Hakikat Nawashib Kontemporer
Pembenci Ahlul Bait Nabi tidak akan pernah berhenti mencaci,membenci dan meragukan "status" keturunan para Alawiyyin. Mereka yang dulu disebut sebagai Nawashib
dalam terminologi agama sekarang mengejawantah dan berfusi ke dalam
berbagai macam paham maupun organisasi agar tetap eksis dalam
"pemeliharaan" doktrin "Hasud" kepada Ahlul Bait Nabi Shalallahu alaihi
wa alihi wa salam.
Pembenci Ahlul Bait Nabi tidak akan pernah berhenti menjauhkan para keturunan Rasulullah dari manhaj yang benar. Nawashib hakikatnya ada 2 yaitu:
- Secara frontal menyerang Ahlul Bait, mulai dari meragukan status Keturunan Nabi sampai menghina mazhab dan manhaj dan pemahaman Ahlul Bait.
- Pura-pura mencintai tapi sejatinya adalah dengki. Manusia seperti ini yang sulit diidentifikasi.
Contoh kasus:
1. menjadi murid Habib tertentu, setelah merasa kuat finansial dan Ilmu maka menyerang faham dan pribadi Habib tersebut.
2. Mensahkan bahkan menginginkan perkawinan dengan Syarifah, hal ini yang paling banyak terjadi sungguh heran Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi'i yang jelas-jelas mengharamkan perkawinan ini akan tetapi mereka pura-pura tak mengetahui itu didasari SYAHWAT dan perasaan bangga serta PRESTISE tertentu mengawini syarifah!!
3. Mengaku keturunan Rasulullah untuk kepentingan pribadi(Wallahi laknat atas mereka yang menisbatkan diri kepada selain bapaknya). Dari mulai DAWIR menggunakan fam tertentu menipu para Muhibbin bentuk legaliasinya macam-macam yaitu: Membentuk Majelis Zikir dengan mengumpulkan massa dan jama'ah yang banyak sehingga mereka semua menjadi fanatik dengan "HABIB GADUNGAN" tersebut,lalu mendekati para Habib berpengaruh untuk kepentingan propaganda "KEHABIBAN" mereka yang menyebabkan si Habib tersebut tak enak hati untuk menegur dikarenakan takut terjadi perpecahan karena Umat sang HABIB GADUNGAN tersebut banyak dan sangat fanatik.
4. Berkasyaf ria yaitu menjadi tabib atau "MAJDUBIN" untuk mengelabui Mauhibbin dan Alawiyyin awam sehingga mengakuinya sebagai HABIB!!
Jika dahulu doktrin "keraguan" status keturunan Nabi dihembuskan Kafirin dan Musyrikin yang mengatakan bahwa Nabi putus keturunan (abtar) maka diera kontemporer ini gerakan mereka lebih rapi yaitu dengan cara berikut:
1. Melalui Tokoh-tokoh mereka yang oleh Umat dianggap Ahli Agama yang mendapat publikasi media massa maupun media milik sendiri.
2. Melalui macam-macam paham sesat agar Ahlul Bait semakin jauh dari ajaran Salafnya.
3. Melalui organisasi yang tersistem menyebarkan paham kebencian tersebut.
Yang harus kita lakukan sekarang ini adalah bangkit dari "pujian" yang melenakan kita dalam pemahaman merasa "dihormati" sehingga membuat kita lengah dan tidak bisa mengidentifikasi bahaya yang mengancam kita.
Mari bangkit pemuda Alawy
Sayyid Syafiq Ashalaibiyyah © 2010
Pembenci Ahlul Bait Nabi tidak akan pernah berhenti menjauhkan para keturunan Rasulullah dari manhaj yang benar. Nawashib hakikatnya ada 2 yaitu:
- Secara frontal menyerang Ahlul Bait, mulai dari meragukan status Keturunan Nabi sampai menghina mazhab dan manhaj dan pemahaman Ahlul Bait.
- Pura-pura mencintai tapi sejatinya adalah dengki. Manusia seperti ini yang sulit diidentifikasi.
Contoh kasus:
1. menjadi murid Habib tertentu, setelah merasa kuat finansial dan Ilmu maka menyerang faham dan pribadi Habib tersebut.
2. Mensahkan bahkan menginginkan perkawinan dengan Syarifah, hal ini yang paling banyak terjadi sungguh heran Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi'i yang jelas-jelas mengharamkan perkawinan ini akan tetapi mereka pura-pura tak mengetahui itu didasari SYAHWAT dan perasaan bangga serta PRESTISE tertentu mengawini syarifah!!
3. Mengaku keturunan Rasulullah untuk kepentingan pribadi(Wallahi laknat atas mereka yang menisbatkan diri kepada selain bapaknya). Dari mulai DAWIR menggunakan fam tertentu menipu para Muhibbin bentuk legaliasinya macam-macam yaitu: Membentuk Majelis Zikir dengan mengumpulkan massa dan jama'ah yang banyak sehingga mereka semua menjadi fanatik dengan "HABIB GADUNGAN" tersebut,lalu mendekati para Habib berpengaruh untuk kepentingan propaganda "KEHABIBAN" mereka yang menyebabkan si Habib tersebut tak enak hati untuk menegur dikarenakan takut terjadi perpecahan karena Umat sang HABIB GADUNGAN tersebut banyak dan sangat fanatik.
4. Berkasyaf ria yaitu menjadi tabib atau "MAJDUBIN" untuk mengelabui Mauhibbin dan Alawiyyin awam sehingga mengakuinya sebagai HABIB!!
Jika dahulu doktrin "keraguan" status keturunan Nabi dihembuskan Kafirin dan Musyrikin yang mengatakan bahwa Nabi putus keturunan (abtar) maka diera kontemporer ini gerakan mereka lebih rapi yaitu dengan cara berikut:
1. Melalui Tokoh-tokoh mereka yang oleh Umat dianggap Ahli Agama yang mendapat publikasi media massa maupun media milik sendiri.
2. Melalui macam-macam paham sesat agar Ahlul Bait semakin jauh dari ajaran Salafnya.
3. Melalui organisasi yang tersistem menyebarkan paham kebencian tersebut.
Yang harus kita lakukan sekarang ini adalah bangkit dari "pujian" yang melenakan kita dalam pemahaman merasa "dihormati" sehingga membuat kita lengah dan tidak bisa mengidentifikasi bahaya yang mengancam kita.
Mari bangkit pemuda Alawy
Sayyid Syafiq Ashalaibiyyah © 2010