Jejak Rasulullah Saw Dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan |
Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang penuh dengan keberkahan dan
keutamaan. Orang mukmin dianjurkan untuk meraih sebaik-baiknya, dan
sebanyak-banyaknya kesempatan dalam berbuat kebajikan apapun bentuknya.
Bila kita menelusuri jejak Rasululah saw. dalam menyambut bulan suci
Ramadhan ini, maka akan kita dapati hal-hal sbb:
|
Begitulah pahala mengerjakan ibadah sunnah sama
dengan pahala mengerjakan ibadah wajib, sedangkan ibadah wajib akan
dibalas tujuh puluh kali lipat pahalanya.
Beliau sangat pemurah
dan sangat gemar bersedekah serta memberi makan orang yang berpuasa.
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhary ra., bahwa Rasulullah saw. adalah
orang yang paling pemurah, lebih-lebih pada bulan Ramadhan. Dilukiskan
bahwa beliau bagaikan hembusan angin yang lembut, membawa banyak
karunia, menabur kegembiraan di hati orang mukmin. Diriwayatkan pula
bahwa beliau sangat penderma, bahkan tidak pernah menolak permintaan
apapun yang diajukan ke beliau.
Banyak berdo'a, terutama ketika hendak berbuka puasa. Beliau bersabda:
"Saat-saat berbuka adalah saat yang paling tepat dan mujarab bagi orang yang berpuasa untuk berdoa." Dan doa yang selalu diucapkan ketika berdoa adalah "Ya Allah, hanya karenamu aku berpuasa, dan dengan rizkimu aku berbuka, telah hilang haus dan dahaka, maka tetap hauslah pahala bagiku, ya Allah!!".
Selalu tadarus (membaca al-Qur'an). Setiap malam
bulan Ramadhan Malaikat Jibril as. selalu datang menemui Rasulullah
saw., dan bersama-sama membaca al-Qur'an, slih berganti. Hikmah tadarus
Rasulullah di antaranya adalah untuk mengajarkan umatnya agar rajin
membaca al-Qur'an atau tadarus, terutama di bulan suci Ramadhan itu, di
setiap waktu, apalagi di malam hari, dan ketika mengerjakan salat malam
(tahajjud).
Meningkatkan gairah ibadahnya terutama pada sepuluh
hari terakhir bulan Ramadhan. Hal mana dilaksanakan untuk meraih
terutama lailatul qadar. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.
bersabda: "Barangsiapa yang beribadah pada malam lailatul qadar dengan
penih keimanan dan harapan, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang
telah ia lakukan." Seperti kita ketahui, bahwa ibadah pada malam ini
sama nilainya dengan kita beribadah seribu bulan lamanya. Dan doa yang
paling afdhol (paling utama) diucapkan pada malam itu adalah: "Ya Allah,
sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampun dan Pemurah serta sangat
suka memaafkan. Maka ampunilah kesalahan-kesalahan kami, ya Allah.
(Allaahumma innaka 'afuwwun kariim, tuhibbu al-'afwa fa'fu 'annaa yaa
kariim).
Diriwayatkan: barang siapa yang salat Maghrib dan Isya' berjama'ah pada malam Lailatul Qadar itu, maka ia telah mendapatkan sebagian besar keutamaan malam Lailatul Qadar itu. Riwayat yang lain mengatakan, "Siapa yang salat Isya' berjama'ah pada malam Lailatul Qadar itu, seakan-akan ia telah menghidupkan separoh malam tersebut, dan bila ia menunaikan salat Subuhnya, maka ia telah menyempurnakan seluruh malam Lailatur Qadar tersebut.
Itulah beberapa jejek
Rasulullah saw. pada bulan Ramadhan, yang pada dasarnya beliau
mengajarkan umatnya agar bersungguh-sungguh meraih kebaikan-kebaikan
yang ada padanya, dengan berbuat keta'atan, kebaikan, ibadah, terutama
ibadah-ibadah sosial, seperti menolong orang lain, meringankan beban
hidup orang lain, menyantuni anak yatim dan orang-orang yang papa atau
memberi makan orang yang akan berbuka puasa. Di samping itu beliau juga
mengajarkan umatnya agar menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan
munkar, makruh, dan mubah, apalagi yang haram. Bahkan beliau
memperingatkan dengan sabdanya: "Barang siapa yang tidak meninggalkan
perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan keji atau kotor (seperti
berdusta, membicarakan orang lain atau mengadu domba), maka tidak ada
artinya puasanya itu, kecuali ia hanya merasakan lapar dan dahaga saja."
Demikianlah, semoga Allah swt. menerima dan melipatgandakan amal ibadah kita, dan semoga Allah swt. memberikan kekuatan di dalam menjalankannya. Salawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad saw. Walhamdulillahirabbil'aalamiin.
2014@abdkadiralhamid
"Saat-saat berbuka adalah saat yang paling tepat dan mujarab bagi orang yang berpuasa untuk berdoa." Dan doa yang selalu diucapkan ketika berdoa adalah "Ya Allah, hanya karenamu aku berpuasa, dan dengan rizkimu aku berbuka, telah hilang haus dan dahaka, maka tetap hauslah pahala bagiku, ya Allah!!".
Diriwayatkan: barang siapa yang salat Maghrib dan Isya' berjama'ah pada malam Lailatul Qadar itu, maka ia telah mendapatkan sebagian besar keutamaan malam Lailatul Qadar itu. Riwayat yang lain mengatakan, "Siapa yang salat Isya' berjama'ah pada malam Lailatul Qadar itu, seakan-akan ia telah menghidupkan separoh malam tersebut, dan bila ia menunaikan salat Subuhnya, maka ia telah menyempurnakan seluruh malam Lailatur Qadar tersebut.
Demikianlah, semoga Allah swt. menerima dan melipatgandakan amal ibadah kita, dan semoga Allah swt. memberikan kekuatan di dalam menjalankannya. Salawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad saw. Walhamdulillahirabbil'aalamiin.
2014@abdkadiralhamid
0 Response to "Jejak Rasulullah Saw Dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip