberikan samudera cahaya keridhaan-Mu setiap detik Kau tawarkan kepada kami… Rabbi..Rabbi , Kami menerima kasih sayang-Mu, namun kami tidak tau bagaimana kami harus menjalankan apa yang Kau perintahkan didalam kesungguhan . Ya Rahman..Ya Rahiim..Kami ingin dekat dengan-Mu, kami rindu berjumpa dengan yang maha indah , kami rindu berjumpa dengan yang maha baik , kami rindu berjumpa dengan yang maha menyiapkan kami surga yang abadi, namun Rabbi..segala kekurangan kami membuat kami malu untuk memintanya, namun ketika kami mengingat samudera kedermawanan-Mu yang maha luas melebihi segenap kedermawanan, maka kami memberanikan diri memanggil nama-Mu, memohon segala kelembutan ,memohon segala hajat, memohon segala harapan, memohon segala keinginan, meminta terangkatnya segala kesulitan , meminta tersingkirnya segala musibah, meminta pada-Mu kebahagiaan dunia dan akhirat , dan hal itu bukan hal yang sulit bagiMu untuk mengabulkannya, pastikan di dalam perkumpulan mulia ini tidak satu wajahpun terkecuali Kau terangi dengan cahaya keindahan-Mu, tidak satupun dari semua nama kami terkecuali Engkau pastikan masuk kedalam surga-Mu, terkecuali Engkau pastikan dijauhkan dari api neraka, pastikan kami tidak melihat api neraka , pastikan nama- nama kami tidak ada di dalam penduduk neraka , pastikan kami wafat dalam husnul khatimah, pastikan kami dilimpahi kebahagiaan dunia dan akhirat. Rabbi..inilah doa yang kami padukan di dalam samudera cahaya nama-Mu Yang maha Luhur..
فقولوا جميعا : يا الله...يا الله...
يا الله ...يارحمن يارحيم...
لاإله إلا الله....لاإله إلا الله، محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم
كلمة حق عليها نحيا وعليها نموت وعليها نبعث إن شاء الله تعالى من الأمنين ..
Hadirin...
Akhir dari pembicaraan saya adalah, suatu riwayat yang diriwayatkan didalam riwayat yang tsiqah ‘’Ketika orang- orang yang telah masuk kedalam surga, terlihat di antara mereka wajah-wajah yang masih tidak tersenyum, lalu mereka berkata kenapa kalian belum bergembira, sedangakan disini adalah tempat kegembiraan yang abadi !? mereka berkata kami ingin melihat keindahan Allah, kami belum di beri kesempatan untuk melihat keindahan dzat Allah. Maka malaikat ditanya oleh Allah ; Apa yang mereka minta wahai para malaikat-Ku? Malaikat menjawab, Rabbi..mereka ingin melihat keindahan dzat-Mu, sedangkan mata mereka selalu berbuat maksiat, mata mereka selalu memandang banyak hal- hal yang haram di muka bumi , tiada pantas memandang keindahan dzat-Mu Wahai Allah..Maka Allah berkata : Singkapkan tabir yang menghalangiKu dengan mereka, karena mereka pernah mengalirkan airmata rindu berjumpa dengan Ku, biarkan mereka melihat keindahan dzat-Ku. Pastikan mata kami memandang keindahan dzat-Mu Ya Rabb..Ya Dzal jalaali wal ikraam..
0 Response to " Puasa Adalah Benteng Penghalang"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip