AL HABIB AL WALID ISA bin MUHAMMAD bin SYECH AL-QATMYR AL-KAFF,
Annasabah dari Palembang
Al Habib Isa Alkaff Qathmyr merupakan salah satu Annasabah yang dimiliki Alawiyyin Nusantara. Beliau merupakan sosok individu yang sangat sederhana sekali dengan pakaian ketawadhu'an ini sedikit sekali orang yang dapat mengenal siapa beliau sebenarnya.
Kesederhanaan Hidup Habib Isa
Kehidupan ekonomi beliau begitu sederhana membuat hati kita sedih,untuk menunjang kehidupan hari-hari, beliau menerima upahan menjahit pakaian juga terkadang beliau berdagang dengan bermodal kepercayaan dari orang yang memiliki barang-barang dagangan yang polanya serabutan.
Tempat tinggal beliau sangat sederhana sekali dimana bila kita masuk kerumahnya maka langit-langit rumahnya dapat kita sentuh dengan mengangkat tangan kita. Rumah yang beliau tempati adalah rumah panggung kayu dua tingkat dimana Al Habib tinggal dibagian bawah rumah, dapat kita bayangkan kondisi udara yang cukup lembab.
Rumah tersebut hingga saat ini masih dapat kita lihat yakni di Jl.Ali Qatmyr lrg. Kedipan 13 Ilir Palembang. Para Habaib yang ada saat itu hanya datang dan memperhatikan Al Habib saat mereka mencari nasab, mau nikah ataupun masalah warisan lebih dari itu kehidupan Al Habib nyaris terabaikan dan tidak ada perhatian sama sekali mengenai kehidupannya, sementara beliau berupaya menjaga benteng kemurnian nasab yang mulia yang diamanatkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa alihi wa salam.
Kesadaran Alawiyyin Yang Sangat Kronis
Sementara itu Al Habib yang dengan semangat idealis dan militansinya berjuang untuk keluarga Alawiyyin nyaris terabaikan akan tetapi itu tak menular kepada Alawiyyin sekitar. Bahkan untuk hal yang lain kita berani berkorban mati-matian, namun untuk masalah yang sangat prinsipil seperti penjagaan kemurnian nasab, jaminan hidup para Annasabah selalu saja memprihatinkan. Inikah kondisi gambaran golongan Alawiyin yang sudah sakit sangat kronis sekali. Kalau Alawiyin sudah begini bagaimana masyarakat umum?????. Perlu diketahui bahwa orang Yahudi sangat menjamin kehidupan para Rabbi mereka dengan asumsi bahwa bagaimana bisa mendapat pelayanan Rabbi yang berkualitas wawasan dan keilmuannya jika hidupnya saja tak terjamin?.
Setiap ada acara-acara Al Habib selalu berada di baris bagian belakang dan sambil bertanya kepada anak-anak muda siapa nama,nama orang tua,nama kakek mereka dan saat pulang kerumah Al Habib membuat catatan tersendiri. Pada catatannya Al Habib dengan rapi mencantumkan nama fulan bin fulan nikah dengan fulanah binti fulan pada tanggal,bulan dan tahun ,kita akan kagum dan terheran-heran karena kita merasa mencatatkan nama kita tetapi beliau mengetahuinya inilah gambaran orang-orang yang ikhlas tetapi kehidupannya sangat memprihatinkan.
Pengakuan Keilmuan Beliau
Al Habib Muhammad bin Alwi Alatthas yang merupakan ketua Maktab Daimi saat itu dengan kejujuran yang ada mengatakan bahwa untuk wilayah Sumatra dan Semenanjung serta sebagian Kalimantan Al Habib Isa jauh lebih mengetahui dibanding beliau. Disini dapat kita lihat kita punya orang-orang tua jauh lebih terbuka fikirannya dibandingkan dengan kita, Alfaqier (Alidin Asseggaf) sempat ceritakan mengenai kehidupan Al Habib Isa kepada Al Habib Muhammad bin Alwi Alatthas. Mendenger cerita tersebut, beliau sangat kaget dan tersentak kemudian beliau mencoba menghubungi salah seorang sahabatnya ditanah Melayu dan secara bersama-sama Al Habib Muhammad dengan seseorang Habib dari tanah Melayu berkunjung ke kediaman Alhabib Isa dan sedikit memberikan tanda cinta kasih sesama Alawiyin, (satu tindakan yang sangat indah sekali yang belum pernah kita lakukan untuk menghargai seseorang ahli nasab) .
Setelah kunjungan tersebut Alfaqier sempat kembali bertemu dengan Al Walid Muhammad bin Alwi Alatthas dan beliau bercerita panjang lebar. “Yaa.... Waladiy begitukah orang-orang ditempat asal ente yang tidak menghargai orang yang memiliki ilmu yang begitu berjasa dan mempunyai kedudukan khusus disisi ALLAH dan RASULNYA ?????”.
Kisah Maqam Keramat Kembang Koci
Ada satu jasa beliau lagi yang sempat luput dari pengamatam kita yaitu dalam dasawarsa tahun 1980 an Al Habib Isa dengan gigih mengurus maqam Keramat Kembang Koci Di Pelabuhan Boom Baru Palembang (Alfaqier punya surat edaran yang beliau buat untuk mengumpulkan dana guna merawat maqam tersebut).
Dimasa itu beliau seorang diri begitu gigih mempertahankan keberadaan maqam tersebut bahkan beliau pernah tidur di maqam tersebut kira-kira tahun 1994 awal. Pada waktu itu maqam tersebut akan di buldozer/diratakan dengan tanah guna perluasan pelabuhan sehingga beliau beberapa malam menjaga kuburan tersebut jangan sampai dirusak. Dan Alhamdulillah rencana penghancuran maqam tersebut gagal.
Alfaqier bertemu Al Habib Isa terakhir tahun 1994 dimana waktu itu beliau dalam keadaan sakit parah, kedua kaki dan muka beliau bengkak, nampaknya Al Habib terkenah gagal ginjal. Alfaqier tidak melihat saat itu adanya upaya untuk membantu Al Habib untuk berobat ke dokter, akhirnya setelah lebih kurang satu minggu alfaqier bertemu beliau,Alfaqier mendapat khabar bahwa beliau telah wafat di Palembang.
Kesedihan yang sangat menyelimuti kita karena kehilangan orang besar sementara kita belum bisa menghargai jasa-jasanya, Al Habib banyak meninggalkan catatan-catatan dalam bentuk pohon nasab dari berbagai macam qabilah. Al Habib menulisnya dari almanak/tanggalan bekas karena ketidak mampuan membeli kertas dan sangat sayang sekali semua dokumentasi/hasil karya Al Habib Isa banyak yang hilang , Al Habib sempat berpesan bila beliau telah tiada tolong buku yang 15 jilid di kembalikan ke Maktab Adda'imi Pusat Jakarta .
Sewaktu Al Habib Zainal Abidin Asseggaff menjadi ketua Maktab Adda'imi buku tersebut belum berada di pusat hingga menjelang tahun 1999. Alhamdulillah sebagian karya tulisan pribadi al Walid Al Habib Isa ini ada pada Alfaqier di Maktab Naqobatul Asyrof Al Kubro Jakarta. Al Habib dikuburkan di qubah Al-kaff (di Palembang disebut juga qubah kecik/kecil) bersebelahan dengan qubah besar di Jalan Dr.M.Isa Kenten 8 Ilir.
Demikianlah riwayat yang sangat singkat ini dapat Alfaqier tuliskan disini dan ini jauh dari sempurna tetapi hanya inilah yang untuk sementara yang bisa Alfaqier tunjukkan sebagai rasa terima kasih kepada
"GURUKU SEKALIGUS KAKEKKU DAN KAKEK SELURUH ALAWIYYIN NUSANTARA TERCINTA AL WALID AL HABIB ISA BIN MUHAMMAD BIN SYECH AL-QATMYR AL-KAFF" SEMOGA ALLAH BERKENAN MENERIMAH AMAL IBADAHNYA DAN DILAPANGKAN KUBURANNYA SEPERTI DI TAMAN SYURGA"
Amiin Ya Robbal Alamiin
Sumber tulisan oleh:
Alidin Hassan Asseggaf Al Ali bin Abdullah: Manaqib Al Walid Isa bin Muhammad bin Syech AL Qathmyr Al Kaff dengan beberapa perubahan dan tambahan oleh penulis
Abdkadiralhamid © 2013