Kemuliaan Sandal Rasulullah SAW ?
Ketika Anas ditanya tentang Sandal Beliau, "Bagaimanakah sandal Rasulullah SAW itu?" Anas ra. menjawab : "Kedua belahnya mempunyai tali qibal" (tali sandal yang bersatu pada bagian mukanya dan terjepit di antara dua jari kaki)
Martabat Rasulullah
Sollallahu Alaihi Wasallam terlalu tinggi, apapun yang berkenaan dengannya, bahkan Rasulullah Sollallahu
Alaihi Wasallam memiliki derajat khusus disisi Allah swt. Lebih dari itu, Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam Penutup sekaligus Penghulu bagi para Nabi dan Rasul.
Dinukilkan daripada Al-Quran yang
mafhumnya, Nabi Musa Kalamullah sering kali bermunajat di Bukit
Tursina. Nabi Musa diberi mukjizat untuk berbicara secara langsung
dengan Allah SWT. Namun, ketika Nabi Musa as sebelum masuk ke tempat khalwah, menghadap Allah SWT di Bukit
Tursina, maka di saat itu diperintahkan kepada Nabi Musa as :
“Lepas kedua sandal mu wahai Musa kau berada di lembah yang suci” (QS Thaahaa 12) "
Berbeda dengan
sandalnya Rasulullah Sollallahu Alaihi Wasallam. Sandal yang terukir
gambarnya seperti di atas itu, pernah naik hingga ke atas, ke
sidratul muntaha. Di saat Rasul shallallahu 'alaihi wasallam Mi’raj naik ke hadhratullah tidak di perintah membuka kedua sandalnya pada peristiwa Isra Wal Mikraj. Ini menjadi dalil
bahawasanya segala yang berkait dengan Baginda Rasulullah Sollallahu
Alaihi Wasallam adalah mulia dan tidak hina sama sekali.
Maka berkata para penyair dalam syairnya:
"Manakah yang lebih mulia, apakah Jibril as atau sandal Rasulullah SAW?"Jibril as. tidak bisa naik ke hadhratullah, tapi sandalnya Rasulullah SAW naik ke hadhratullah subhanahu wata'ala.Jibril as. tentu lebih mulia daripada sandal, sandal hanya terbuat dari kulit kambing tapi karena sandal terikat dengan kaki Muhammad SAW.Walaupun terbuat dari kulit kambing tapi karena terikat dengan kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.Demikian pakaian Rasulullah SAW ikut naik ke hadirat Allah SWT, Rasulullah SAW tidak diperintah membuka kedua sandalnya.Ini sebagai tanda bahwa orang-orang yg terikat hatinya dengan Rasulullah SAW sangat dekat dengan Allah SWT.Allah tidak perintahkan semua yang bersama Rasul SAW untuk berpisah, bahkan sandalnya pun tidak diperintahkan dibuka.Ini menunjukkan lebih lagi hatinya yang terikat cinta pada Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.Mereka mendapatkan rahasia kemuliaan isra’ wal mi’raj, seluruh ummat beliauBuktinya, saat kita shalat kita mengulang kembali kalimat percakapan Allah dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallamDiriwayatkan dalam Shahih Bukhari, Rasulullah SAW berjumpa dengan Allah SWTdan Allah SWT telah berfirman: “saat itu sangat dekat dia dengan Allah subhanahu wata'ala” (QS Annajm 8-9)Diriwayatkah dalam Assyifa oleh Hujjatul Islam Al Qadhi’iyad alaihi rahmatullah bahwa di saat itu Rasulullah SAW menceritakan:
"Saat aku naik menuju Mi’raj aku melihat di langit itu para malaikat gemuruh dengan dzikir dan tasbihdan warna dan bentuk yang belum pernah aku lihat di permukaan bumi belum pernah ada warna seperti itu dan bentuk seperti itudan kulihat hamparan Surga itu bentangan tanahnya adalah Misk yang di keringkan, minyak wangi yang mengeringdari indahnya di campur dgn berlian dan juga mutiara dan kemudian aku sampai menembus Muntahal khalai’iq (batas akhir seluruh Makhluk)tidak lagi kudengar satu suarapun, sepi dan senyap, tidak ada lagi bentuk dan warna warni dan saat itu akupun mendengar satu suara"
“mendekatlah mendekat wahai Muhammad, tenangkan dirimu dari ketakutanmu wahai Muhammad”maka beliau pun bersujud lalu berkata: "Attahiyyatul Mubaarakaatus shalawaatut thayyibaatu lillah“(Rahasia keluhuran, kebahagiaan, kemuliaan, keberkahan, milik Allah dan untuk Allah subhanahu wata'ala)
maka Rasulullah SAW mendengar jawaban: "Assalaamu alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakaatuh”(Salam sejahtera wahai Nabi dan Rahmatnya Allah, dan keberkahannya)
Maka Rasulullah SAW menjawab: “Assalaamu alaina, wa alaa ibaadillahisshaalihiin”(Salam sejahtera bagi kami (yaitu aku dan ummatku), dan hamba hamba yg shalih (yaitu para nabi dan malaikat)
Rasulullah SAW tidak mau mengambil rahasia salam sejahtera dari Allah sendiri, tapi ingin menyertakan Ummat Beliau dengan ucapan:“salam sejahtera untuk kami dan para hamba Allah yang Shaleh yaitu para malaikat dan para Rasul dan Nabi”
Sepanjang hidup entah sudah berapa kali Rasulullah Saw berganti
sandal. Yang pasti, salah satu bekas Sandal Rasulullah Saw tersebut kini
tersimpan rapi di salah satu ruangan rahasia di dalam Museum Negara
Topkapi Istanbul,Turki hingga kini.
Sandal Rasul itu kini berdiam di sana, tapi mungkin tidak ada yang
pernah menyangka bahwa jejak-jejak yang ditinggalkan oleh pemakainya
(Rasulullah Saw) kini bukan hanya terbatas di Mekkah atau Madinah, tapi
sudah sampai di Eropa, Asia, Amerika, Afrika, Cina, India dan Australia
lewat Risalah Dienul Islam.
Sang pemilik sandal itu meninggalkan jejak yang begitu mendalam di
seluruh alam raya dan di qalbu milyaran kaum muslimin di seluruh dunia.
Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad
Saw berserta Keluarganya, dan para sahabat yang mengikutinya dan kita
ummatnya hingga akhir zaman.
Penjelasan dari Kitab
Terjemahan ini diambil dari Mitsaalunna’li assyariifi (Gambar sandal Rasulullah SAW) yang telah disusun oleh Syekh Yusuf Ismail Annabhani.
Alhamdulillahilladzi kholaqol
kaunaini watsaqolaini washalallahu ‘alaihi wasallam ‘ala
shohibinna’laini sayyidina Muhammadibni Abdillahi ibni Abdil mutholibni
Haasyim alladzi turjaa syafaa’atuhu ila yaumiddin wa alaa alihi wa
ashhaabi rasulillahi ajma’iinaa, amma ba’du.
Berikut isinya secara singkat,
“Sungguh benar bahwa sandal
Rasulullah SAW itu dari kulit yang di rangkap menggunakan 2 “tancapan”
seperti batang dari kulit yang dinamakan Qibal. Yang satu dimasukkan
kira – kira antara ibu jari dan jari yang didekatnya, dan yang satunya
lagi dimasukkan kira – kira antara jari tengah dan jari yang ada
didekatnya, 2 tancapan tadi dihubungkan dengan wadah (sebuah bingkai
berbentuk yang disesuaikan dengan ukuran kaki) yang ada di atas telapak
kaki. Tungkainya juga memakai wadah (sebuah bingkai berbentuk yang
disesuaikan dengan ukuran kaki) yang mencakup hingga seluruh telapak
kaki.
Gambar tersebut sudah diuji kebenarannya
oleh Ibnu ‘Araby , Ibnu ‘Asaakir, Ibnu Marzuqi alfaaruqi, Assyuyuuthi,
Assakhoowi, Attata’I, dan beberapa Syekh yang semuanya telah menerangkan
pengambilannya.
Adapun sandal tersebut berasal dari
Sayyidatina ‘Aisyah lalu berpindah – pindah hingga kemudian diambil
gambarnya persis dan sama seperti ukuran aslinya.
Al ‘Alamah Syekh Al muqorri di kitab Fathul Muta’aal “fi mat hinni’al” memberikan keterangan:
“waqod sallama lima dzakarohu
rohimahullohu ta’aala Assyekhul imam Al hafidz al ’alqomiyyi fi
hasiyaatihi ‘alaa jamii’I shoghir fi ahaaditsil basyiir annadzir idz
qoola waroda annathuula na’lihi SAW syibrun wa usbu’aanii wa ardluhaa
mimma yalil ka’baini sab’uu asshhoobi’ wa bathnal qodami khomsun wa
fauqohaa sittun waro’suha muhaddadun wa ardloma bainal qibalaini,
ushbu’aani wa naqoltuhu ana ma’a jamii’il fawaaidi allati haulahu min
fathil muta’aali, qola al manawi wal qooriiy fi syarhil syamaawiili.
qolal Ibnu Arobi wanna’lu libaasul anbiyaai wa innama ittakhodannasu
ghoiroha lima fi ardlihim min atthiini wa khotamtuhu bi qoulihi innii
khodamtu mitsaala na’lil mushthofa li a ‘iisya fiddaaroin tahta
dhilaaliha sa’iidabnu Mas’uudin bi khidmati na’lihaa wa ana assa’iidu
bikhidmati limitsaalihaa
Faedah:
Adapun faidah Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) ini sudah diterangkan oleh Imam Qistholani dan Imam Muqorri. Menurut keterangan para ulama yanag artinya seperti ini:
Adapun faidah Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) ini sudah diterangkan oleh Imam Qistholani dan Imam Muqorri. Menurut keterangan para ulama yanag artinya seperti ini:
“Barang siapa yang menyimpan Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) di dalam rumahnya atau tempatnya dengan
niat supaya mendapatkan berkah, maka tempat orang tersebut diliputi
keselamatan dari orang yang bermaksud buruk (jahat), pencuri, perampok,
orang yang hasud, syetan yang menyesatkan, selamat dari penyakit ‘ain
dan sihir artinya santet dan tenung, Disamping itu juga ketika ada
perempuan yang kesulitan dalam melahirkan bayi / proses persalinannya
apabila si perempuan tersebut menggenggam gambar ini di tangan kanannya
maka akan diberi kemudahan dalam proses persalinannya Dengan daya Allah
dan Kekuatan Allah SWT.
Juga barang siapa yang mengistiqomahkan
membawa Mitsaalunna’lissyariif (Gambar sandal Nabi Muhammad SAW) yang
dilipat dan digunakan azimat atau diletakkan di kopyah / songkok atau
sabuk maka orang tersebut terkabul maksudnya atas makhluq (apa yang
menjadi tujuannya akan tercapai). Bisa ziarah ke makam Rasulullah SAW,
dan bisa mimpi bertemu Rasulullah SAW.
- Jika digunakan untuk perang dalam membela agama Allah maka, akan diberikan kemenangan dan juga tidak sampai melarikan diri (dari peperangan).
- Jika digunakan untuk berdagang maka akan selamat dari perampok.
- Jika di letakkan pada barang dagangan maka akan aman dari pencurian dan perampokan.
- Apabila di letakkan di dalam rumah maka akan selamat dari kebakaran.
- Apabila dibawa di dalam kapal / perahu maka akan diberikan keselamatan dari karam/ tenggelam.
- Apabila dibawa orang yang sedang sakit maka akan diberikan cepat sembuh.
- Apabila orang yang hatinya kalut maka akan segera bahagia.
- Apabila mempunyai hajat dan mau bertawasul kepada Rasulullah SAW maka orang tersebut akan segera tercapai hajatnya.
Pelukisan sandal Rasulullah tentunya
muncul dari kecintaan kepada Rasulullah SAW, yang diberi keistemawaan
berupa derajat dan kedudukan yang tinggi. Ibarat sesorang mencintai
orang lain, maka segala apa yang berhubungan dengan yang dicintai, juga
akan disukainya.
Lukisan sandal hanya sebagai wasilah
kepada Rasulullah SAW yang telah diberikan Allah badan dan kaki yang
bagus dan tidak ada orang lain yang menyamainya. Sebenarnya bukan
mencintai sandal, tetapi mencintai orang yang memiliki sandal itu.Shallallahu alaihi wa alihi wa shahbihi wa sallam.
Semua ini didasari dengan keyakinan yang teguh/kuat dan cinta kepada Rasulullah Muhammad SAW .
Allohumma arinaa barokata hadzihi anna’li bihaqqi man danaa fatadallaa fakaana qooba qousaini au ‘adnaa.
2014@abdkadiralhamid
Teriamakasih infonya. semoga bermanfaat buat kita semua. salam sehat!! Informasinya sangat menarik sekali.
ReplyDeleteMohon izin copy gambar
ReplyDeleteAssalamu'alaikum warahmatullah
ReplyDeleteWahai hamba Allah, diriku hamba Allah yang khilaf. Diriku mohon izin simpan dan baikan gambar Mitsaalunna’lissyariif.
سبحنك اللهم
سلم
الحمد لله رب العالمين