Alidien Hasan Al Ali bin Abdullah Asseggaff |
Beliau lahir tanggal 8 oktober 1967, awal ketertarikannya terhadap Nasab mendorongnya ingin lebih tahu lebih jauh. Beliau pertama kali belajar nasab dari orang tuanya sendiri, lalu tahun 1984 belajar nasab langsung dengan AL HABIB AL WALID ISA bin MUHAMMAD bin SYECH AL QATMYR AL-KAFF.
Tahun 1992 setelah tamat kuliah di Universitas Sriwijaya - Palembang, Beliau merantau ke jakarta dan belajar nasab langsung dengan AL HABIB MUHAMMAD BIN ALWI BIN HUSIN BIN HASAN AL BIN HOOD AL ATHAS
Dimata penulis :
Beliau adalah pejuang nasab yang tak pernah mengenal kata menyerah meskipun banyak sindiran-sindiran miring tentang dirinya, kadang kala lebih memprioritaskan Nasab dibanding Nasib sendiri. Apalagi di akhir zaman seperti ini, semua bisa dibeli dengan "uang", termasuk Kitab Nasab dapat dengan mudah diperoleh yang dapat menodai Kemurnian Nasab dan dapat merusak sistem silsilah nasab dzurriah secara keseluruhan. Terbukti dengan keberadaan "Habib-Habib Palsu", belum lagi oknum-oknum yang telah "terputus nasabnya" dan masih "mengaku-ngaku", banyaknya para syarifah yg tertipu yang pada akhirnya memutuskan nasab anaknya kepada Rasulullah, belum lagi sikap apatis dan tidak peduli masyarakat khususnya keluarga dzurriah dan tokoh-tokohnya tentang pentingnya Nasab ini dijaga dan masih banyak kasus-kasus akibat imbas dari "Penodaan Nasab". Seakan-akan jasa-jasa para penjaga nasab tidak begitu dipedulikan dan malah dianggap "kurang intelek". Bukankah sejak zamanAl-Imam Al-Qutb Umar Al-Muhdhar Al-Akbar hingga zaman Allamah Mufti Hadramaut Shohibul Fatwa An Nasabah(ahli nasab) yakni Al Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Husin Al Masyhur Syihabuddin adalah "Orang-Orang Mulia", sesepuh dan ditunjuk sebagai "An Naqib" (Penjaga Nasab) yang di pegang dengan pemilihan yang di lihat dari keilmuan dan besarnya wibawa yang di sandang oleh individu tersebut. Begitu pentingnya perhatian mereka terhadap "ILMU NASAB", mengapa di zaman ini hal ini disepelekan dan tenggelam dibanding ilmu-ilmu yang lain, sehingga kurang orang yang tertarik untuk mempelajarinya. Apakah ini tanda-tanda akan terjadinya "TSUNAMI NASAB", dimana Nasab Rasulullah sudah tidak ada lagi atau musnah. Inilah yang mendorong Syed Alidien Hasan Al Ali bin Abdullah Asseggaff untuk terus berkarya, berkeliling hampir seluruh pelosok di Indonesia, Malaysia, Singapore, dll, melakukan perbaikan nasab, seminar-seminar, dan kegiatan-kegiatan lainnya dalam menegakkan kemurnian nasab.
Dalam ingatan penulis, jika ada yang memuji, beliau selalu mengatakan :
" Ana teramat malu menerima pujian yang sangat tinggi . Ana hanyalah khadimul Ansab, Khadimul Alawiyin, ana lebih sesuai sebagai pelayan nasab dan pelayan alawiyin karena ana belum berbuat apa-apa seperti mereka."
Semoga Allah meridhoi dan diberi kemudahan terhadap perjuangan beliau. aamiin !!!
"Kehancuran sangat parah di saat sekarang ini karena banyaknya nasab palsu yang dikeluarkan dan yang pegang kendali nasab bkn orang berlatar belakang ilmu nasab, juga organisasi nasab tak punya pola manjement yang pasti dalam menyongsong era ke depan .Tak adanya sistem kaderisasi yang dibuat. Jadi bila didiamkan maka kehancuran ini semakin parah, sementara sekarang pun sudah kacau balau. "
(Alidien Hasan Al Ali bin Abdullah Asseggaff )
SEMINAR SEHARI PENGENALAN NASAB ALAWIYYIN NUSANTARA- MALAYSIA |
Di Masjid Asy-Syakirin, KLCC, Kuala Lumpur |
PENGALAMAN KHAS TENTANG ILMU NASAB
1. Tahun 1980 ,belajar akan nasab keluarga kepada ayahanda tercinta As Syed Hasan bin Ahmad Assseggaff dan ibunda tersayang as Syarifah Khadijah binti Ali bin Alwi Syahabuddin di Palembang.
2. Tahun 1984 mulai belajar Ilmu Nasab di kepada Al Habib Isa bin Muhammad Al Kaff Qatmyr di Palembang.
3. Tahun 1992-1996 belajar Ilmu Nasab kepada Al Habib Muhammad bin Alwi bin Hod Al Athas di Jakarta.Juga sempat belajar kepada al Habib Ibrahim bin Muhammad al Kaff Johor Bharu Malaysia.
4. Menduduki sebagai Sek Jen dalam Team Adhocd pembentukan ke pengurusan Maktab Ad Daimi tahun 2001
5. Mendirikan “NAQOBATUL ASYROF AL KUBRO” ,bersama Habib Zainal Abidin bin Segaf Asseggaff,Habib Hamid bin Muchdhar bin Syech Abubakar bin Salim dan Habib Muhammad bin Husin Al Athas di Jakarta tahun 2002.Duduk sebagai Sek Jen dan memimpin sistim pendidikan Kaderisasi pendidikan Ilmu nasab pada lembaga “NAQOBATUL ASYROF AL KUBRO”.
6. Melaksanakan kunjungan Muhibbah ke berbagai tempat di Indonesia,ke seluruh Semenanjung Malaysia,Sandakan ,Kota kinabalu, Sabah, Serawak, Tawao, Brunai, Singapora dan Thailand (Pattaya, Pattani , jambu dan Bangkok) dari tahun 2004 hingga kini dalam rangka meng update data dan menghimpun manuskrip manuskrip/buku buku Nasab yang tersebar berbagai tempat di Nusantara.
7. Melaksanakan seminar Khas Nasab Alawiyin di berbagai tempat diantaranya : Pahang,Terengganu,Kelantan,Serawak,Sandakan Sabah,Tawao Sabah ,Kuala Lumpur,Solo,Johor Bharu, Kelantan, Kedah, Sampit, Pontianak, Ketapang, Banjarmasin, Semarang, Magelang, Palembang, Bogor, Aceh , Medan, Pekanbaru, Jambi, Tanjung Pinang ,Rengat Indragiri hilir, Tembilahan , Siak, Riau.
8. Mendirikan Majlis Pengajian Khas Ilmu Nasab “HOLAQAH DARAASAH ILMIL ANSAB AL HABIB ALI bin JAKFAR ASSEGGAFF “ bersama Syed Muhammad Syafiqbin Idrus Al Khaneman di Jakarta 20 Januari 2010 hingga sekarang ini.Majalis nasab ini dilaksanakan setiap malam khamis dan ahad di jakarta
9. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin
pada SEMINAR DIASPORA ARAB NUSANTARA : PERANAN DAN SUMBANGAN yang di adakan oleh Kerajaan Negeri Kedah dengan kerjasama Lembaga Muzium Negeri Kedah dan Perbadanan Perpustakaan Awam Kedah pada Tanggal : 5 – 7 Maret 2011 (Sabtu-Isnin) .
Tempat : Dewan Sri Negeri Wisma Darul Aman Alor Setar, Kedah
10. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran Kebajikan Asyraaf Malaysia di Bukit Goh Pahang Malaysia , 10 Oktober 2011.
11. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran SnSc (syed and syarifah club) di Mesjid Al Bukhari Kuala Lumpur Malaysia, April 2012
12. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran Majlis rouha Naqobatul Asyraaf Kedah Malaysia bekerja sama dgn International Al Bukhari University di Alor Star Kedah Malaysia pada 25 Desember 2012.
13. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran keluarga Alawiyin Lampung Tanjung Karang , 13-14 April 2013.
14. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran Rabithah Alawiyah Palembang , 20 -21 April 2013.
15. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran keluarga besar Alawiyin Medan , 28 April 2013.
16. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran keluarga Alawiyin Aceh, 4 Meil 2013.
17.Mengadakan pembekalan akan dasar ilmu nasab di Puncak Trawas Mojokerto Jawa Timur 25-26 Oktober 2013.
18. Sebagai Penggagas (perintis) terlaksananya "HOUL ANNASABAH PERTAMA ALHABIB ALI BIN JAKFAR ASSEGAF", bersama putri sang pejuang nasab, Raguan binti Ali bin Jakfar Assaggaf (Tuban).
14. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran Rabithah Alawiyah Palembang , 20 -21 April 2013.
15. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran keluarga besar Alawiyin Medan , 28 April 2013.
16. Membentangkan kertas kerja tentang Sistimatis pemeliharaan Nasab Alawiyin atas anjuran keluarga Alawiyin Aceh, 4 Meil 2013.
17.Mengadakan pembekalan akan dasar ilmu nasab di Puncak Trawas Mojokerto Jawa Timur 25-26 Oktober 2013.
18. Sebagai Penggagas (perintis) terlaksananya "HOUL ANNASABAH PERTAMA ALHABIB ALI BIN JAKFAR ASSEGAF", bersama putri sang pejuang nasab, Raguan binti Ali bin Jakfar Assaggaf (Tuban).
Beliau banyak mengorbankan tenaga dan pikirannya untuk membuat Houl Annasabah ini, dengan harapan memanfaatkan momentum houl ini sebagai untuk meningkat kesadaran khususnya dalam keluarga besar dzurriah nabi dalam menjaga kemurnian nasab yg semakin mengkuatirkan. Meskipun tanpa keterlibatan langsung Pihak Rabitho, walau dana yg terkumpul pas-pasan, ditambah dengan uang pribadi sendiri, dengan tekad besarnya, beliau berhasil meyelenggarakan houl annasabah pertama di Tuban pada tanggal 8 Desember 2013, kegiatan ini banyak menarik perhatian "pemerhati nasab" termasuk para pengurus lembaga nasab Robitho yg khusus di undang.
19. Hingga kini beliau terus berjuang dan terus keliling seluruh pelosok hingga malaysia, singapura, dll, melakukan banyak kegiatan-kegiatan pemeliharaan nasab dan seminar, walaupun dengan dana sendiri.
"Orang yg peduli akan nasab, pasti akan menghargai para ahli nasab disekelilingnya, berjuang tanpa pamrih, ikhlas dan tanpa mengenal waktu. Apakah kita sempat berpikir bagaimana taraf kehidupannya, dan tuntutan kebutuhan hidup keluarga yg mereka tinggalkan yg senantiasa mengorbankan waktunya demi kepentingan semua orang dengan mengesampingkan sanak famili yg ditinggalkan....??? Betapa besar jasa mereka, tapi kadang kita hanya menikmati hasil kerjanya, dan tidak mau tahu bagaimana kehidupan strata mereka. Mereka lebih memperhatikan NASAB orang tapi melupakan NASIB sendiri...."
Dokumentasi (klik) :
Seminar Singkat Ilmu Nasab di Palembang
Kitab Nasab tulisan tangan asli ratusan tahun yang disimpan di Naqabatul Asyraf Al-Qubro Jakarta |
Di Kota Mojosari. |
Peneliti Nasab dari jepang |
pada hari senin tanggal 19 maret tepatnya jam 10.30,beberapa peneliti dari Jepang yang dipimpin oleh Kazuo Morimoto dari universitas Tokyo,Kazuhiro Arai dari Keio university,D.R Sachiyo Komaki Takasaki City university dari Prof Masayuki Akahori dari Sophia university dan seorang mahasiswa mereka yang tidak diketahui namanya,berkunjung ke kediaman sayed Aliddien Assegaf.
Add caption |
sayed Aliddien Assegaf memperlihatkan scan naskah Al-Juneid karangan al habib Ali bin muhammad bin harun al-junaid yang keberadaannya dinafikan sebagian kalangan.Kitab ini adalah Kitab nasab alawiyyin yang usianya lebih tua yakni tahun 1286 H dibanding Syamsu Dzahirah karangan Shahibul Fatawa al habib Abdurrahman bin muhammad bin Hussain al-masyhur pada tahun 1340 H.
Akhir kalam alfaqier mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan ini.
Salam hormat, alfaqier
Abdkadir Alhamid @2013
Lihat Juga klik :"PEJUANG NASAB"