Perbedaan antara Zakat, infaq dan Shodaqoh (Sedekah), Waqof dan Qurban
(Ilustrasi) |
Seringkali
kita bertanya, apa perbedaan antara zakat, infaq, shodaqoh (sedekah),
waqof (wakaf) dan qurban. Secara singkat, di sarikan dari berbagai
sumber, marilah kita cermati perbedaan atara zakat, infaq, shodaqoh,
wakaf dan qurban para tulisan berikut :
Kesibukan (pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah) di malam idul fitri |
Zakat
Secara Bahasa (lughat), berarti : tumbuh; berkembang berkah, membersihkan atau mensucikan. Sakat memiliki persyaratan hukum yang sudah ditetapkan, seperti jenisnya, jumlah dan waktunya. Dalam Al Qur’an, kata zakat disandingkan dengan kata shalat, jika kita cermati, shalat dan zakat memiliki kesamaan dalam posisi hukum. Masing-masing dari keduanya (Shalat dan zakat) memiliki dalil-dalil hukum yang jelas sehingga keduanya menjadi wajib dan berdosa apabila di tinggalkan atau tidak dilakukan sesuai dengan aturan dalam syariat.
Secara Bahasa (lughat), berarti : tumbuh; berkembang berkah, membersihkan atau mensucikan. Sakat memiliki persyaratan hukum yang sudah ditetapkan, seperti jenisnya, jumlah dan waktunya. Dalam Al Qur’an, kata zakat disandingkan dengan kata shalat, jika kita cermati, shalat dan zakat memiliki kesamaan dalam posisi hukum. Masing-masing dari keduanya (Shalat dan zakat) memiliki dalil-dalil hukum yang jelas sehingga keduanya menjadi wajib dan berdosa apabila di tinggalkan atau tidak dilakukan sesuai dengan aturan dalam syariat.
Infaq
Secara bahasa Infaq bermakna : keterputusan dan kelenyapan, dari sisi leksikal infaq bermakna : mengorbankan harta dan semacamnya dalam hal kebaikan. Dengan demikian, kalau kedua makna ini di gabungkan maka dapat dipahami bahwa harta yang dikorbankan atau didermakan pada kebaikan itulah yang mengalami keterputusan atau lenyap dari kepemilikan orang yang mengorbankannya. Berdasarkan pengertian di atas, maka setiap pengorbanan (pembelanjaan) harta dan semacamnya pada kebaikan disebut al-infaq.
Secara bahasa Infaq bermakna : keterputusan dan kelenyapan, dari sisi leksikal infaq bermakna : mengorbankan harta dan semacamnya dalam hal kebaikan. Dengan demikian, kalau kedua makna ini di gabungkan maka dapat dipahami bahwa harta yang dikorbankan atau didermakan pada kebaikan itulah yang mengalami keterputusan atau lenyap dari kepemilikan orang yang mengorbankannya. Berdasarkan pengertian di atas, maka setiap pengorbanan (pembelanjaan) harta dan semacamnya pada kebaikan disebut al-infaq.
Dalam
infaq tidak di tetapkan bentuk dan waktunya, demikian pula dengan besar
atau kecil jumlahnya. Tetapi infaq biasanya identik dengan harta atau
sesuatu yang memiliki nilai barang yang di korbankan. Infaq adalah jenis
kebaikan yang bersifat umum, berbeda dengan zakat. Jika seseorang
ber-infaq, maka kebaikan akan kembali pada dirinya, tetapi jika ia tidak
melakukan hal itu, maka tidak akan jatuh kepada dosa, sebagaimana orang
yang telah memenuhi syarat untuk berzakat, tetapi ia tidak
melaksanakannya. Dalam beberapa makna, infaq seringkali juga di artikan
dengan zakat.
Shodaqoh
Shodaqoh atau yang dalam bahasa indonesia seringkalo di tuliskan dengan sedekah memiliki makna yang lebih luas lagi dari zakat dan infaq. Shodaqoh dapat dimaknai dengan satu tindakan yang dilakukan karena membenarkan adanya pahala / balasan dari Allah SWT. Sehingga shodaqoh dapat kita maknai dengan segala bentuk / macam kebaikan yang dilakukan oleh seseorang karena membenarkan adanya pahala / balasan dari Allah SWT. Shodaqoh dapat berbentuk harta seperti zakat atau infaq, tetapi dapat pula sesuatu hal yang tidak berbentuk harta. Misalnya seperti senyum, membantu kesulitan orang lain, menyingkirkan rintangan di jalan, dan berbagai macam kebaikan lainnya.
Shodaqoh atau yang dalam bahasa indonesia seringkalo di tuliskan dengan sedekah memiliki makna yang lebih luas lagi dari zakat dan infaq. Shodaqoh dapat dimaknai dengan satu tindakan yang dilakukan karena membenarkan adanya pahala / balasan dari Allah SWT. Sehingga shodaqoh dapat kita maknai dengan segala bentuk / macam kebaikan yang dilakukan oleh seseorang karena membenarkan adanya pahala / balasan dari Allah SWT. Shodaqoh dapat berbentuk harta seperti zakat atau infaq, tetapi dapat pula sesuatu hal yang tidak berbentuk harta. Misalnya seperti senyum, membantu kesulitan orang lain, menyingkirkan rintangan di jalan, dan berbagai macam kebaikan lainnya.
Seperti
halnya infaq, dalam shodaqoh tidak di tetapkan bentuknya, bisa berupa
barang, harta maupun satu sikap yang baik. Jika ia berupa harta atau
barang, maka shodaqoh tidak di tetapkan waktunya, dan jumlahnya.
Shodaqoh
adalah jenis kebaikan yang sifatnya lebih luas dari zakat dan infaq,
maka seringkali kita menemukan kata shodaqoh ini di artikan dengan zakat
atau dengan infaq. Dan shodaqoh seringkali juga di gunakan untuk
ungkapan kejujuran seseorang pada agama / keimanan seseorang. Ketika
seseorang ber-shodaqoh maka ia akan mendapatkan balasan dari apa yang ia
lakukan, tetapi jika ia tidak melakukan hal ini, maka ia tidak berdosa
seperti ia tidak membayar zakat hanya saja ia kehilangan kesempatan
untuk mendapatkan pahala.
Waqaf
Waqaf dan qurban termasuk ke dalam infaq dan shodaqoh dengan tingkatan dan anjuran yang lebih khusus. Keduanya bukan termasuk zakat. Waqof berasal dari makna kata yang berarti, menahan, diam, atau berhenti. Harta yang berhenti, ditahan dan sudah tidak di gunakan lagi oleh pemiliknya (diam) untuk tujuan kebaikan dan manfaat, maka ia disebut dengan waqaf. Waqaf hanya dapat berupa harta yang memiliki nilai uang, seperti uang, emas, perak, tanah, binatang, dll.
Waqaf dan qurban termasuk ke dalam infaq dan shodaqoh dengan tingkatan dan anjuran yang lebih khusus. Keduanya bukan termasuk zakat. Waqof berasal dari makna kata yang berarti, menahan, diam, atau berhenti. Harta yang berhenti, ditahan dan sudah tidak di gunakan lagi oleh pemiliknya (diam) untuk tujuan kebaikan dan manfaat, maka ia disebut dengan waqaf. Waqaf hanya dapat berupa harta yang memiliki nilai uang, seperti uang, emas, perak, tanah, binatang, dll.
Pembagian daging hewan kurban Idul adha |
Qurban
Qurban merupakan salah satu rukun dalam pelaksanaan haji, ia berasal dari makna kata mendekat atau menghampiri. Berqurban adalah bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Qurban adalah jenis shodaqoh dan infaq yang khusus dan memiliki aturannya sendiri yang disandarkan pada Al Quran dan hadits. Tetapi, Qurban berbeda dengan zakat, ia merupakan sunnah yang di anjurkan tetapi ia tidak wajib dilaksanakan.
Qurban merupakan salah satu rukun dalam pelaksanaan haji, ia berasal dari makna kata mendekat atau menghampiri. Berqurban adalah bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Qurban adalah jenis shodaqoh dan infaq yang khusus dan memiliki aturannya sendiri yang disandarkan pada Al Quran dan hadits. Tetapi, Qurban berbeda dengan zakat, ia merupakan sunnah yang di anjurkan tetapi ia tidak wajib dilaksanakan.
Kesimpulan
Melalui uraian singkat diatas, kita bisa mengambil satu kesimpulan, bahwa semua kebaikan dalam bentuk harta atau sesuatu yang tidak bernilai harta maka ia disebut kedalam shodaqoh. Yang lebih khusus dari kebaikan itu adalah infaq (karena hanya dalam bentuk harta atau semacamnya) dan yang lebih khusus lagi adalah zakat. Karena zakat memiliki hukum yang sudah jelas dalam perhitungannya (nishob dan haul).
Melalui uraian singkat diatas, kita bisa mengambil satu kesimpulan, bahwa semua kebaikan dalam bentuk harta atau sesuatu yang tidak bernilai harta maka ia disebut kedalam shodaqoh. Yang lebih khusus dari kebaikan itu adalah infaq (karena hanya dalam bentuk harta atau semacamnya) dan yang lebih khusus lagi adalah zakat. Karena zakat memiliki hukum yang sudah jelas dalam perhitungannya (nishob dan haul).
Shodaqoh
dan infaq merupakan anjuran untuk mendapatkan keutamaan yang jika
dilakukan oleh seseorang maka ia akan mendapatkan pahala, jika tidak
dilakukan, maka tidak berdosa. Sedangkan zakat jika dilakukan
mendapatkan pahala dan jika di tinggalkan maka ia berdosa.
Dengan demikian, jika seseorang ingin ber-zakat, tetapi sebetulnya ia belum memenuhi syarat zakat, maka ia akan di kategorikan sebagai orang yang ber-infaq atau ber-shodaqoh. Tetapi jika ia berbuat kebaikan (tanpa sesuatu yang bernilai harta atau barang), maka hal itu lebih tepat dinamakan shodaqoh.
Dengan demikian, jika seseorang ingin ber-zakat, tetapi sebetulnya ia belum memenuhi syarat zakat, maka ia akan di kategorikan sebagai orang yang ber-infaq atau ber-shodaqoh. Tetapi jika ia berbuat kebaikan (tanpa sesuatu yang bernilai harta atau barang), maka hal itu lebih tepat dinamakan shodaqoh.
Jika
seseorang berzakat, maka ia dapat disebutkan sedang ber-infaq atau
bersedekah. Jika ia ber-infaq dapat pula disebut bershodaqoh, dan
berzakat apabila syaratnya memenuhi, tetapi jika tidak maka tidak
termasuk ke dalam zakat. Dan jika ia bershodaqoh, apabila syaratnya
masuk kedalam zakat, maka ia bisa disebut berzakat, tetapi jika tidak
masuk ke dalam syarat zakat tetapi ia melakukannya dengan harta atau
barang, maka ia dapat disebut sedang berinfaq.
Tambahan untuk pertanyaan sahabat, fa’ilun dan ghonimah adalah harta yang didapat dari hasil peperangan.
Wallahu’alam.
2013@abdkadiralhamid
0 Response to "Perbedaan antara Zakat, infaq dan Shodaqoh (Sedekah), Waqof dan Qurban"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip