Pada suatu hari satu rombongan orang orang telah mengunjungi kediaman
Habib Nuh, mereka menunggu di ruang rumah karena waktu itu Habib Nuh
sedang sholat Ashar.Setelah sholat Habib Nuh keluar menemukan tamu
tersebut, sewaktu beliau berjabat tangan dengan orang ke dua dari
rombongan tersebut. Habib Nuh telah merenung ke wajahnya dan berkata "Lebih baik kamu pulang karena ibumu sedang kritis akan meninggal".
Orang tersebut ditemani oleh Habib Nuh dan ketika mereka tiba di
rumahnya ditemukan ibunya baru saja meninggal dunia. Satu lagi kejadian,
seorang lelaki muslim India telah bernazar, jika jika dia selamat
pulang ke Singapora sesudah mengunjungi keluarganya di India, dia akan
memberi hadiah kepada Habib Nuh. Nazarnya telah di rahasiakan. Orang
tersebut berlayar ke India dan beberapa bulan kemudian dia pulang ke
Singapora dengan kapal. Sewaktu kapal tersebut menuju pelabuhan
Singapora, Habib Nuh telah berdiri di pelabuhan menunggu kedatangan
orang India tersebut. Ketika orang India itu turun dari kapal, dia
melihat Habib Nuh berada di situ lalu dia peluk dan cium tangan Habib
Nuh. Selepas itu Habib Nuh berkata "Saya menunggu kedatangan kamu dari India dan juga hadiah kamu buat saya ". Mendengar kata kata itu ia bertanya" hadiah apakah yang Habib mau? "Habib Nuh menjawab" Kamu
telah bernadzar ingin memberi saya beberapa helai kain kuning saat kamu
selamat berlayar ke India dan selamat pulang ke Singapora. Sekarang
saya ingin mengingatkan kamu agar memenuhi nazar kamu karena saya ingin
hadiahkan kain tersebut kepada fakir miskin ". Mendengar kata kata ini orang India tersebut menunduk dan mencium wajah Habib Nuh dihadapan orang banyak dan berkata" Alhamdulillah saya telah mencium wajah seorang Wali ALLAH yang senantiasa menolong anak anak dan fakir miskin
"Hadiah kain kuning tersebut diberikan kepada Habib Nuh dan dua hari
setelah orang India tersebut tiba di Singapora dan kain kuning itu
diberikan kepada fakir miskin.Habib Nuh juga sering menziarahi kubur
kubur Islam di tengah malam dan membaca ayat ayat suci disitu sampai
fajar.
Saat saat Akhir Hatanya
Saat menghembuskan nafas yang terakhir, maka beribu ribu manusia dari seluruh pelosok Singapora dan pulau pulau yang dekat telah menziarahi jenazahnya di Teluk Blangah, satu jamuan makan secara luar biasa diselenggarakan untuk orang orang yang menziarahi jenazah beliau di rumah keluarga Temenggong Abu Bakar dimana tempat beliau wafat. Ketika upacara memandikan jenazah beliau dan sebelum dikafankan, semua orang yang hadir disitu termasuk 4 orang Inggris yang telah memeluk agama Islam dengan pertolongan Habib Nuh, telah mencium kaki belaiu, kemudian jenazahnya telah dimasukkan dalam kotak peti untuk dikebumikan. Waktu itu persedian telah dibuat untuk mengkebumikan jenazahnya di tanah pekuburan Bidadari (Upper Serangoon Road), ketika kotak jenazah akan diangkat, kotak tersebut telah melekat di lantai dan banyak orang yang turut member pertolongan sama sama untuk mengangkat kotak jenazah tersebut tetapi kotak jenazah itu tetap melekat. Orang orang yang penuh sesak saat itu heran dan banyak yang mengeluarkan air mata. Sejurus kemudian, seorang dari antara orang banyak disitu telah tampil kehadapan dan dengan air mata yang mengalir di pipinya ia naik keatas sebuah bangku dan dengan perasan sedih dan suara yang terharu orang itu berkata "Tuan tuan Habib Nuh berwasiat jika ia wafat jenazahnya harus dimakamkan di puncak Bukit Kechil (Mount Palmer) tetapi nampaknya sekarang tuan tuan tidak hiraukan amanah dan wasiatnya".Kemudian ia melanjutkan "Marilah kita tunaikan permintan Habib Nuh ". Dengan izin ALLAH kotak peti ini dapat diangkat. Kemudian orang tersebut turun dari bangkunya dan terus memegang kotak peti bagian depan dan dibantu oleh seorang lagi dan dengan mudah saja kotak jenazah itu dapat diangkat. Melihat kejadian ini, semua orang yang hadir sekaligus bersama sama meneriakkan "ALLAHU AKBAR LA ilaha illallah MUHAMMAD RASULULLAH ". Banyak yang telah mengikuti jenazah Beliau hingga ke tanah pekuburan di Mount Palmer, semua mobil kuda seluruh pelosok Singapora telah berkumpul untuk membawa orang orang tua dan perempuan dengan gratis ke tanah pekuburan Habib Nuh.
Keramat Habib Nuh dikenal dan dihormati di seluruh Asia Tenggara. Makamnya hingga kini terus di banjiri penziarah dan orang orang yang membayar niat dari berbagai bangsa dan agama, khususnya hari Jum'at, Minggu dan hari hari libur. Banyak orang yang menziarahi keramat Habib Nuh, tiap tiap orang memiliki niat masing masing.Ada yang membawa nasi kunyit, pisang, telur rebus dan sebagainya memenuhi memenuhi niat atau nazarnya.Ada juga yang tidak membawa apa apa dan mereka hanya mengunjungi makam tersebut dan membaca ayat ayat suci Al Qur'an. Bagian ruang dalam dimana terdiri dari batu nisan pemakaman Habib Nuh dan ruang luarnya dihiasi dengan permadani "wall to wall carpeted". Keramat ini memiliki seorang Imam yang bertanggung jawab membaca do'a selamat atau shalat hajat untuk orang orang yang menziarahi dan meminta beliau melakukannya, membagikan nasi kunyit, pisang, telur, daging dan sebagainya ke anak anak yang tinggal di area yang dekat dan orang orang miskin.Dengan kata lain, Imam ini bertanggung jawab penuh pada pentakbiran keramat tiap tiap hari. Ada seorang lagi yang bertugas di keramat ini dan beliau ditempatkan dekat tangga keramat mengatur anak anak yang senantiasa bermain disitu dari menganggu atau meminta uang dari orang orang yang datang membayar niat ke makam.Biasanya jika orang orang yang membayar niat ingin bersedekah uang ke anak anak disitu maka uang tersebut diserahkan kepada penjaga di situ dan ia akan memberikan uang tersebut ke anak anak disitu. Banyak individu dan gudang gudang bisnis sering menyumbang kepada keramat seperti uang tunai yang dimasukkan di dalam kotak disitu dan permadani, kipas angin, jam dan sebagainya.Ini adalah jelas keramat Habib Nuh dicintai dan dihormatioleh sebagian besar dari penduduk lokal dan luar negeri ..
Pada mulanya makam keramat ini dijaga oleh "trustees" yang merupakan keluarga terdekat atau keturunannya dari Habib Nuh.Dalam tahun 1936 M/1355 H manajemen keramat ini diserahkan kepada "Muslim and Hindos Endowment Board". Dengan berdirinya Dewan Agama Islam beberapa tahun setelah itu maka manajemen makam keramat Habib Nuh ini sekarang ini dipegang oleh Majelis Agama Islam.Keramat Habib Nuh adalah sutau hal tidak asing lagi diketahui sebagian besar ummat manusia terutama di Singapora, negeri negeri jiran.Bangunan makam ini adalah situs sejarah dan sesuai dengan kebijakan pemerintahan Singapora menjadikan tempat tempat atau bangunan bangunan yang bersejarah sebagai "Monuments / situs", maka baru baru ini saya telah menulis surat kepada sekretaris "Preservation of Monuments Boards" mengusulkan agar bangunan Makam Habib Nuh dijadikan sebagai "monument" dan kerja kerja perawatan di luar dan di dalam bangunan makam termasuk di area belakang dan tempat meletakkan kendaraan akan diperbaiki oleh pemerintah Singapora.
Habib Nuh memiliki seorang istri yaitu Anchik Hamidah yakni wanita Melayu yang berasal dari Telok Ayer Tawar, provinsi Wellesley, Penang.Mereka memiliki seorang anak perempuan yang diberi nama Syarifah Badaniah.Syarifah badaniah ini kemudian nikah dengan Syed Muhammad bin Hasan As Syatrie di Jelutong Penang. Pernikahan mereka ini juga hanya dikaruniakan seorang anak perempuan yaitu Syarifah Ruqayyah.Syarifah Ruqayyah binti Muhammad bin Hasan As Syatrei ini adalah cucu tunggal dari Habib Nuh Al Habsyi.Syarifah Ruqayyay ini nikah dengan Syed Alwi bin Ali bin Muhammad bin Harun Al Junaid dari Singapora.Mereka dikaruniakan 5 orang anak, 2 laki laki dan 3 perempuan yaitu:
1.Syed Abdurrahman bin Alwi bin Ali Al Junaid
2.Syed Abdullah bin Alwi bin Ali Al Junaid
3.Syarifah Muznah binti Alwi bin Ali Al Junaid
4.Syarifah Zainab binti Alwi bin Ali Al Junaid
5, Syarifah Zubaidah binti Alwi bin Ali Al Junaid
Habib Nuh bin Muhmmad Al Habsyi ini memiliki 3 orang adik lelaki yaitu:
1.Arifin wafat di Penang
2.Zainal Abidin wafat di Penang
3.Ahmad Salikin wafat di Daiq kepulauan Riau
Artikel ini al faqier tulis ulang berdasarkan:
Tulisan yang dikumpulkan dan karangan; Said Abdullah bin Ahmad Al Athas yakni cicit saudara dari Habib Nuh bin Muhammad Al Hadi bin Ahmad Al Habsyi
Jakarta, 15 Rabiul Awwal 1429 H/24 Mei 2008
Ali Zainal Abidin bin Hasan Al Ali bin Abdullah Asseggaff
(Alidin bin Hasan)
Penerjemah: Sayyid Syafiq Ashalaibiyyah
abdkadiralhamid@2013
Saat saat Akhir Hatanya
Saat menghembuskan nafas yang terakhir, maka beribu ribu manusia dari seluruh pelosok Singapora dan pulau pulau yang dekat telah menziarahi jenazahnya di Teluk Blangah, satu jamuan makan secara luar biasa diselenggarakan untuk orang orang yang menziarahi jenazah beliau di rumah keluarga Temenggong Abu Bakar dimana tempat beliau wafat. Ketika upacara memandikan jenazah beliau dan sebelum dikafankan, semua orang yang hadir disitu termasuk 4 orang Inggris yang telah memeluk agama Islam dengan pertolongan Habib Nuh, telah mencium kaki belaiu, kemudian jenazahnya telah dimasukkan dalam kotak peti untuk dikebumikan. Waktu itu persedian telah dibuat untuk mengkebumikan jenazahnya di tanah pekuburan Bidadari (Upper Serangoon Road), ketika kotak jenazah akan diangkat, kotak tersebut telah melekat di lantai dan banyak orang yang turut member pertolongan sama sama untuk mengangkat kotak jenazah tersebut tetapi kotak jenazah itu tetap melekat. Orang orang yang penuh sesak saat itu heran dan banyak yang mengeluarkan air mata. Sejurus kemudian, seorang dari antara orang banyak disitu telah tampil kehadapan dan dengan air mata yang mengalir di pipinya ia naik keatas sebuah bangku dan dengan perasan sedih dan suara yang terharu orang itu berkata "Tuan tuan Habib Nuh berwasiat jika ia wafat jenazahnya harus dimakamkan di puncak Bukit Kechil (Mount Palmer) tetapi nampaknya sekarang tuan tuan tidak hiraukan amanah dan wasiatnya".Kemudian ia melanjutkan "Marilah kita tunaikan permintan Habib Nuh ". Dengan izin ALLAH kotak peti ini dapat diangkat. Kemudian orang tersebut turun dari bangkunya dan terus memegang kotak peti bagian depan dan dibantu oleh seorang lagi dan dengan mudah saja kotak jenazah itu dapat diangkat. Melihat kejadian ini, semua orang yang hadir sekaligus bersama sama meneriakkan "ALLAHU AKBAR LA ilaha illallah MUHAMMAD RASULULLAH ". Banyak yang telah mengikuti jenazah Beliau hingga ke tanah pekuburan di Mount Palmer, semua mobil kuda seluruh pelosok Singapora telah berkumpul untuk membawa orang orang tua dan perempuan dengan gratis ke tanah pekuburan Habib Nuh.
Keramat Habib Nuh dikenal dan dihormati di seluruh Asia Tenggara. Makamnya hingga kini terus di banjiri penziarah dan orang orang yang membayar niat dari berbagai bangsa dan agama, khususnya hari Jum'at, Minggu dan hari hari libur. Banyak orang yang menziarahi keramat Habib Nuh, tiap tiap orang memiliki niat masing masing.Ada yang membawa nasi kunyit, pisang, telur rebus dan sebagainya memenuhi memenuhi niat atau nazarnya.Ada juga yang tidak membawa apa apa dan mereka hanya mengunjungi makam tersebut dan membaca ayat ayat suci Al Qur'an. Bagian ruang dalam dimana terdiri dari batu nisan pemakaman Habib Nuh dan ruang luarnya dihiasi dengan permadani "wall to wall carpeted". Keramat ini memiliki seorang Imam yang bertanggung jawab membaca do'a selamat atau shalat hajat untuk orang orang yang menziarahi dan meminta beliau melakukannya, membagikan nasi kunyit, pisang, telur, daging dan sebagainya ke anak anak yang tinggal di area yang dekat dan orang orang miskin.Dengan kata lain, Imam ini bertanggung jawab penuh pada pentakbiran keramat tiap tiap hari. Ada seorang lagi yang bertugas di keramat ini dan beliau ditempatkan dekat tangga keramat mengatur anak anak yang senantiasa bermain disitu dari menganggu atau meminta uang dari orang orang yang datang membayar niat ke makam.Biasanya jika orang orang yang membayar niat ingin bersedekah uang ke anak anak disitu maka uang tersebut diserahkan kepada penjaga di situ dan ia akan memberikan uang tersebut ke anak anak disitu. Banyak individu dan gudang gudang bisnis sering menyumbang kepada keramat seperti uang tunai yang dimasukkan di dalam kotak disitu dan permadani, kipas angin, jam dan sebagainya.Ini adalah jelas keramat Habib Nuh dicintai dan dihormatioleh sebagian besar dari penduduk lokal dan luar negeri ..
Pada mulanya makam keramat ini dijaga oleh "trustees" yang merupakan keluarga terdekat atau keturunannya dari Habib Nuh.Dalam tahun 1936 M/1355 H manajemen keramat ini diserahkan kepada "Muslim and Hindos Endowment Board". Dengan berdirinya Dewan Agama Islam beberapa tahun setelah itu maka manajemen makam keramat Habib Nuh ini sekarang ini dipegang oleh Majelis Agama Islam.Keramat Habib Nuh adalah sutau hal tidak asing lagi diketahui sebagian besar ummat manusia terutama di Singapora, negeri negeri jiran.Bangunan makam ini adalah situs sejarah dan sesuai dengan kebijakan pemerintahan Singapora menjadikan tempat tempat atau bangunan bangunan yang bersejarah sebagai "Monuments / situs", maka baru baru ini saya telah menulis surat kepada sekretaris "Preservation of Monuments Boards" mengusulkan agar bangunan Makam Habib Nuh dijadikan sebagai "monument" dan kerja kerja perawatan di luar dan di dalam bangunan makam termasuk di area belakang dan tempat meletakkan kendaraan akan diperbaiki oleh pemerintah Singapora.
Habib Nuh memiliki seorang istri yaitu Anchik Hamidah yakni wanita Melayu yang berasal dari Telok Ayer Tawar, provinsi Wellesley, Penang.Mereka memiliki seorang anak perempuan yang diberi nama Syarifah Badaniah.Syarifah badaniah ini kemudian nikah dengan Syed Muhammad bin Hasan As Syatrie di Jelutong Penang. Pernikahan mereka ini juga hanya dikaruniakan seorang anak perempuan yaitu Syarifah Ruqayyah.Syarifah Ruqayyah binti Muhammad bin Hasan As Syatrei ini adalah cucu tunggal dari Habib Nuh Al Habsyi.Syarifah Ruqayyay ini nikah dengan Syed Alwi bin Ali bin Muhammad bin Harun Al Junaid dari Singapora.Mereka dikaruniakan 5 orang anak, 2 laki laki dan 3 perempuan yaitu:
1.Syed Abdurrahman bin Alwi bin Ali Al Junaid
2.Syed Abdullah bin Alwi bin Ali Al Junaid
3.Syarifah Muznah binti Alwi bin Ali Al Junaid
4.Syarifah Zainab binti Alwi bin Ali Al Junaid
5, Syarifah Zubaidah binti Alwi bin Ali Al Junaid
Habib Nuh bin Muhmmad Al Habsyi ini memiliki 3 orang adik lelaki yaitu:
1.Arifin wafat di Penang
2.Zainal Abidin wafat di Penang
3.Ahmad Salikin wafat di Daiq kepulauan Riau
Artikel ini al faqier tulis ulang berdasarkan:
Tulisan yang dikumpulkan dan karangan; Said Abdullah bin Ahmad Al Athas yakni cicit saudara dari Habib Nuh bin Muhammad Al Hadi bin Ahmad Al Habsyi
Jakarta, 15 Rabiul Awwal 1429 H/24 Mei 2008
Ali Zainal Abidin bin Hasan Al Ali bin Abdullah Asseggaff
(Alidin bin Hasan)
Penerjemah: Sayyid Syafiq Ashalaibiyyah
abdkadiralhamid@2013