Doa-doa Khusus untuk Suami Istri
Jamaah blogger yang dirahmati Allah,
seorang teman pernah berujar kepada saya, "Berdoa kok tidak pakai bahasa
Arab, rasanya gimana gitu. Kurang mantap, Mas!" Cetusnya saat ngaji
bareng di mushalla.
Benarkah doa harus berbahasa Arab?
Jawabnya, "Tidak!!" Doa boleh kita proposalkan kepada Allah dengan
bahasa apa pun; bahasa Inggris, Indonesia, Jawa, Sunda, dan sebagainya.
Namun, apabila hafal doa-doa yang bersumber dari Al-Qur'an maupun hadits
Nabi, tentu itu lebih baik.Lebih afdhal. Tapi, demi "kemantapan" dan
"ke-PD-an" kawan saya tersebut, berikut saya bagikan beberapa khazanah
doa.
Edisi kali ini adalah doa-doa spesial
untuk Anda yang sudah berkeluarga (menyandang status sebagai suami atau
istri), yakni mulai doa malam pertama, doa saat hamil, melahirkan, dan
doa kebaikan untuk anak-cucu.
- Doa malam pertama
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Allâhumma innî as`aluka khairahâ wa khaira mâ jabaltahâ ‘alaihi, wa a’ûdzu bika min syarrihâ wa syarri mâ jabaltahâ ‘alaihi.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kepada-Mu kebaikan istri dan juga kebaikan tabiatnya, dan aku memohon
perlindungan kepada-Mu dari keburukannya serta keburukan tabiatnya.”
Doa ini dibaca pada malam pertama
sebelum melakukan hubungan suami istri. Dibaca seraya menyentuh atau
mencium ubun-ubun sang istri. Hal ini --insya Allah-- selain menambah
rahmat Allah, tentu juga menjadikan kedekatan hati antara suami dan
istri yang sehingga menjadikan hubungan mereka kian romantis dan
harmonis.
- Doa sebelum bersenggama
بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا.
Bismillâhi allâhumma jannibnasy-syaithâna wa jannibisy-syaithâna mâ razaqtanâ.
“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah
hindarkanlah kami dari gangguan setan dan hindarkan pula anak yang
Engkau anugerahkan kepada kamu dari gangguan setan.” (Muttafaq ‘alaih).
Dengan membaca doa tersebut, pasangan
suami istri berarti telah memulai hubungan biologis mereka dengan
dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt.. Dengan dasar
keimanan dan ketakwaan inilah Allah akan memberi pertolongan kepada
keduanya, yakni menjauhkan buah hatinya dari godaan setan.
- Doa memohon anak laki-laki
اَللََّهُمَّ ِانـِّيْ اُسَمِّيْ مَا
فِيْ بَطْنِيْ / بَطْنِ زَوْجَتِيْ هَذِهِ فَاجْعَلْهُ لِيْ
ذَكَرًاصَالِحًا بِحَقِّ صَاحِبِ هَذاَ اْلإِسْمِ الشَّرِيْفِ
سَيِّدِنَامُحَمَّدٍصَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Allâhumma innî usammî mâ fî bathnî/bathni zaujatî hâdzihî muhammadan faj’alhu lî dzakaran bi haqqi shâhibi hâdzal ismisy-syarîfi sayyidinâ muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam.
“Ya Allah, sesungguhnya aku menamai anak
yang masih ada dalam perutku/perut istriku dengan nama Muhammad. Maka,
jadikanlah berupa anak lelaki dengan mendapat kebenaran (Nabi) yang
mempunyai nama mulia ini, yaitu junjungan kita Muhammad saw..”
Atau
رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّراً فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Rabbi innî nadzartu laka mâ fî bathnî muharraran fataqabbal minnî innaka antas samî’ul ‘alîm.
“Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku
menadzarkan kepada Engkau anak yang berada dalam kandunganku menjadi
hamba yang shalih dan berkhidmad (di Baitul Maqdis). Karena itu,
terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.s. Ali Imran [3]: 35)
- Doa memohon anak perempuan
اَللََّهُمَّ ِانـِّيْ اُسَمِّيْ مَا فِيْ بَطْنِيْ / بَطْنِ زَوْجَتِيْ هَذِهِ فَاجْعَلْهَا لِيْ مَرْأةً صَالِحَةً
Allâhumma innî usammî mâ fî bathnî/bathni zaujatî hâdzihî … faj’alhâ lî mar`tan shâlihatan.
“Ya Allah, sesungguhnya aku akan
memberikan nama anak yang masih ada dalam kandunganku/kandungan istriku
dengan nama … maka jadikanlah ia (berupa) anak perempuan yang shalihah.”
- Doa empat bulan kehamilan
A’ûdzubillâhi minasy-syaithânirrajîm.
Bismillâhi wa billâhi wa minallâhi wa ilallâh. wa man ghaliba illallâh
wa lâ yafûtuhu hâribun minallâh wa huwal hayyul qayyûmu. Nu’îdzu hâdzal hamlal bâligha arba’a asyhurin billâhil-lathîfil-hafîzhi alladzî lâ ilâha illâhu ‘âlimul ghaibi wasy-syahâdah huwar-rahmânur-rahîmu.
Wa nu’îdzuhu bi kalimâtillahit-tâmmati wa bi asmâ`ikal-mu’azhzhamati wa âyâtihil-karîmati wa hurûfihal-mubârakati
min syarril insi wal-jânni wa min makril-laili wan-nahâri wal-âwâni wa
min jamî’il-fitani wal-balâyâ wal-‘ishyâni wa min syarrin-naffâtsâti
fil-‘uqadi wa min syarri hâsidin idzâ hasada.
Allâhummaj’alhu waladan shâlihan karîman kâmilan ‘âqilan ‘âliman nâfi’an mubârakan halîman. Allâhumma zayyinhu bi zînatil akhlâqil-karîmati wash-shûratil jamîlati dzil-haibati wal-hai`atil-malîhati warrûhi ‘alal fithratil jazîlati.
Allâhummaktubhu fî zumratil ‘ulamâ`ish-shâlihîna wa hamalatil-qur`ânil-‘âmilîna warzuqhu ‘amalan yuqarribuhu ilal jannati ma’an-nabiyyîna yâ akramal akramîna wa yâ khairar-râziqîna.
Allâhummarzuqhu wa ummahu fî thâ‘atikal maqbûlâti wa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibâdatikal-mardhiyyati wahfazhhu minas-siqthi wan-naqshi wal-‘illati wal-kasri wal-khilqathil-madzmûmati hatta wadha’athu ummuhu ‘alâ shihhatin wa ‘âfiyatin wa suhûlatin wa yusratin min ghairi maradhin wa ta’abin wa ‘usratin bi syafâ’ati sayyidinâ muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama.
“Aku berlindung kepada Allah dari
syaitan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah, demi Allah, dari
Allah dan kepada Allah, dan tiada kejayaan kecuali Allah, tidak akan
bisa lari seseorang yang lari dari jalan Allah, Dia
Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), Aku
berlindung kepada Allah Yang Mahalembut dan Maha Memelihara untuk
kehamilan ini yang telah mencapai empat bulan, (Dia-lah Allah) Yang
tiada tuhan selain Dia, Dia
mengetahui yang gaib dan yang tampak, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Aku pun memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat
Allah Yang Mahasempurna, dengan nama-nama-Nya Yang Mahaagung,
ayat-ayat-Nya yang mulia, dan huruf-hurufnya yang memberi keberkahan,
dari kejahatan manusia dan jin, dan dari tipu daya di waktu siang dan
malam juga di semua waktu, dari segala fitnah, balak, dan kemaksiatan, dan
dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. Ya
Allah, jadikanlah ia anak yang shalih lagi mulia, sempurna, berakal,
alim, menebarkan kemanfaatan, membawa keberkahan, dan bijaksana. Ya
Allah, hiasilah ia dengan perhiasan akhlak yang mulia, bentuk tubuh yang
indah, mempunyai keteguhan, kehormatan, dan paras yang baik, dan jiwa
yang suci. Ya Allah, catatlah ia ke dalam golongan ulama yang shalih,
para penghapal Al-Qur’an yang ahli mengamalkan (kandungan Al-Qur’an),
dan karuniakanlah kepadanya amal yang mendekatkannya menuju surga
bersama para nabi, wahai Dzat Yang Mahamulia dan Pemurah, dan
sebaik-baik Pemberi rezeki. Ya Allah, karuniakanlah kepadanya dan ibunya
ketaatan yang Engkau terima, dzikir kepadamu, syukur kepadamu, ibadah
yang baik yang Engkau ridhai, dan peliharalah ia dari keguguran,
kekurangan, kecacatan, keretakan, dan bentuk yang buruk sampai akhirnya
ibunya melahirkannya dalam keadaan sehat wal’afiat, mudah dan lancer,
tanpa kesakitan, kepayahan, dan kesulitan dengan syafaat junjungan kita
Nabi Muhammad saw..”
- Doa tujuh bulan kehamilan
Allâhumma yâ mubarriku bârik lanâ
fil-‘umri war-rizqi wad-dîni wad-dunyâ wal-waladi. Allâhumma yâ hâfizhu
ihfazh waladî mâ dâma fi bathni ummihî wasyfihî ma’a ummihî antasy-syâfî
lâ syifâ`a illâ syifâ`uka wa lâ yughâdiru saqaman. Allâhumma shawwir mâ
fî bathnihâ shûratan hasanatan jamîlatan kâmilatan wa tsabbit fî qalbihî îmânan bika wa birasûlika. Allâhummaj’alhu shahîhan kâmilan wa ‘âqilan hâdziqan ‘âliman ‘âmilan. Allâhumma akhrijhu min bathnihâ waqta wilâdatihâ sahlan wa salâman. Allâhumma thawwil ‘umrahu wa shahhih jasadahu wa hassin khuluqahu wa afshih lisânahu wa ahsin shautahu li qirâ`atil-hadîtsi wal-qur`ânil-‘azhîmi bi jâhi sayyidil mursalîna sayyidinâ muhammadin shallallâhu ‘alaihi wa sallama.
“Ya Allah, Dzat Pemberi berkah, berilah
berkah kepada kami dalam umur, rezeki, agama, dunia, dan anak. Ya Allah,
Dzat Yang Menjaga, jagalah anak kami selama dia dalam kandungan ibunya,
dan berilah kesehatan beserta ibunya. Engakau adalah Dzat yang
menyembuhkan, tidak ada obat (kesembuhan) kecuali obat (kesembuhan) yang
datang dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan membawa penyakit. Ya Allah,
bentuklah dia yang dalam kandungan ibunya dengan bentuk yang baik dan
cantik/tampan serta sempurna, dan tetapkanlah dalam hatinya keimanan
kepada-Mu dan Rasul-Mu. Ya Allah, jadikanlah dia orang yang sehat,
sempurna, punya akal, cerdas, alim dan mengamalkan ilmunya. Ya Allah,
keluarkanlah ia dari perut ibunya pada saat ia dilahirkan dengan mudah
dan selamat. Ya Allah, berilah ia umur panjang, berilah kesehatan dalam
tubuhnya, baikkanlah akhlaknya, fasihkanlah lisannya, dan karuniakanlah
kepadanya suara yang merdu untuk membaca hadits dan Al-Qur’an yang
mulia, dengan keagungan penghulu para utusan, junjungan kita Nabi
Muhammad saw..”
- Doa untuk keselamatan bayi
Dalam kitab Al-Kalimuth Thayyib
disebutkan bahwa ketika Fatimah, putri Rasulullah, telah dekat masa
kelahiran anaknya, Rasulullah memerintahkan Ummu Salamah dan Zainab
binti Jahsy agar mendatangi Fatimah untuk membacakan ayat Kursi di
dekatnya bersama rangkaian ayat berikut:
a. Ayat Kursi (Q.s. Al-Baqarah [2] : 255)
اللَّهُ
لا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا
نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي
يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ
وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا
شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلا يَئُودُهُ
حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allâhu lâ ilâha illâ huwal hayyul
qayyûmu, lâ ta`khudzuhû sinatuw-walâ naum, lahû mâ fis-samâwâti wa mâ
fil ardh, man dzalladzî yasyfa’u ‘indahû illâ bi`idznih, ya’lamu mâ
baina aidîhim wa mâ khalfahum wa lâ yuhîthûna bi syai`im-min ‘ilmihî illâ bimâ syâ`, wasi’a kursiyyuhus-samâwâti wal ardha wa lâ ya`ûduhû hifzhuhumâ wa huwal ‘aliyyul ‘azhîm.
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang
di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah
tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di
belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha
Tinggi lagi Maha besar.”
b. Surat Al-A’raf [7] :54
Inna rabbakumullâhulladzî khalaqas-samâwâti wal ardha fî sittati ayyâmin tsummastawâ ‘alal arsy. Yughsyillailannahâra yathlubuhû hatsîtsaw-wasy-syamsa wal qamara wan-nujûma musakhkharâtin bi amrih, alâ lahul khalqu wal amru tabârakallâhul ‘âlamîn.
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan
semesta alam.”
c. Surat Yunus [10] : 3
Inna rabbakumullâhul-ladzî
khalaqassamâwâti wal ardha fî sittati ayyâmin tsummastawâ ‘alal ‘arsyi
yadabbirul amra, mâ min syafî’in illâ min ba’di idznihî dzâlikumullâhu
rabbukum fa’budûhu afalâ tadzakkarûn.
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun
yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang
demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu
tidak mengambil pelajaran?”
d. Surat Al-Falaq
Qul a’ûdzu birabbil falaq. Min syarri mâ khalaq. Wa min syarri ghâsiqin idzâ waqab. Wa min syarrin naffâtsâti fil ‘uqad. Wa min syarri hâsidin idzâ hasad.
“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan
yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan
malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita
tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan
pendengki bila ia dengki.”
e. Surat An-Nâs
Qul a’ûdzu birabbin-nâs. Malikinnâs. Ilâhin-nâs. Min syarril waswâsil khannâs. Alladzî yuwaswisu fî shudûrin nâs. Minaljinnati wannâs.
“Katakanlah: Aku berlidung kepada Tuhan
(yang memelihara dan menguasai) manusia. raja manusia. sembahan
manusia. dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan
manusia.”
- Doa mohon perlindungan untuk anak
Wa innî u’îdzuhâ bika wadzurriyyatahâ minasy-syaithânirrajîm.
“Dan sesungguhnya aku memohon
perlindungan untuknya seerta anak-anak keturunannya kepada
(pemeliharaan) Engakua dari setan yang terkutuk.”
- Doa agar diberi keturunan yang shalih
Rabbi hablî minash-shâlihîn.
“Wahai Tuhanku, berilah aku (keturunan) yang shalih.”
Atau
Rabbi hablî min ladunka dzurriyatan thayyibatan innaka samî’ud du’a`i.
“Wahai Tuhanku, berilah aku anak cucu yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
Atau
Rabbi auzi’nî an asykura ni’matakal-latî an’amta ‘alayya wa ‘alâ wâlidayya wa an a’mala shâlihan tardhâhu wa ashlihlî fî dzurriyyatî.
“Wahai Yuhanku, jadikanlah aku orang
yang pandai mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan
kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau
ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak
cucuku.”
- Doa agar dikaruniai keturunan yang menyejukkan hati
Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyatinâ qurrata a’yunin waj’alnâ lil muttaqîna imâman.
“Ya Tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa.”
- Doa agar dimudahkan dalam melahirkan (1)
Allâhumma yâ fârijal hammi wa kâsyifal ghammi wa rahmânad-dunyâ wal-âkhirati wa rahîmahuma, irhamnî/irham zaujatî rahmatan tughniha bihâ ‘an rahmati jamî’i khalqika, tafruju biha kurbatahâ wa taksyifu bihâ ghammahâ wa tuyassiru wilâdatahâ, wa qudhiya baynahum bilhaqqi wa hum lâ yuzhlamûna.
“Ya Allah, wahai Yang Maha
Menghilangkan duka, Yang Melepaskan derita, Yang Pengasih dan Penyayang
di dunia dan akhirat, sayangi … binti … dengan kasih sayang yang tidak
membutuhkan lagi kasih sayang dari seluruh makhluk-Mu, dengannya Kau
hilangkan dukanya, Kau lepaskan deritanya, Kau mudahkan dalam
melahirkan. Telah ditetapkan di antara mereka kebenaran sementara mereka
tidak dizalimi.
- Doa Agar Dimudahkan Melahirkan (2)
Ibnu Abbas r.a. meriwayatkan, suatu
ketika Nabi Isa a.s. berjalan melewati seekor lembu yang sedang
kesulitan melahirkan anaknya karena melintang di dalam perutnya. Lembu
itu kemudian berkata, “Wahai kalimah Allah, berdoalah kepada
Allah untukku agar melepaskanku dari kesulitan yang sedang aku alami
ini!” Nabi Isa kemudian berkata, “Ucapkanlah:
Yaa khaaliqan-nafsi minan-nafsi wa yaa mukhallishan-nafsi minan-nafsi wa yaa mukhrijan-nafsi minan-nafsi khallishhaa.
Wahai Pencipta jiwa yang berasal dari
jiwa, wahai Dzat Yang Melepaskan jiwa dari jiwa, wahai Dzat Yang
Mengeluarkan jiwa dari jiwa, selamatkanlah ia.”
Dalam riwayatnya, Ibnu Abbas mengatakan
bahwa induk lembu itu segera melahirkan anaknya dan seketika itu pula ia
berdiri menciumi anaknya yang baru saja dilahirkannya.
Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Ma’aad (IV/358) berkata, “Jika seorang wanita mengalami kesulitan melahirkan anaknya, tulislah doa ini untuknya.”
Ummu Abdillah Naurah, penulis buku Al-Ifaadah fii maa Jaa’a fii Wirdil Wilaadah, mengatakan bahwa seorang wanita hamil baik juga memanjatkan doa ini sebanyak tiga kali.
- Doa akan melahirkan
Hannatu waladat maryama wa maryamu waladat ‘îsâ, wal-ardhu tad’ûka yâ waladu, ukhruj biqudratil malikil ma’bûdi.
“Hannah melahirkan Maryam, Maryam
melahirkan Isa, dan bumi ini telah memanggilmu wahai anak (dalam
kandungan), keluarlah dengan kekuasaan (Allah) Dzat Yang Maha Merajai
dan Yang Disembah.”
- Doa menyaksikan bayi yang baru lahir
U’îdzuka bikalimâtillahit tâmmâti min kulli syaithânin wahâmmatin wa min kulli ‘ainin lâmmatin.
“Aku memohonkan perlindungan untukmu
dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahata setiap setan
dan binatang-binatang berbisa dan dari setiap mata yang dengki.”
- Doa untuk bayi yang baru lahir sesudah diadzankan
U’îdzuhu bil-wâhidish-shamadi min kulli syarri dzî hasadin.
“Ya Allah Yang Maha Esa, tempat semua
orang meminta, aku mohon perlindungan-Mu (untuk anakku) dari segala
kejahatan orang yang dengki.”
- Doa ketika dikaruniai anak
Rabbij’alnî muqîmash-shalâti wa min
dzurriyatî rabbanâ wa taqabbal du’â`. Rabbanaghfir lî wa liwâlidayya wa
lil-mu`minîna yauma yaqûmul hisâbi.
“Wahai Tuhanku, jadikanlah aku dan anak
cucuku orang yang tetap mendirikan shalat. Wahai Tuhan kami,
kabulkanlah doaku. Wahai Tuhan kami, berilah ampun kepadaku dan kepada
ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab
(hari kiamat).”
Doa di atas adalah doa Nabi Ibrahim a.s.
ketika beliau dikaruniai dua orang anak, yakni Ismail dan Ishaq. Doa
tersebut dapat diamalkan supaya putra putri yang akan kita lahirkan
menjadi anak yang shalih/shalihah dan ahli ibadah sebagaimana
putra-putra Ibrahim.
- Doa agar anak cucu menjadi manusia yang taat dan patuh kepada Allah
Rabbanâ waj’alnâ muslimaini laka wa
min dzurriyyatinâ ummatan muslimatan laka wa arinâ manâsikanâ wa tub
‘alainâ, innaka antat-tawwâbur-rahîmu.
“Ya Tuhan kami,
jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada
Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah
haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Penerima tobat lagi Maha Penyayang.”
- Doa mohon kemakmuran untuk anak keturunan
Rabbanâ innî askantu min dzurriyyatî bî wâdin ghairi dzî zar’in ‘inda baitikal muharrami rabbanâ liyuqîmush shalâta faj’al af`idatan minan nâsi tahwî ilaihim warzuqhum minats tsamarâti la’allahum yasykurûn.
“Wahai Tuhan kami, sesungguhnya aku
telah menempatkan sebagian keturunan di lembah yang tidak mempunyai
tanaman-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya
Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka
jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri
rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
(Q.s. Ibrahim: 47)
Doa tersebut adalah permohonan untuk
Hajar dan Ismail agar diberi kecukupan rezeki sewaktu mereka
ditinggalkan di Makkah yang gersang dan tandus. Permohonan tersebut
dikabulkan Allah, terbukti dengan negeri Makkah yang kemudian ramai
dikunjungi orang untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
2014@abdkadiralhamid
0 Response to "Doa-doa Khusus untuk Suami Istri "
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip