Mauidzah Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidh menyambut bulan suci Ramadhan...
Mauidzah Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidh menyambut bulan suci Ramadhan...
0
Mauidzah Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidh menyambut bulan suci Ramadhan...
Mauidzah Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidh menyambut bulan suci Ramadhan...
Abdkadir Alhamid
0
Mauidzah Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidh menyambut bulan suci Ramadhan...
Meskipun sudah berlalu 8 tahun tapi tidak ada salahnya kita menyimak lagi nasehat beliau yang sarat makna ini.
Merupakan penyampaian dari Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidh
dalam ceramah beliau di akhir sya'ban 1426H ini, saya mengulas sebagian
wasiat - wasiat Guru Mulia, bahwa seyogyanya ada 3 hal yang harus kita
laksanakan di awal bulan ramadhan ini, yaitu:
1. Gembira dan
senang dengan datangnya bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah swt :
"Katakanlah (wahai Muhammad saw) Dengan Datang-nya Anugerah Allah Dan
Rahmat-Nya, Maka Dengan Itu Hendaknya Mereka Bergembira" (QS Yunus 58),
dan juga Sabda Rasulullah saw : "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan
dengan menjaganya dengan segenap kemampuannya, maka diampunilah seluruh
dosanya yang telah lalu" (HR Bukhari & Muslim). Dan diriwayatkan
oleh Salman ra, bahwa Rasulullah saw menyampaikan ceramahnya pada kami
di hari terakhir bulan sya'ban : "Wahai para manusia sekalian, telah
menyelimuti kalian bulan Agung yang penuh keberkahan, bulan yang padanya
suatu malam yang lebih mulia dari seribu bulan, Allah menjadikan puasa
di bulan ini merupakan hal yang fardhu (wajib), dan menjadikan Qiyam
(tarawih) merupakan hal yang sunnah, barangsiapa yang beribadah dengan
satu macam kebaikan maka sama saja pahalanya dengan menjalankan ibadah
yang fardhu, barangsiapa yang beribadah dengan hal yang fardhu maka
seakan ia telah mengerjakan 70X hal fardhu tersebut, inilah (ramadhan)
merupakan bulan kesabaran, dan balasan atas kesabaran adalah Surga,
inilah bulan kita saling membantu satu sama lain, inilah bulan dimana
Allah menumpahkan rizki Nya bagi orang mukmin" (Hadits riwayat Imam Ibn
Khuzaimah dalam shahih nya).
2. Menjaga diri dan berhati hati
dari hal hal yg membuat kita terhalangi dan terusir dari kemuliaan
Ramadhan, diantaranya adalah : * Menjaga lidah kita dari berdusta dan menjaga pula perbuatan kita dalam kedustaan dan penipuan, * juga ucapan ucapan buruk dan perbuatan buruk, * dan dari berbuka puasa dengan makanan haram dan syubhat, * dan dari perbuatan yang menjatuhkan pahala puasa seperti memandang aurat yang bukan muhrimnya, * dan dari berdusta dan membicarakan aib orang lain, * dan dari memutuskan hubungan silaturahmi, * dan dari minum arak, ganja dan narkotika, * dan dari dengki dan kebencian terhadap sesama muslimin, dan dari berbuat durhaka pada kedua orang tua.
Dan berhati - hatilah wahai mukimin dari berbuka puasa tanpa sebab yang
jelas, Sabda Rasulullah saw : "Barangsiapa yang berbuka di hari
ramadhan tanpa sebab sakit, atau safar, atau udzur syar'I lainnya, maka
tiadalah ia akan bisa membayarnya walaupun ia berpuasa sepanjang masa"
(HR Tirmidzi, Nasa'I, Abu Daud, Ibn Maajah, Ibn Khuzaimah dan Imam
Baihaqy).
Maka berhati - hatilah wahai mukmin dalam menjaga
keadaan puasamu, dan jangan pula kau berbuka puasa sebelum yakin telah
tiba waktunya, karena sunnah untuk bersegera dalam buka puasa adalah
setelah yakin sepenuhnya telah masuk waktu berbuka puasa.
3.
Yang terakhir adalah bersungguh - sungguh dalam menghadapi hujan
anugerah di bulan mulia ini, dan bersungguh - sungguh mendapatkan
anugerah berlipat gandanya berbagai pahala dan di bentangkannya
kesempatan untuk meraih derajat yang agung. Telah bersabda Rasulullah
saw "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan bagi kalian berpuasa di siang
harinya dan telah pulah mensunnahkan bagi kalian mendirikan shalat
sunnah di malam harinya (tarawih), barangsiapa yang melakukan keduanya
dengan keimanan dan kesungguhan, maka ia akan lepas dari seluruh dosanya
sebagaimana saat ia baru dilahirkan oleh ibunya" (HR Imam Nasa'i).
