Syekh Abu Yaqub Yusuf Al-Hamdani, Tentang Syekh ABDUL QADIR AL-JAILANI
Syekh Abu Ya’qub Yusuf Al-Hamdani adalah termasuk salah seorang tokoh
sufi yang sangat terkenal dan besar sekali pengaruhnya. Beliau pun
dikenal pula sebagai seorang Wali Qutub atau Wali Ghauts, yakni pemimpin
para wali pada zamannya.
Beliau adalah salah satu arif billah yang agung, penjaga sunnah Nabi
Muhammad SAW. Syekh Ya’qub al-Hamadzani adalah salah satu Wali Allah
yang menempati maqam ghauts al-adhim, dan merupakan salah satu figur
utama dalam silsilah Tarekat Naqsyabandiyah.
Syekh Abu Ya’qub Yusuf ibn Ayyab ibn Yusuf ibn al-Husayn al-Hamadani
lahir di Buzanjird, daerah Hamadan, sekitar tahun 404 H. Setelah
menempuh pendidikan awal di tanah kelahiran, pada usia 18 tahun beliau
pindah ke Baghdad. Beliau mendalami fiqh mazhab Syafi’i kepada Syekh
Ibrahim ibn Ali ibn Yusuf al-Fairuzabadi. Beliau juga berguru dan
bersahabat dengan Syekh Abu Ishaq as-Shirazi, seorang ulama besar di
sana. Karena kecerdasannya, Syekh Yusuf menjadi rujukan bagi banyak
ulama. Namanya terkenal hingga ke Isfahan, Bukhara, Samarqand, Khwarazm
dan sebagian besar kawasan Asia Tengah.
Tetapi kemudian beliau meninggalkan popularitasnya dan lebih memilih
uzlah untuk mujahadah dan menjalani riyadhah spiritual yang ketat.
Beliau bergabung bersama beberapa sufi seperti Syekh Abdullah Ghuwayni
dan Syekh Hasan Simnani. Beliau juga berguru kepada Syekh Abu Ali
al-Farmadhi. Berkat ketekunannya beliau akhirnya mencapai kedudukan
Ghauts, Sang Penolong, sebuah kedudukan yang tinggi dalam hirarki
kewalian. Beliau kemudian menetap di Merv dan sejak saat itu banyak
karamah yang diperlihatkannya. Beliau meninggal di Khurasan pada 12
Rabiul Awwal 535 H dan di makamkan di Merv. Makamnya menjadi tujuan
banyak peziarah Muslim.
Ajaran dan karamah
Selain mengajar ilmu fiqh dan ilmu eksoteris lainnya, Syekh Yusuf
Hamadani sering mengemukakan beberapa ajaran ruhani atau esoteris yang
langsung diperolehnya dari khazanah ilmu Tuhan. Namun dalam hal ini
beliau lebih sering menggunakan metafora atau kiasan untuk menjelaskan
rahasia-rahasia yang pelik, yang hakikatnya hanya bisa diketahui oleh
para Wali Allah. Menurutnya, sebagian dari Wali Allah mendengar langsung
firman-Nya melalui kesaksian transenden, sebagian Wali Allah lainnya
mendengar melalui wahdaniyya, sebagian lagi melalui Kekuasaan-Nya, dan
sebagian lagi melalui Rahmat-Nya. Melalui keterbukaan auditif inilah
Awliya Allah mendapat pesan Tuhan, mendapat ilmu ladunni dan kabar-kabar
baik dari hadirat Ilahi. Mereka memahami makna terdalam pesan-pesan
Ilahiah. Sebagian mereka tenggelam dalam keabadian (baqa) kerahasiaan
(sirr). Allah menjadikan saksi atas mukasyafah hamba-hamba-Nya yang
terpilih, Awliya Allah, dan Allah menghiasi mereka dengan amal salih dan
memberi karunia sifat-sifat-Nya kepada mereka.
Syekh Ya’qub memiliki banyak karamah, dan yang terkenal adalah karamah
yang bersumber dari asma Allah Al-Qahhar. Dalam riwayat dikisahkan
bahwa suatu ketika datang dua ulama fiqh yang mengkritik Syekh Yusuf
Hamadani dengan kasar: “Diamlah kamu, karena engkau melakukan bid’ah.”
Syekh Yusuf menjawab, “Jangan bicara perkara yang tak engkau pahami.
Lebih kalian mati ketimbang hidup.” Begitu beliau selesai mengucapkan
kalimat ini, dua ulama zahir itu jatuh meninggal dunia.
Syekh Yusuf Hamadani juga terkenal bisa berada di beberapa tempat
sekaligus, dan beliau bisa datang ke tempat manapun yang beliau
kehendaki dalam waktu singkat. Beliau bisa membaca pikiran dan hati
orang lain. Beliau bisa memprediksi nasib orang dengan tepat. Menurut
riwayat, Syekh Yusuf Hamadani memprediksikan ketinggian kedudukan Syekh
ABDUL QADIR AL-JAILANI. Beliau pula yang meramalkan bahwa kelak Syekh
Abdul Qadir al-Jailani akan mengucapkan kalimat yang amat terkenal,
“Kakiku berada di atas bahu semua Awliya Allah.”
Mengenai kekeramatan atau karomah beliau meramalkan tentang Syekh Abdul Qadir seperti kisah berikut :
Ketika belajar di Baghdad, Syekh Abdul Qadir Jailani dan teman-temannya
sering mengunjungi orang-orang saleh. Pada suatu hari ia bersama dua
orang temannya mengunjungi seorang Wali Ghauts yang dapat muncul
sewaktu-waktu, yaitu Syekh Abu Ya’qub Al-Hamdani.
Sebelum mereka tiba ditempat tujuan, temannya yang bernama Ibnu Saqa’
berkata,”Aku akan mengajukan pertanyaan yang tidak akan diketahui
jawabannya.”
Sementara satu temannya lagi yang bernama Abdullah bin Abi Asrun
berkata,”Aku akan mengajukan pertannyaan yang akan kulihat bagaimanakah
jawabannya.”
Adapun Syekh Abdul Qadir hanya berkata,”Aku berlindung kepada Allah dari
pengajukan pertanyaan kepada beliau. Yang aku harapkan adalah berkat
beliau.”
Sewaktu mereka tiba dirumah yang dituju, Syekh Abu Ya’qub tidak ada.
Namun beberapa saat kemudian, tahu-tahu beliau sudah ada dihadapan
mereka. Syekh Abu Yaqub memandang Ibnu Saqa’ dengan tajam seraya
berkata,”Hai Ibnu Saqa’ apakah engkau akan menanyakan sesuatu yang tidak
akan kuketahui jawabannya? Sungguh celaka engkau! Sungguh kulihat
dimulutmu tersembul tanda kekafiran.”
Setelah itu beliau menyebut pertanyaan yang akan diajukan Ibnu Saqa’ dan
sekaligus menjawabnya. Padahal Ibnu Saqa’ belum sempat berkata
sepatahpun.
Kemudian Syekh berkata kepada Abdullah, “Hai Abdullah, apakah engkau
akan menanyakan persoalan untuk kamu lihat jawabannya? Ketahuilah, kamu
kelak akan diuji dengan banyaknya kekayaan yang datang kepadamu, akibat
sikapmu yang tidak sopan kepadaku.” Seperti tadi, beliau menyebutkan
pertanyaan yang ada dihati tamunya sekaligus menjawabnya.
Selanjutnya beliau menoleh kepada Syekh Abdul Qadir yamg waktu itu
masih muda, dan menyuruh agar duduk didekatnya. Syekh Abu Ya’qub lalu
berkata, “Hai Abdul Qadir, Allah dan RasulNya sangat senang dengan
kesopananmu. aku seolah-olah melihat, kelak dikota Baghdad, engkau akan
duduk memberikan pelajaran agama dihadapan para santri yang berdatangan
dari segala penjuru. Akupun seolah-olah melihat, setiap wali yang ada
pada masamu, semuanya tunduk melihat keagunganmu. Ketahuilah sebenarnya
kedua telapak kakiku ini berada diatas tengkuk setiap wali Allah.”
Setelah berkata demikian, tiba-tiba sang Wali Quthub lenyap dari
pandangan mata para tamunya, tanpa diketahui kemana perginya.
Nah, kelak dikemudian hari apa yang dikatakan oleh Syekh Abu Ya’qub
Al-Hamdani semuanya menjadi kenyataan dimana Syekh Abdul Qadir Jailani
menjadi pemimpin para Wali.
Dalam kitab Qalaidul Jawahir disebutkan, bahwa Syekh Abu Ya’qub wafat
pada tahun 535 H. Setelah meninggal, ruh beliau mengajarkan rahasia
zikir kepada Syekh ABDUL KHALIQ AL-FADJWANI melalui visi spiritual.
Dikutip Dari berbagai Sumber
abbdkadiralhamid@20013
abbdkadiralhamid@20013
KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
ReplyDeleteAssalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih