//

ISTIQAMAH

ISTIQAMAH

Istiqomah adalah anonim dari “thughyan” (penyimpangan atau melampaui batas).

Ia bisa berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata istiqomah dari kata “qaama” yang berarti berdiri.

Maka secara etimologi, istiqamah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.

Secara terminology, istiqomah bisa diartikan dengan beberapa pengertian berikut ini :


Jadi muslim yang beristiqamah adalah muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan aqidahnya dalam situasi dan kondisi apapun.

Ia seperti batu karang yang tegar mengahadapi gempuran ombak-ombak yang datang silih berganti.

Ia tidak mudah menyerah dalam perjalanan hidupnya.

Ia senantiasa sabar dalam memegang teguh tali keimanan.

Dari hari ke hari semakin mempesona dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan Islam.

Ia senantiasa menebar pesona Islam baik dalam pribadiannya, kehidupan keluarga, dan kehidupan bermasyarakat.

Itulah cahaya yang selalu menjadi pelita kehidupan. Itulah manusia muslim yang sesungguhnya, selalu istiqomah dalam sepanjang jalan kehidupan.


Allah SWT berfirman :

"Dan apakah orang yang sudah mati (hatinya karena kekufuran) kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya ? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan". (Al-An’am :122)

"Maka tetaplah (istiqamahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (Hud :112)


Lima Tips Agar Dapat Istiqomah


Ada beberapa tips yang membuat seorang muslim bisa mempertahankan nilai ketakwaan dalam jiwanya, bahkan mampu meningkatkan kualitasnya. Tips tersebut adalah sebagai berikut :




Pertama, MURAQABAH

Muraqabah adalah perasaan seorang hamba akan kontrol ilahi dan kedekatan dirinya kepada Allah. Hal ini diimplementasikan dengan mentaati seluruh perintah Allah dan menjauhi seluruh larangan-Nya, serta memiliki rasa malu dan takut, apabila menjalankan hidup tidak sesuai dengan syariat-Nya.

"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (Al-Hadid : 4)

Rasulullah SAW. bersabda-ketika ditanya tentang ikhsan : "Kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya, dan apabila kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihat kamu". (H.R. Bukhari)




Kedua, MU'AHADAH

Mu’ahadah yang dimaksud di sini adalah iltizamnya seorang atas nilai-nilai kebenaran Islam. Hal ini dilakukan kerena ia telah berafiliasi dengannya dan berikrar di hadapan Allah SWT.

"Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat". (An-Nahl : 91)




Ketiga, MUHASABAH

Muhasabah adalah usaha seorang hamba untuk melakukan perhitungan dan evaluasi atas perbuatannya, baik sebelum maupun sesudah melakukannya.

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Al-Hasyr : 18)

"Orang yang cerdas (kuat) adalah orang yang menghisab dirinya dan beramal untuk hari kematiannya. Adapun orang yang lemah adalah orang yang mengekor pada hawa nafsu dan berangan-angan pada Allah". (H.R. Ahmad)




Keempat, MU'AQABAH

Mu’aqabah adalah pemberian sanksi oleh seseorang muslim terhadap dirinya sendiri atas keteledoran yang dilakukannya.

"Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa". (Al-Baqarah : 179)

Generasi salaf yang soleh telah memberikan teladan yang baik kepada kita dalam masalah ketaqwaan, muhasabah, mu’aqabah terhadap diri sendiri jika bersalah, serta contoh dalam bertekad untuk lebih taat jika mendapatkan dirinya lalai atas kewajiban.




Kelima, MUJAHADAH (Optimalisasi)

Mujahadah adalah optimalisasi dalam beribadah dan mengimplementasikan seluruh nilai-nilai Islam dalam kehidupan.

"Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya …". (Al-Hajj : 77-78)

Rasulullah SAW melaksanakan shalat malam hingga kedua tumitnya bengkak.

Aisyah ra. pun bertanya : "Mengapa engkau lakukan hal itu, padahal Allah telah menghapuskan segala dosamu ... ?"

Maka, Rasulullah SAW menjawab : "Bukankah sudah sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang bersyukur".

(H.R. Bukhari-Muslim)




Inilah lima langkah yang harus dimiliki oleh seorang muslim yang ingin mempertahankan nilai keimanan, yang ingin bertahan dan istiqamah di puncak ketaqwaannya




Istiqomah Mengantarkan ke Surga

Allah swt. berfirman dalam surat Fushshilat ayat 30-32 :

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan : “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan Jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kami-lah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".




Mari kita senantiasa berdo’a pada Allah SWT agar kita sekeluarga dan anak keturunan kita ditetapkan keimanannya dalam agama Islam, apapun tantangan yang akan menghadang.

Amien …


abdkadiralhamid@2013

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ISTIQAMAH"

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip