Tanya Jawab seputar Aqidah: bersama Habib Zain bin Ibrahim Bin Sumaith Apakah tasawuf memiliki landasan dalam agama? Ketahuilah, pada abad pertama, tasawuf tidak dikenal dengan sebutan ini. Akan tetapi, landasan tasawuf merujuk pada tingkat keutamaan ihsan. Yang dimaksud dengan keutamaan ihsan di sini adalah hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya; dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesunggunya Dia melihatmu. Landasan tasawuf juga merujuk pada ketekunan dalam beribadah dan pengabdian total kepada Allah serta berpaling dari kemewahan dan perhiasan dunia. Apa hakikat tasawuf? Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui tata cara dalam meniti jalan pengabdian kepada Raja dari sekalian raja, Allah SWT. Atau, tasawuf adalah penjernihan bathin dari berbagai kenistaan dan menghiasinya dengan berbagai macam keutamaan. Apa yang menjadi dasar dalam tasawuf? Dasarnya adalah Al-Qur’an dan as-sunnah. Imam Junaid bin Muhammad Al-Baghdady RA mengatakan, “Ilmu kita ini (ilmu tasawuf) terikat dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW (Bersumber kepada keduanya secara keseluruhan, sehingga), siapa yang tidak hafal Al-Qur’an namun dia mencari hadits, dia tidak mendapatkan bagian dari ilmu ini.” Secara umum dapat dikatakan bahwa awal tasawuf adalah ilmu, pertengahannya adalah amal, dan akhirnya adalah anugerah. Apakah buah yang dapat dipetik dari tasawuf? Buah dari bertasawuf adalah pencapaian ilmu ladunni yang dilimpahkan Allah SWT ke dalam hati siapa pun yang dikehendaki-Nya, yaitu di antara para kekasih-Nya. Ini berdasarkan firman Allah SWT: “Dan bertaqwalah kepada Allah, dan Allah pun mengajarimu.” – QS Al-Baqarah (2): 282. Demikian pula Nabi SAW bersabda, “Siapa yang mengamalkan apa yang diketahuinya, Allah mewariskan kepadanya ilmu tentang apa yang tidak diketahuinya.” – disampaikan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (10: 15). |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Tasawuf "
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip