Kredibilitas Rabithah Alawiyah Dipertanyakan ?
Tuntut Rabithah Alawiyah melakukan Reformasi Birokrasi !!!
"Kasus Al Habsyi Mardud Al Hindi Malaka"
Salah satu
program utama Rabithah Alawiyah melalui Maktab Daimi adalah menjaga kemurnian
Nasab Keluarga Dzurriah. Lembaga Maktab ini memiliki otoritas penuh dalam
mengeluarkan Surat Teguran dan Pernyataan kepada setiap Oknum-oknum yang
berusaha ingin merusak Nasab Suci Keluarga Rasulullah, tapi sayang ternyata hal
ini belum begitu “ampuh” meskipun telah banyak dalil2 shohih ttg ancaman bagi
pemalsu nasab, belum membuat para pelaku “jera” dengan perbuatannya dan
bahkan masih terus melakukan aksi pemalsuan identitas (penipuan) dgn banyak
memperdayai para syarifah-syarifah lugu dan banyak dari keturunan mereka terus
mengikuti jejak ayahnya sebagai habib
gadungan. Memang hal ini belum begitu terasa, tetapi bagaimana 20-30
tahun kedepan jika hal ini terus dibiarkan dengan anak cucu mereka yg terus
melakukan aksinya, ini bagaikan “tumor ganas” yang setiap saat akan
meledak dan merusak citra dan nasab keluarga alawiyyin secara keseluruhan dan
bahkan akan sulit kita temukan mana Habib Asli dan Palsu.
Dengan banyaknya
bermunculan kasus-kasus Habib Palsu dan pelecehan serta penipuan terhadap
syarifah di tengah masyarakat kita, mestinya menjadi pertanyaan besar dan harus
segera dicari solusinya. Ada apa dengan Lembaga Nasab kita sekarang, gimana kinerjanya
selama ini, bagaimana konsolidasi RA pusat ke Cabang-cabangnya di daerah,
gimana prosedur pengangkatan Ketua Organisasi dan Ketua Maktab Daimi, gimana prosedur pengawasan dalam menerbitkan kitab-kitab nasab, gimana para pengurusnya dalam kemampuannya terhadap
Ilmu Nasab di setiap cabang yang ada, gimana dalam menjerat para pelaku pemalsu nasab secara hukum agar "jera", apakah ada pengkaderan ahli-ahli nasab ke
depan dalam menjawab tantangan yg semakin besar di masa depan.
“Masih adakah pengurus
nasab dalam periode ini di Rabithah, seperti Sayid Ali bin Ja’far Assegaf yg selalu berkeliling di setiap pelosok negeri ini, padahal masih
banyak keluarga allawiyyin yg berada jauh di daerah-daerah terpencil yang masih
butuh terus diupdate data-datanya. Begitupun prestasi yg telah diukir oleh para
pejuang nasab yang lain seperti Alhabib Isa bin Muhammad bin Syech Al-Qatmyr Al
Kaff dan Habib Muhammad bin Alwi Al Atthos, mereka begitu ikhlas dalam
memperjuangkan Nasab meskipun Nasib menghimpitnya. Kapan para pejuang nasab
dihargai dinegeri ini ? ”
Ada
suatu bukti kami temukan tentang Penerbitan Kitab Nasab yang dikeluarkan pada tahun 2004 oleh Pihak Rabithah Alawiyah tentang :
"Kasus Al Habsyi Mardud Al Hindi Malaka"
ini bukan "fitnah", semoga ini jadi pembelajaran dan menjadi kritikan positip buat Lembaga Nasab kita agar dapat memperbaiki diri lebih baik kedepan.
Ini tampilan kitab nasab dari seorang bernama :
yang mengaku tinggal di malaka, dan dan menikahi syarifah asseggaff
qutban palembang dan pernah menetap di palembang dan sekarang pemilik kitab nasab ini berada di singapura.
Memalsukan pada generasi Husein bin Abdullah bin Syech |
Berdasarkan Kitab Nasab (ada buktinya yg kami simpan, hanya tidak etis jika kami tampilkan), Habib husein ini tidak memiliki anak yg bernama "ahmad", adapun jika memiliki anak turunannya saat ini akan berusia 60-75 tahun, jadi sangat mustahil jika memiliki cicit seperti si zainal ini. Apalagi yang dipalsukan adalah Turunan Keluarga Ahmad bin Zein Alhabsyi (pencemaran nama baik keluarga Ahmad bin Zein Alhabsyi)
Ada juga kakaknya Ahmad Alhabsyi ( Alhabsyi Palsu),
dia pernah belajar di pesentren ar-riyard palembang dan darul musthofa hadramaud…dan sekarang berdakwah dgn memakai habsyi palsu…padahal turunannya adalah dari India (Thambi)
dia telah berkahwin dgn syarifah (benyahya) yg asal dari pahang, malaysia dgn melarikan syarifah tersebut ke thailand karena keluarga syarifah tidak setuju pernikahan mrk…dan keluarga syarifah itu tahu dia adalah habib palsu..kasus ini pernah hangat sekitar 3thn lalu. hal ini ramai yg tahu oleh jamaah pahang.
dan Ayahnya Abdullah juga pernah diterbitkan Kitab Nasabnya oleh Rabithah Alawiyah
Ini Kasus Ayah, Kakak dan Adik Alhabsyi Palsu yg diterbitkan kitab Nasabnya oleh Pihak Rabithah Alawiyah di Jakarta pada tanggal 18 - 10 - 2004. Mengapa Hal ini bisa lolos, apakah tidak ditelusuri terlebih dahulu, mengapa kesalahan ini terjadi berulang-ulang, apakah para Ketua Organisasi, Ketua Maktab Daimi dan seluruh pengurusnya betul-betul mengerti Ilmu Nasab, apa tindakan yg diambil dlm menuntaskan masalah ini, apa sudah dipikirkan cara menjerat si Pelaku secara hukum agar mereka tdk melakukan perbuatannya lagi....ini bukan persoalan sepele.....ini Kesalahan Fatal yang tidak bisa dimaafkan bahkan mencederai seluruh keluarga alawiyyin secara keseluruhan ......dan masih banyak bukti-bukti yang mirip yang kami simpan rapi....dia pernah belajar di pesentren ar-riyard palembang dan darul musthofa hadramaud…dan sekarang berdakwah dgn memakai habsyi palsu…padahal turunannya adalah dari India (Thambi)
dia telah berkahwin dgn syarifah (benyahya) yg asal dari pahang, malaysia dgn melarikan syarifah tersebut ke thailand karena keluarga syarifah tidak setuju pernikahan mrk…dan keluarga syarifah itu tahu dia adalah habib palsu..kasus ini pernah hangat sekitar 3thn lalu. hal ini ramai yg tahu oleh jamaah pahang.
dan Ayahnya Abdullah juga pernah diterbitkan Kitab Nasabnya oleh Rabithah Alawiyah
Ditandatangani Oleh Muhsin bin Idrus Alhamid dan Abdrahman bin Abdqadir Bashuroh |
- Aljufri Ampenan
- al idrus sholabiya jakarta
- dan al qadri lombok
Wahai Para Tokoh Orang Tua, Muballigh dan seluruh keluarga besar alawiyyin mana kepedulian kalian terhadap Nasab Suci Datuk Kita Rasulullah....bangkitlah dan benahi segera Lembaga Nasab yang kita sayangi ini.......
Kami hanya berharap Lembaga Nasab yg kami banggakan dapat mempersatukan, menjaga citra, memurnikan nasab yg semakin kacau dalam keluarga besar alawiyyin, untuk itu kami memberikan saran :
- Permantap Niat yang baik dan ikhlas dlm melihat rabithah ke depan
- Mengajak duduk bersama seluruh pihak, khususnya para Ahli Nasab, tokoh2 Orang Tua, para Muballigh, dan Para Ketua Cabang dalam mencari Solusi yg terbaik.
- Adakan Reformasi Birokrasi, khususnya dibagian Penjagaan Pemurnian Nasab yg semestinya dikelola oleh yg ahli dibidangnya
- Mencari cara menjerat para pelaku pemalsu nasab secara hukum yg semakin menjamur di negeri ini.
- Melanjutkan perjuangan para pejuang nasab sebelumnya yg selalu berkeliling dlm mengupdate data dan memperbaharui Kitab Nasab
- Bertindak tegas dan trus memperkuat konsolidasi ke cabang2 dlm memantau para pemalsu Nasab di daerahnya masing2
- dll yang dianggap perlu.
Semoga Rabithah Alawiyah semakin ikhlas dalam mempererat persatuan, menjaga citra, dan penjagaan Kemurnian Nasab dalam keluarga besar alawiyyin,...... aamiin
Rabithah Alawiyah bukan milik kalian, tapi milik seluruh keluarga besar alawiyyin....
Semoga bermanfaat
apa ada al -Qadri di lombok yang begitu?
ReplyDeleteada bukti ke?
semoga bermanfaat tapi ingat kalau apa yang kamu sampaika benar.. BERPANJANGANLAH PAHALA KALIAN.... tapi kalau apa yang kamu sampaikan dan hebahkan tidak benar - tanpa usul periksa dan hanya pada telahan sebelah pihak sahaja dan anda sekadar copy paste dari sumber yang kalian tidak tahu dari mana maka BERPANJANGANLAH DOSA KALIAN MEMFITNAH DAN MENYAMPAIKAN BERITA YG KALIAN SEDIRI TIDAK TAHU KEBENARANNYA... Anda bertanggungjawab atas apa yang kalian tulis.. amin semoga petunjuk untuk kalian.
ReplyDeletekenapa ya yang mengaku anak cucu rasullah ini pengecut.. pandai menulis tapi tak berani bersemuka?
ReplyDelete