LEMBAGA PEMELIHARAAN, PENELITIAN
SEJARAH & SILSILAH "ALAWIYIN"
Salah satu kelebihan Alawiyin adalah
dengan terpeliharanya silsilah
keturunan dari generasi ke generasi
hingga sampai ke Rasulullah SAW. Salah
seorang tokoh Alawiyin yang sangat berperan secara dominan adalah AL-Habib Ali bin Ja'far bin Syech Assegaf. Beliau mengadakan cacah jiwa
pertama tahun 1932 dari daerah ke daerah. Pekerjaan ini oleh AL-Habib Ali bin Ja'far bin Syech Assegaf diteruskan hingga tahun 1950. Di mana dari sensus tersebut beliau
berhasil menghimpun hampir semua dzurriyyah Rasul SAW yang ada di Indonesia, termasuk yang berhijrah ke Semenanjung
Malaysia dan Singapura. Selanjutnya dari hasil sensus ini oleh AL-Habib
Ali bin Ja'far bin Syech Assegaf
sebanyak 7 jilid yang dihimpun menjadi 3 buah buku kecil
berukuran (16 x 22cm) lengkap dengan
catatan kaki, tahun kelahiran, tahun meninggal, tempat kelahiran,
tempat meninggal. Satu karya yang betul-betul menjadi tonggak
sejarah yang mungkin agak sulit untuk dilakukan lagi di zaman modern sekarang ini.
·
Dengan
merujuk buku silsilah yang dibuat oleh ALHabib Abdurrahman bin Muhammad bin
Husin ALMasyhur Syahabuddin sebanyak 7
jilid, AL-Habib Ali bin Ja'far bin
Syech Assegaf secara teliti menggabungkan
hasil karyanya 3 buku tersebut menjadi 15 jilid dengan ukuran (30x4Ocm). Di saat itu,
tahun 1954 M Lembaga Pemeliharaan Silsilah & Statistik Alawiyin
berdiri secara resmi. Pimpinan saat itu adalah AL-Habib Ali bin Ja'far bin Syech Assegaf dan AL-Habib Hasyim bin Muhammad
AL-Habsyi serta dengan penasehat
AL-Habib Alwi bin Thohir AL-Haddad (Mufti Johor) & AL-Habib Ahmad bin
Abdullah bin Muhsin Assegaf (pengarang Khidma'atul Asyirah).
·
Pada tahun 1956 AL-Habib Alwalid Ali bin Ja'far bin Syech Assegaf (dikarenakan kondisi kesehatannya terganggu) mengundurkan diri dan diganti oleh AL-Habib Hasyim bin Muhammad
AL-Habsyi dibantu oleh ALHabib M.
Dhiyaa Shahab, AL-HabibAbdurrahman bin Sagaf Assegaf dan Al-Habib Ahmad bin Husin ALAthas.
·
Selanjutnya buku 15 jilid ini dibuat duplicat menjadi 3 set
masing-masing duplicat tersebut disimpan di Jawa Tengah (Solo) saat ini ada di Pekalongan satu set di Jawa
Timur (Surabaya) dan satu set di
Palembang untuk wilayah Sumatera.
·
Setelah
meninggal Al-Habib Hasyim bin Muhammad ALHabsyi pemeliharaan nasab ini dipegang oleh AL-Habib Muhammad bin
Hasyim AL-Habsyi dan selaku penulis Abdullah
bin Abdurrahman AL-Athas AL-Mutsanna.
·
Selanjutnya pada tahun 1989 AL-Habib Muhammad bin Alwi AL-Athas AL bin Hud secara bersama-sama dengan AL-Habib Muhammad bin Hasyim AL-Habsyi memegang kendali lembaga ini.
·
Untuk
mengantisipasi tenaga ahli ilmu nasab ini di
masa depan (kaderisasi) AL-Habib
Muhammad bin Alwi AL-Athas dan AL-Habib Abdullah bin Ahmad Assegaf menunjuk ALHabib Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf untuk menjadi tenaga honorer atau paruh waktu guna membantu pekerjaan
ALHabib Muhammad bin Alwi AL-Athas, terutama bila beliau pergi ke daerah-daerah atau ke luar negeri. AL-Habib Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf sebagai tenaga honorer terhitung mulai tahun 1991
sampai 1995. Beliau ikut dalam ilmu nasab ini
pada usia yang masih belia kurang lebih usia 30
tahun.
·
Setelah AL-Habib Muhammad bin Alwi
Al-Athas meninggal tahun 1996
di Jakarta, maka AL-Habib Zainal Abidin bin
Sagaf Assegaf sebagai satu-satunya kader yang disiapkan oleh AL-Habib Muhammad bin
Alwi AL-Athas mengganti posisi sebagai ketua pemeliharaan nasab Alawiyin di Jakarta.
·
Jabatan ini oleh AL-Habib Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf dijabat hingga
tahun 1998. Selanjutnya dengan
melihat dan untuk mengantisipasi
serta memperluas jangkauan ilmu nasab
ini agar lebih luas serta untuk mendapatkan informasi yang mendunia, maka didirikanlah suatu lembaga pemeliharaan, penelitian sejarah dan silsilah Alawiyin dengan nama "Naqobatul Asyrof
AL-Kubro" yang diketuai oleh
AL-Habib Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf yang juga dibantu oleh AL-Habib Muhammad bin Husin bin Sholeh ALAthas. Nama "Naqobatul Asyrof AL-Kubro" ini diambil dari lembaga
serupa yang didirikan oleh AL-Imam
AL-Habib Umar AL-Muhdhor AL-Akbar bin
AL-Imam AL-Habib Abdurrahman Assegaf.
KEGIATAN NAQOBATUL ASYROF AL-KUBRO YANG TELAH DILAKUKAN
·
Mencetak buku Nasab dari hasil perbaikan yang telah dilakukan
dengan tingkat keamanan yang tinggi agar tidak mudah dipalsukan.
·
Membuat Copy terhadap buku 15 jilid untuk dipecah/ dikembangkan
per gabilah (karena yang sekarang
sudah tidak memadai lagi) guna
mengantisipasi perkembangan populasi Alawiyin
di masa yang akan datang.
· Menginventarisir/mengumpulkan
buku-buku catatan tentang Nasab yang pernah dibuat oleh para orang-orang tua kita yang mengerti di bidang Nasab untuk dijadikan bahan informasi/pengetahuan tambahan.
·
Membuat Kartu Pengenal Alawiyin / KPA
(semacam KTP) dan KKA (Kartu
Keluarga Alawiyin) untuk mempermudah
pengenalan dan sekaligus memudahkan pensensusan kelak.
·
Perbaikan system dalam pembuatan formulir agar mudah dimengerti
oleh pemohon juga untuk kemudahan bagi pengurus/petugas Maktab meneliti
dan mencari Nasab pemohon. Formulir dibuat
dalam 2 bahasa yaitu Arab dan Indonesia.
· Mendata/membuat
catatan bagi keluarga yang sampai saat ini tercatat dalam status majhulun
(tak dikenal), maskukun (terputus)
dan mardudun (palsu), bagi yang telah
mendaftar dan masih belum ditemukan
urutan silsilah keluarganya.
KEGIATAN YANG SEDANG
DILAKUKAN
·
Membuat System pencatatan
secara komputerisasi, hal ini dilakukan
agar dapat mempermudah pencarian Nasab seseorang dan juga membuat system dokumen cadangan.
·
Membentuk/mencari calon ketua untuk daerah-daerah diluar Jabotabek,
agar dapat bekerja sama dengan Naqobatul
Asyrof AL-Kubro Pusat dan memudahkan dalam pelaksanaan Sensus Keluarga Alawiyin kelak.
·
Membentuk tenaga-tenaga Kaderisasi penerus kepengurusan Nasab dan membagi
menjadi 3 tingkatan yaitu tingkat dasar,
menengah dan tingkat atas. Tiap tingkat akan diberikan Ijazah/Sertificate sebagai tanda penguasaan limu
Nasab.
·
Mencetak buku-buku yang berkaitan
dengan Ilmu-ilmu Nasab (untuk
dipublikasikan kepada keluarga Alawiyin).
KEGIATAN
YANG AKAN DILAKUKAN
(RENCANA)
·
Mempersiapkan tenaga-tenaga dan juga segala sarana penunjangnya untuk melaksanakan
sensus di Indonesia. Sensus akan dimulai di wilayah Jabotabek terlebih dahulu.
·
Membentuk tenaga-tenaga bidang sosial untuk keperluan kegiatan sosial dikalangan fakir miskin bagi keluarga Alawiyin.
·
Mengadakan hubungan dengan pihak luar negeri untuk bidang
pencatatan keluarga Alawiyin
·
Membuat/merencanakan hubungan dengan lembaga-lembaga yang sejalan dengan Naqobatul
Asyrof AL-Kubro atau perpustakaan
luar negeri yang banyak menyimpan manuskrip-manuskrip mengenAi keluarga
Dzurriyyah Rasul khususnya Perpustakaan di
Leiden (Belanda).
·
Mengadakan seminar-seminar singkat mengenai Nasab secara
berkala ke seluruh Indonesia
(terutama di pesantren-pesantren), untuk penyebaran pengetahuan tentang nasab.
H I M B A U A N
·
Kepada Keluarga Alawiyin agar dapat
melaporkan nama-nama keluarga atau kerabatnya yang belum tercatat Nasab keluarganya.
·
Melaporkan kepada Maktab Naqobatul Asyrof AL-Kubro jika ada keluarga Alawiyin yang mempunyai anak atau keluarga Alawiyin yang meninggal, dan juga jika ada yang menikah.
·
Melaporkan kepada Naqobatul Asyrof AL-Kubro
jika diwilayahnya ada keluarga Alawiyin
yang pindah, baik ke dalam maupun keluar dari wilayah tersebut.
·
Setiap Kepala Keluarga diharapkan memiliki Buku Silsilah /
paling tidak memiliki Kartu Pengenal Alawiyin (KPA)
keluarganya begitu juga untuk anak-anaknya, hal ini sangat
penting untuk mengetahui asal-usul keturunannya.
·
Jika Anda didatangi oleh petugas Maktab Naqobatul Asyrof
AL-Kubro (dengan membawa Surat Tugas) diharapkan dapat menerimanya
dengan baik dan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya.
Nama anak : achmad reyhan alatas
ReplyDeleteAnak dari Saleh alatas bin anis alatas bin saleh alatas bin muhammad alatas bin salim alatas