Maka seyogyanya kita memperbanyak berbagai amal ibadah di bulan mulia
ini, terutama menjaga shalat lima waktu dengan berjamaah, dan ketahuilah
bahwa menjamu orang lain berbuka puasa merupakan hal yang agung
pahalanya, sabda Rasulullah saw :"Baramgsiapa yang menyediakan buka
puasa bagi yang berpuasa dibulan Ramadhan, maka diampuni seluruh
dosanya, dan kebebasan baginya dari api neraka, dan ia mendapatkan
pahala puasa tersebut" (HR Ibn Khuzaimah dalam Shahihnya).
Sabda Rasulullah saw : "Barangsiapa yang menyediakan buka puasa bagi
orang yang berpuasa ramadhan dengan makanan dan minuman yang halal, maka
akan bershalawatlah para Malaikat baginya sepanjang waktu Ramadhan, dan
akan bershalawatlah padanya Malaikat Jibril dimalam Lailatulqadr" (Imam
Thabrani).
Sabda Rasulullah saw : "Diberikan untuk ummatku
dibulan Ramadhan lima hal yang tidak diberikan pada para Nabi sebelumku,
yaitu saat malam pertama bulan Ramadhan, Allah memandangi mereka dengan
iba dan kasih sayang Nya, dan barangsiapa yang dipandangi Allah dengan
Iba dan Kasih Sayang Nya maka tak akan pernah disiksa selama selamanya,
yang kedua adalah aroma tak sedap dari mulut mereka di sore harinya
lebih indah dihadapan Allah daripada wanginya Misk (bau tak sedap orang
yang berpuasa akan menyusahkan mereka dan akan membuat mereka merasa
terhina, namun balasan untuk keridhoan mereka karena hal yang tak mereka
sukai dan perasaan terhina itu adalah justru di sisi Allah hal itu
sangatlah mulia), yang ketiga adalah sungguh para malaikat memohonkan
pengampunan dosa bagi mereka sepanjang siang dan malam, yang keempat
adalah Allah memerintah kepada Surga seraya berfirman : Bersiaplah
engkau (wahai surga), dan bersoleklah untuk menyambut hamba - hamba Ku,
aku iba melihat mereka, barangkali mereka mesti beristirahat karena
kepayahan menghadapi kehidupan mereka didunia untuk menuju Istana -
Istana Ku dan Megahnya Kedermawanan Ku, yang kelima adalah ketika malam
terakhir dibulan Ramadhan maka diampunilah bagi mereka seluruhnya, maka
bertanyalah seorang sahabat : apakah itu hadiah orang yang mendapatkan
Lailatulqadr Wahai Rasulullah?, maka Rasul saw bersabda : "Tidak,
bukankah bila kau melihat para buruh bila selesai dari pekerjaannya
harus segera dilunasi upahnya?" (HR Imam Baihaqi).
Maka
ketahuilah bahwa Rasul saw bersungguh - sungguh dalam beribadah pada
bulan Ramadhan, lebih dari kesungguhannya di bulan lain, dan Rasul saw
sangat teramat bersungguh - sungguh dalam beribadah di 10 malam terakhir
Bulan Ramadhan lebih dari kesungguhannya di hari - hari ramadhan
lainnya, Maka berpanutlah pada Imam mu Nabi Muhammad saw, janganlah
tertipu dengan mengikuti kebiasaan sebagian orang yang bersungguh -
sungguh di awalnya dan bermalas - malasan di akhirnya, karena kemuliaan
justru berpuncak pada akhirnya.
Wahai Allah perkenankan
kami melewati kemuliaan Ramadhan, berpuasa dan menegakkan bermacam -
macam amal mulia padanya, dari pembacaan Al Qur'an dan bertafakkur atas
maknanya, serta menyambung silaturahmi serta berbuat baik dengan
tetangga, dan selamat dari segala hal yang memnghalangi kami dari
kemuliaannya, dan shalawat serta salam atas sang Nabi dan keluarga serta
sahabatnya walhamdulillahirabbil'alamiin... amiin. dikutip dari majelis rasulullah.org
Silahkan komentar yg positip