//

Perbedaan Pendapat Karena Fitnah



HABIB ABU BAKAR AL ADNI BIN ALI AL MASYHUR menjelaskan :

"JAUHILAH BERDEBAT, Semua itu permainan iblis yang menyebabkan berhentinya masalah-masalah yang lebih penting karena disebabkan rayuan syaitan kepada Umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Jika kalian sensitif dan mampu memahami apa yang dibicarakan para ulama salafunas shalih, maka sesungguhnya tidak ada satupun dari mereka yang mengajak kepada pertikaian dan perpecahan.

Kami tidak mau kalian merasa dengki walau sebesar biji dzarrah dengan siapapun yang beragama Islam meskipun berbeda pemahaman.


Meski kadang banyak berbeda pemahaman, Kami tidak pernah sedikitpun dengki kepada sesama muslim yang mendirikan Sholat, akan tetapi kami akan sangat sedih apabila melihat orang Islam yang meninggalkan sholat.


Ketika kami melihat orang yang berbicara atas nama orang 'Alim untuk mencaci orang lain, Ketika kami melihat orang berbicara atas nama agama untuk tujuan membuat konflik ( perpecahan ) kepada umat, Perkara yang seperti inilah yang menyesakkan nafas kami.
Ketahuilah para masyayikh dan orang-orang 'Alim tidak membuang nafas-nafas mereka melainkan hanya untuk mengingatkan kami kepada Allah, Rasulullah, dan para Sahabat.
JALAN KAMI ADALAH MENJAGA LISAN DARI MENCACI DAN MENJAGA TANGAN DARI DARAH ORANG LAIN"

Dalam acara seminar tadi, HABIB ABU BAKAR AL ADNI juga menyampaikan :

"Perbedaan pendapat itu ada DUA :
1. Perbedaan pendapat karena ilmu
2. Perbedaan pendapat karena fitnah
Perbedaan pendapat karena ilmu itu sudah ada sejak zaman dahulu, karena hal itu sudah merupakan sunnatullah, dan ini memang tidak bisa disatukan.

Namun perbedaan pendapat karena fitnah itu yang masih bisa disatukan bila semua fitnah itu bisa dihilangkan. Di saat sekarang ini kekuatan fitnah lebih besar daripada ilmu, waspadalah terhadap berita-berita fitnah yang semakin banyak beredar."

Penyebab terjadinya pertikaian saat ini dikarenakan bergesernya nilai-nilai fiqh dakwah yang hanya terkungkung pada permasalahan furu'iyyah (cabang-cabang). Padahal fiqh dakwah itu harus dilandasi dengan kebenaran yang menyatukan, yakni kebenaran dari Rasulullah Saw.



Rukun dalam Islam itu ada 4, bukan hanya 3, yakni Iman, Islam, Ihsan, dan mengetahui tanda-tanda akhir zaman. Nabi Muhammad Saw sudah mengetahui bahwa di akhir zaman akan terjadi perpecahan di antara umat Islam, dan Nabi Muhammad Saw sudah mengajarkan bagaimana kita harus menghadapi tanda-tanda akhir zaman.



Tanda-tanda akhir zaman itu ada 3, yakni tanda yang besar, tanda yang sedang, dan tanda yang kecil. Semua itu sudah dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. Nabi Saw menjelaskan: "Aku tidak khawatir terhadap fitnah-fitnah Dajjal di akhir zaman, karena aku yakin jika kamu benar-benar beriman niscaya kamu tidak akan terpengaruh dan tersesat olehnya. Tetapi aku lebih mengkhawatirkan para dai dan pemuka agama yang memecah-belah dan menyebarkan kesesatan."

Oleh karena itu, saya MENGHIMBAU kepada seluruh umat Islam agar TIDAK MUDAH TERPROVOKASI atas berita-berita miring yang memecah belah persatuan dan kesatuan umat. 

Waspada terhadap pihak-pihak yang dengan sengaja atau tidak untuk berupaya meruncingkan hubungan antara Kiai dan Habaib.

INGAT BAIK-BAIK pesan Hadhratusy Syaikh KH. Hasyim As'ari pendiri NAHDLATUL ULAMA 

"Dakwah dengan cara memusuhi ibarat orang membangun kota tetapi merobohkan istananya.
Jagalah persatuan dan kesatuan kita, karena orang lain juga memperkokoh persatuan mereka. Kadang-kadang suatu kebatilan mencapai kemenangan disebabkan mereka bersatu dan terorganisasi. Sebaliknya kadang-kadang yang benar menjadi lemah dan terkalahkan lantaran bercerai-berai dan saling bersengketa"

Kanjeng Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

سِبَابُ اْلمُسْلِمِ فُسُوْقٌ وَ قِتَالُهُ كُفْرٌ
“Mencaci orang Islam itu merupakan kefasiqan, dan membunuhnya merupakan kekafiran”. [ HR. Bukhari ]

abdkadiralhamid@2016

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perbedaan Pendapat Karena Fitnah"

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip