ADAB PARA PENDAKWAH
Oleh : Al Habib Zein Bin Sumaith
Ucapan nya harus tidak menyelisih dengan perbuatan nya supaya tidak masuk pada keumuman firman Allah :
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَـابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan sedang kamu melupakan diri sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab. Maka tidaklah kamu berfikir ?
penyair mengatakan :
وغـير تـقيِّ يأمـرُ الناسَ بالتُّـقى طبيبٌ يُداوي الناسَ وهو عليلُ
Orang yang tak bertaqwa menyeru manusia untuk bertakqwa, Ibaratkan seorang dokter mengobati orang sementara dirinya berpenyakitan.
berkata Ibnu assamak " suatu ketika aku nasihati seseorang, ia heran dengan nasihat ku, kemudian aku dengar ia berkata :
يـا أيهـا الرجلُ المـعـلـم غـيـره ... هـلاَّ لِنـفْسِـكَ كـان ذا التـعـظيـمُ
ابـدأ بـنـفسـكَ فـانـههـا عن غيـها ... فـإذا انـتهـت عنـه فـأنت حكيمُ
تصفُ الدواءَ لذي السِّقامِ وذي الضَّنا ... كيما يـصحُ بـه وأنـت سقـيـمُ
لا تـنه عـن خُـلـقٍ وتأتـيَ مـثله ... عـارٌ عـلـيك إذا فـعلت عــظيــمُ
wahai lelaki pengajar, kenapa tidak engkau mulai dari dirimu sendiri, hal yang demikian adalah mulia
mulailah dari dirimu cegahlah dirimu , jika egkau sudah mampu mencegahnya maka engkau adalah orang yang bijaksana.
engkau memberikan resep obat kepada orang sakit , bagaiman orang sakit itu bisa sembuh sedang engkau Juga berpenyakitan?
jangan mencegah dari tabiat buruk jika engkau masih melakukan tabiat yang sama, Aib bagi mu jika engkau melakukan hal yang sama, maka itu aib yang besar.
Berkata sebagian Ulama, Jika nasihat itu keluar dari hati maka ia masuk mengena ke jantung hati, jika nasihat itu hanya keluar dari lidah maka ia hanya akan melewati telinga saja.
sebagian ulama di tanya : kenapakah nasihat-nasihat ulama' salaf selalu berpengaruh kepada manusia? dan itu tidak terjadi pada ulama sekarang? maka di jawab " sebab nya, Ulama salaf adalah orang-orang yang bangun sedang ummat nya tidur, orang yang bangun mampu membangun kan orang tidur. sedang ulama sekarang adalah Tidur sedang ummat nya mati, orang tidur tak akan pernah mampu membangunkan orang mati.
di riwayatkan dari Ibnu abbas Radhiyallahu anhuma, suatu ketika ada seorang lelaki mendatangi ibnu abbas dan berkata " Wahai ibnu abbas, aku ingin memerintah kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ibnu abbas bertanya " Apakah engkau sudah menyampainkan nya? ia menjawab " aku berharap " . berkata Ibnu abbas, Jika engkau tidak takut kejelakan mu di telanjangi dengan tiga huruf dari kitab Allah maka lakukanlah. lelaki itu bertanya, Apakah itu wahai ibnu abbas? Ibnu abbas menjawab :
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَـابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan sedang kamu melupakan diri sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab. Maka tidaklah kamu berfikir ?
dan Firman Allah :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Dan Firman Allah tentang seorang hamba shalih Syu'aib Alaihissalam :
وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَى مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ
Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan menerjang) apa yang aku larang
Berkata Ahli Ilmu dan Ahli Suluk
من كان شيخه كتابه كان خطأه أكثر من صوابه
ومن كان شيخه شريطه كثر خبيطه
Barangsiapa yang gurunya adalah Buku maka kesalahan nya lebih banyak daripada benar nya. Barangsiapa yang Gurunya adalah rekaman (Kaset) maka banyak kesesatan nya.
Kita lihat wahai saudaraku yang ku kasihi, di zaman sekarang ini, banyak para penuntut ilmu dan para pemuda mengambil cukup dalam memperoleh Ilmu dengan hanya mengunjungi website, atau membaca majalah, mendengarkan di radio, atau di televisi atau dengan cara mendengarkan dari kawan atau dari syekh yang tidak ikut duduk secara langsung di depan nya. ketahuilah, semua ini wahai saudaraku akan berakibat kepada pemahaman yang tidak sehat dalam agama Allah, jika tidak di sertai oleh pemeriksaan dan penyelidikan tentang kebenaran, serta tidak di sertai adanya sanad dengan para ahli ilmu dan tidak di sertai dengan penukilan Ilmu yang benar.
berkata Al-imam Al-haddad
ليس دين الله بالحــيــــــلِ
Agama Allah itu bukan dengan rekayasa.
Melainkan wajib dengan sewajib-wajib nya dalam mengambil Ilmu seorang penuntut Ilmu itu harus benar-benar duduk di hadapan para Ulama' sampai bertahun-tahun, membaca Kitab-kitab ilmiah dan kitab fiqh dengan penelitian dan pencatatan, beradab dan di amalkan, atau orang yang mendengar sebuah ilmu maka sejatinya ia bertanya kepada Ahli ilmu yang teliti dalam ilmu yang bertaqwa dan Arif Billah, yang sangat menguasai Ilmu sehingga mereka menjelaskan , menjabarkan dan menguraikan masalah dari apa yang ia dengar.
Maka tidak benar seorang berbicara Ilmu dalam agama Allah atau berbicara hadist Rasulullah kemudian ia berijtihad sendiri, hanya di dasari oleh pengetahuan yang ia dapati dari mendengar saja, atau hanya membaca lembaran buku saja, sementara ia dangkal pengetahuan dan tidak meneliti sumber nya.
sungguh telah banyak orang berbuat lancang dalam agama Allah, berkata tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui, berkata tentang sesuatu yang bukan di bidang nya. orang yang seperti itu maka Takutlah kepada Allah ketahuilah Bahwa Allah mengetahui nya, dan apa yang ia katakan akan di mintai pertanggung jawaban, sesungguhnya Allah sangat pedih siksanya, dan dia telah benar-benar jatuh kepada perbuatan dosa.
Ulama telah menuturkan kisah nyata yang menggelikan antara nya :
ada seorang pergi ke masjid dengan membawa pisau dan tikus. orang-orang pun pada bertanya, apakah yang kamu buat ini?
dia menjawab " aku membaca Kitab di sebutkan " يسن الذهاب إلى المسجد بسكِّينة وفار" (Di sunnahkan pergi ke masjid dengan pisau dan tikus). semua orang terheran-heran, maka di tanya lagi, di kitab mana engkau jumpai? orang itu mendatangkan kitab nya dan memperlihatkan tempat kalimat nya. merekapun membacanya " يسن الذهاب إلى المسجد بسكينة ووقار" (Di sunnahkan pergi ke masjid dengan santai dan tenang) mereka memberi tahu bahwa yang benar adalah titik dua di atas Huruf Fa' sehingga ia menjadi huruf Qaf. maka salah lah orang itu sebab ia tidak meneliti dengan benar dan tidak bertanya kepada ahli ilmu dan tidak belajar.
di antaranya lagi :
ada seseorang di Mina membasuh biji pelir keledai, ( خصي الحمار) ketika orang bertanya, apa yang kamu lakukan? dia menjawab ini adalah merupakan perbuatan Sunnah. di sebutkan di dalam kitab Fiqh. ia pun mendatangkan kitab nya, kemudian di baca oleh orang-orang dan ternyata
( يٌسن غسل حُـصي الجمار) Artinya di sunnahkan membasuh batu kelikir yang di buat untuk melontar ke jemarat. " Yakni, batu kelikir yang seharusnya untuk melontar ke tempat jemarat yang tiga, adalah sunnah di basuh. Titik di bawah Jim di hapus dan di pindahkan ke atas huruf ha' oleh itulah di baca dengan keliru dan berindakasi kepada pemaknaan yang keliru, adalah akibat dari tidak belajar , tidak teliti dan tidak bertanya kepada ahli Ilmu.
di antara nya lagi, ada seseorang membaca Hadist " المؤمن كيس قُـطن " ( orang mukmin itu bungkusan kapas) ia ceritakan kepada orang-orang dengan hadist ini, orang-orang pun terheran-heran, dan bertanya, apakah ini? ia menjawab ini adalah hadist, dan sohih lagi. padahal yang benar adalah " المؤمن كيَّس فـطِــن" (Orang mukmin itu cerdik, pandai ) artinya, cerdik, pandai tentang kabar yang di sampaikan oleh nabi nya.
beginilah wahai saudaraku, orang yang membaca namun tidak belajar, dan tidak duduk di hadapan Ulama' dan tidak teliti, sesungguhnya mau tidak mau ia akan salah, dan akan tersesat dengan perkataan nya lebih banyak dari manfaatnya. akan jatuh terjerumus kepada perbuatan dosa besar, membahayakan dirinya di dunia dan di akhirat.
berkata Sayyidina Ali bin abi thalib.
أهلك الناس رجلان : نصف طبيب و نصف عالم
Manusia yang paling binasa itu adalah dua, Orang setengah dokter dan setengah Alim.
semuga Allah menjadikan kita dari orang yang mendengarkan ucapan dan mengikuti yang terbaik.
2014@abdkadiralhamid
0 Response to "ADAB PARA PENDAKWAH, Al Habib Zein Bin Sumaith"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip