KUMPULAN KALAM BA ALAWI
Penghormatan kepada Sholihin
Kalam Al Habib Abdulloh bin Husin Bin Thohir Ba alawy
Bawalah dirimu senantiasa berkumpul dengan orang-orang yang sholeh dan biasakanlah berperilaku sebagaimana perilaku mereka. Ambillah manfaat dari perbuatan-perbuatan dan perkataan-perkataan mereka. Biasakanlah berziarah kepada mereka baik yang masih hidup ataupunsudah meninggal disertai dengan sebaik-baiknya penghormatan dan husnudz dzon (berbaik sangka) yang tulus. Dengan cara itulah orang yang mengunjungi mereka akan mendapat manfaat dan karunia melalui mereka. Sesungguhnya begitu sedikitnya kemanfaatan yang didapatkan oleh orang-orang sekarang dari keberadaan para sholihin karena sedikitnya rasa penghormatan dan husnudz dzon mereka kepada para sholihin sehingga mereka tidak mendapatkan keberkatan dari para sholihin.
Mereka juga tidak pernah menyaksikan karomah-karomah para sholihin sehingga mereka mengatakan bahwa tidak ada Auliya' pada jaman ini. Padahal alhamdulillah mereka para wali Alloh saat ini begitu banyak, baik yang kelihatan maupun yang tersembunyi. Tidaklah mengetahui keberadaan mereka kecuali orang-orang yang hatinya diberi cahaya oleh Alloh dengan cahaya - cahaya penghormatan dan husnudz dzon kepada para sholihin. Oleh karena itu tepatlah yang dikatakan dalam suatu penuturan "Almadad fil masyhad". Maksud dari "Almadad fil masyhad" adalah besarnya karunia dan pemberian Alloh kepada seseorang yang didapatkan dari para sholihin adalah tergantung dari seberapa besar orang tersebut memandang dan memposisikan mereka di dalam dirinya.Jika dia melihat para sholihin tadi dengan suudz dhon (berburuk sangka), maka karunia dan pemberian yang ia dapatkan tentunya sedikit atau bahkan tidak sama sekali. Jika ia melihat mereka dengan pandangan husnudz dhon, maka ia akan mendapatkan karunia dan pemberian dari Alloh sebesar rasa husnudz dzonnya kepada mereka.
[Diambil dari Majmu' kalam Al-Habib Abdulloh bin Husin Bin Thohir Ba'alawy, hal. 71-72]
Kecintaan Pohon Kurma terhadap Rasulullah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa pada masa itu masjid Rasulullah saw beratap batang pohon kurma. Jika Rasulullah saw berkhotbah, beliau berdiri di atas salah satu batang pohon kurma. Karena jumlah umat Islam bertambah, maka dibuatlah mimbar agar jamaah majelis yang berada di belakang dapat melihat Rasulullah saw ketika berkhutbah. Para sahabat pun membuat mimbar dari kayu. Setelah beres, Rasulullah saw datang menuju mimbar untuk berkhotbah. Namun, ketika naik mimbar terdengarlah rintihan seperti rintihan unta dan goncangan tanah yang terus bergetar sehingga para sahabat pun bertanya-tanya.
Rasulullah saw tersenyum. Rasulullah saw turun dari mimbar dan mendatangi pohon kurma yang tak jauh dari mimbar tersebut. Rasulullah saw meletakkan tangan pada batang pohon kurma dan mengusap-usap dengan perlahan-lahan.
Rasulullah saw berkata pada pohon kurma itu: “Jika engkau mau, aku akan jadikan engkau dinding masjid ini, akarmu tumbuh lagi, tubuhmu hidup lagi dan engkau berbuah lagi. Atau jika engkau mau, engkau aku tanam di surga, supaya para wali Allah dapat memakan buah buahmu.”
Batang kurma itu menjawab: “Saya memilih untuk ditanam di surga sehingga wali wali Allah dapat memakan buahku dan saya berada di tempat di dalamnya saya kekal.”
Goncangan tanah dan suara rintihan pun berhenti. Rasulullah saw kemudian kembali pada mimbar dan menyampaikan kejadian tersebut kepada para sahabatnya. Rasulullah saw berkata: “Ia (pohon kurma) memilih negeri yang kekal dibandingkan negeri yang fana!”
Inilah kisah batang kering dari pohon kurma yang menangis karena rindu kepada Rasulullah saw. Bayangkan sebatang pohon kurma tidak mau jauh dari Rasulullah saw, padahal cuma berjarak beberapa meter, tapi pohon kurma tidak mau jauh dari Nabi Muhammad saw.
Bagaimana dgn kita ummatnya.....rindukah kita kepada Nabi Muhammad saw
Kalam Hikmah Imam Hasan Albashri
Imam Hasan Albashri berkata: "Sungguh kasihan anak Adam, ia merasa kekurangan harta dan tanpa merasa kekurangan amal. Ia gembira dengan musibah yang menimpa agamanya, dan bersedih atas musibah yang menimpa dunianya. Sedangkan dunia ini didirikan atas dasar berbagai macam penyakit, andaikan engkau terhindar dari penyakit-penyakit itu, dan sembuh, APAKAH ENGKAU DAPAT SELAMAT DARI KEMATIAN..??
Imam ghozali mengutip atsar Al hasan
Demi Allah,seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejap,lalu menceritakan (PENGALAMAN SAKARATUL MAUTNYA)pada kalian,niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut,dan mulai menangisi diri kalian sendiri
Yang singkat itu adalah waktu, yang menipu itu adalah dunia, yang dekat itu adalah kematian, yang besar itu adalah hawa nafsu, yan berat itu adalah amanah, yg sulit itu adalah ikhlas, yg mudah itu adalah berbuat dosa, yg susah itu bersabar, yg sering lupa itu adalah bersyukur (Imam Ghozali)
HR.Muslim tentang IBU
Ibu engkau orang yang paling ikhlas. Engkau telah mengandung ku selama sembilan bulan sepuluh hari. Engkau rela memberi air susu mu untuk ku. Siang malam engkau menjaga ku tanpa mengenal lelah. Pantaslah kirannya Allah memberi pahala untuknya. Karena engkau aku tak akan melupakannya.Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)
Nabi saw. bersabda, “Wahai anakku Fatimah! Ada pun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya di dalam neraka adalah mereka yang tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya”. (HR Bukhari dan Muslim)
Ibu engkau orang yang paling ikhlas. Engkau telah mengandung ku selama sembilan bulan sepuluh hari. Engkau rela memberi air susu mu untuk ku. Siang malam engkau menjaga ku tanpa mengenal lelah. Pantaslah kirannya Allah memberi pahala untuknya. Karena engkau aku tak akan melupakannya.
Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)
Kalam Hikmah Imam Abdullah bin Alwy Alhaddad
قال الإمام عبد الله بن علوي الحداد: "مشاهدة المؤثرين للدنيا تمحو حب الأخرة من القلب, فكيف بالمجالسة و المخالطة". Arti, Berkata Imam Abdullah bin Alwy Alhaddad: "Memandang kepada orang-orang yang mementingkan hartanya, dapat menghilangkan perasaan cinta kepada akhirat dari dalam hati kita. Jikalau begitu, maka bagaimanakah dengan seorang yang gemar duduk dan bergaul dengan mereka
"Jika seorang hamba merasakan dalam dirinya terdapat ajakan untuk melakukan ketaatan dan seruan untuk membenci kemaksiatan, maka hatinya bercahaya"
(HABIB ABDULLAH bin ALWI ALHADAD)
Kalam Hikmah Imam Syafi'ie
"Setiap kali ilmuku bertambah, maka bertambah pula kefahamanku bahwa ternyata aku masih bodoh" (Imam Syafi'ie)
Kalam Hikmah Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi
تشويقا لِلسَّامِعِيْنَ * مِنْ خََوَآصِّ الْمُومِنِيْنَ * وَتَرْوِيْحًا لِلْمُتَعَلِّقِيْنَ بِهٰذَاانُّوْرِالْمُبِيْنَ.Menjadi suatu kerinduan bagi mereka yang mendengar,terlebih khusus bagi sebagian orang-orang beriman. Dan menjadi suatu ketenangan bagi mereka yang bergantung kepada Nurilmubiin(Muhammad SAW).(Simthud durar. Hb.Ali bin Muhammad Alhabsyi)
"Jika seorang hamba memedulikan penyakit hati seperti penyakit badan, niscaya mereka akan mendapatkan tabib di hadapan mereka. Tetapi, sedikit sekali yang membahas masalah ini, karena mereka telah dikuasai nafsu dan akal.”
( Imam Qutb Al-Arif billah Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi )
Kalam Hikmah Habib Abubakar bin muhammad assegaf
Habib Abubakar bin muhammad assegaf menegaskan : “Wahai saudara-saudaraku, dengarkanlah apa yang dikatakan Habib ‘Ali (sohibul maulid ) ! Beliau meminta kepada kita untuk selalu meluangkan waktu menghadiri majlis-majlis ilmu n majlis -majlis dzikir! Ketahuilah bahwa menghadiri suatu majlis yang mulia akan dapat menghantarkan kita pada suatu derajat yang tidak dapat dicapai oleh banyaknya amal kebajikan yang lain”.
"Manusia yang berakal ialah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat.
Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki Allah pula pada yang nyata di wajahnya. "
(Umar Bin Khottob)
abdkadiralhamid@2013
0 Response to "KUMPULAN KALAM BA ALAWI"
Post a Comment
Silahkan komentar yg positip