Pinangan seorang pria terhadap seorang gadis adalah merupakan sebuah
penghormatan atau penghargaan, karena pria tersebut tidak akan
melakukannya kecuali dia melihat ada sesuatu yang istimewa dan special
dalam diri wanita tadi.
Para sahabat ketika mereka memiliki anak-anak perempuan, mereka
mencarikan suami untuk mereka dengan mendatangi orang-orang yang baik,
soleh, dan mulia, karena mereka ingin agar anak-anak mereka mendapatkan
suami yang bisa menjadi seorang imam yang baik dan bertanggung jawab.
Ketika ada seorang wanita yang sudah beristikhoroh dan meminta kepada
Allah agar mendapatkan suami yang baik dan sholeh, kemudian datang
seorang pria untuk melamarnya, jika hatinya merasa srek dan cocok, maka
sebaiknya dilihat dulu akhlaknya, dan apakah dia kufu’ (sederajat) atau
tidak, jika pria tersebut bagus akhlaknya dan sudah kufu’ serta keluarga
juga cocok dan setuju, maka lebih baik jangan dilewatkan. Karena kalau
disia-siakan dikhawatirkan tidak akan datang lagi kesempatan seperti
itu. Di dalam sebuah hadits Rasulullah juga mengatakan bahwa jika ada
seorang pemuda yang dipercayai keimanannya datang untuk melamar, maka
lebih baik diterima.
Tapi kalau pria yang datang melamar tidak kufu’, bahkan fasik atau
kafir, maka lebih baik menunggu pria lain yang lebih baik. Untuk
mengetahui baik-buruknya seorang pria, jangan ditanyakan langsung kepada
pria yang bersangkutan, tapi selidiki dulu pergaulan dan
teman-temannya. Jika teman-temannya baik, maka itu menunjukan kalau dia
juga baik, tapi kalau teman-temannya buruk, maka dia juga mempunyai
akhlak yang buruk pula.
0 Response to "Menanggapi Sebuah Lamaran Pernikahan"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip