CURAHAN CINTA KEPADA RASULULLAH
- “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat serta banyak menyebut nama Allah . (Al Ahzab: 33 :21)
Al Baghawi mengisahkan ; Tsauban, seorang yang amat cintanya kepada Rasulullah saw namun sedikit kesabarannya, ketika berjumpa Rasulullah saw serta merta raut wajahnya berubah. Kemudian Rasulullah bertanya, “ Mengapa rona wajahmu berubah Tsauban ?” Jawabnya, “Saya tidak sakit ya Rasulullah, kecuali hanya saya tidak dapat memandangmu. Saya merasa begitu sepi dan dicekam oleh rsa ketakutan dan kesepian itu baru hilang sampai saat saya berjumpa denganmu. Kemudian saya ingat akan akhirat, dan sayapun kembali diliputi oleh rasa takut kalau-kalau saya tidak dapat melihat engkau, karena engkau diangkat dan dikumpulkan dengan para nabi lainnya. Sedangkan saya tidak bisa tinggal dekat denganmu. Tetapi jika saya tidak masuk surga, tentu saya tidak akan dapat memandangmu lagi selama-lamanya.”
Setelah itu turunlah ayat Al Qur’an mengenai hal ini :
“Siapa saja yang mentaati Allah dan Rasul_Nya, mereka itu akan bersama sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi, para Shiddiqin, para Syuhada dan orang-orang yang sholeh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (An-Nisa’ :4:69)
Kecintaan seperti ini hanyalah pantas untuk Rasulullah saw saja, dan cinta seperti itulah yang akan mendapat ridla dari Allah Ta’ala. Mahabbah yang menghujam ke dalam qalbunya, serta merta akan menimbulkan kerinduan yang begitu dalam terhadap kekasihnya.
Masya Allah, kita tak akan pernah menjumpai seorang sahabat yang pernah mencela kepribadian beliau. Tak ada seorang sahabat pun yang murtad gara-gara melihat cacat pada syakhshiyah (kepribadian) beliau. Begitu besar cintanya kepada Rasulullah melebihi cintanya terhadap diri ataupun keluarganya.
Ibnu ‘Askar berkisah tentang bilal bin Rabah Ra setelah Rasulullah wafat. Ketia Bilal singgah di Badariyah (dekat wilayah Syiria), dalam tidurnya ia mimpi melihat Rasulullah. Beliau bersabda, “Apakah arti ketidak ramahan ini hai Bilal ? Tidakkah engkau mengunjungi aku sekarang ?” setelah itu Bilal terbangun dari tidurnya dalam keadaan sedih dan cemas. Lalu ia berkemas menuju Madinah. Dikunjunginya makam Rasulullah. Bilal pun menangis dan menggulung-gulingkan mukanya di atas pusara Rasulullah saw karena rindu dan haru.
Tidak lama datanglah Hasan dan Husain, cucu Rasulullah saw, menghampirinya. Bilal merangkul dan mencium mereka. Hasan dan Husain mengutarakan maksudnya, “Kami ingin sekali mendengar adzanmu lagi, seperti dulu kau adzan untuk Rasulullah di Masjid.” Hasan dan Husain lalu menaikkan Bilal ke menara Masjid. Kini Bilal tegak berdiri di tempatnya, yaitu tempat yang dulu semasa hidup Rasulullah saw, ia biasa dipergunakan untuk mengumandangkan adzan.
Ketika Bilal mengumandangkan takbir, Allahu akbar, Allahu akbar, kota Madinah dibuatnya tersentak, seluruh penduduknya bagaikan baru mendengar laungan kebesaranan Allah. Madinah kian gempar ketika Bilal menggemakan Asyhadu alla ilaaha illa-Lah, mereka seakan dibawa ke dalam tauhid nan tinggi. Ketika Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah berkumandang, para wanita pun berduyung-duyung keluar dari masing-masing tempat tinggalnya sambil bertanya-tanya, Apakah Rasulullah saw kembali dibangkitkan . . . ? Apakah Rasulullah saw kembali dibangkitkan . . .. ?
Saat itu banyak orang, laki-laki dan perempuan meratap, menangis tersedu sedan, karena rindu mereka yang mendendam kepada Rasulullah saw.
Demikianlah para pengikut beliau memiliki kecintaan yang amat kuat, sehingga keinginan untuk menjaga dan membela bukannya dibuat-buat, akan tetapi satu gerak naluriah yang didorong oleh rasa hormat yang tinggi.
“Tidaklah Kami mengutus engkau malainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam” (Al Anbiya :21:107)
Maha Benar Allah yang telah mengutus Rasul_Nya ! ! !
Wahai Nabi . . .
Engkaulah keutamaan
Tanpa batas pencapaian
Untaian kata pun tak mampu melukiskan
Dialah manusia terbaik yang Allah ciptakan
0 Response to "CURAHAN CINTA KEPADA RASULULLAH"
Posting Komentar
Silahkan komentar yg positip