//

TRADISI RATIB HAJI SANG MUFTI BETAWI


Setelah Wafatnya Assayid Ustman bin Yahya Mufti Betawi pada tahun 1913 M,masyarakat Betawi pada waktu itu mengarahkan perhatiannya kepada AlHabib Ali bin Abdurrahman AlHabsyi Kwitang,dalam setiap urusan Agama mereka menanyakannya kepada AlHabib Ali AlHabsyi yang merupakan murid dari Assayid Ustman bin Yahya
Habib Ali bin Abdurrahman AlHabsyi atau yang lebih mashur dengan sebutan Habib Ali Kwitang merupakan tempat berkeluh kesahnya Umat Islam Betawi selepas Sayid Ustman bin Yahya Wafat, Habib Ali yang di kenal di kalangan Masyarakat Betawi mulai dari pejabat hingga Rakyat Biasa sangat mengenal Habib Ali Kwitang sebagai pendidik dalam Urusan Agama,di setiap hari minggu pagi Habib Ali menggelar pengajiannya di Masjid Kwitang yang dihadiri oleh beribu ribu umat Islam dan hingga saat ini Majlis Ta'lim beliau masih di selenggarakan dan dihadiri oleh puluhan Ribu Umat yang datang dari sekitar Jakarta dan Luar kota

Habib Ali adalah seseorang Ulama yang memperhatikan nasib Umat,dan didalam keluh kesah Umat terhadapnya ada sebuah pertanyaan mengenai bagai mana hal yang baik dilakukan sebelum berangkat Haji,lalu kata Habib Ali berkata pada orang tersebut

" ada baiknya bermaaf maafpan terlebih dulu kepada keluarga sanak Famili dan para tetangga yang ada "

Dan Habib Ali menganjurkan agar membaca Ratib susunan AlHabib Abdulloh bin Alwi AlHaddad yang bisa dilihat di Kitab guru beliau Assayid Ustman bin Yahya yang bernama Muslakul Akhyar,dan anjuran dari pada Habib Ali di ikuti oleh para murid dan Jamaahnya,dan Juga ada anjuran Habib Ali kepada para Murid dan Jamaahnya agar mengumpulkan para tetangga dan kerabat sebelum berangkat Haji dan meminta Doa dari mereka serta membaca Ratib bersama,dengan niyat memohon kepada Alloh Taala agar di selamatkan pulang dan pergi dalam menunaikan Ibadah Haji,karna memang pada waktu itu setiap orang yang akan berangkat Haji menggunakan Kapal Laut,dan itu memerlukan waktu yang cukup lama

AlHabib Alwi bin Abdulloh bin Salim AlAthas Bulak kapal Bekasi menceritakan,di saat beliau berada di daerah Cianjur,Sukabumi,Banten dan daerah daerah di Jawa Barat,bahwa Para Ulama,Mama Ajengan di sana menyatakan Ratib Haji yang memerintahkan pertama kali adalah Habib Ali dari Kwitang,dan mereka para Ulama Mama Ajengan mengatakan bahwa Habib Ali mempermudah para Murid dan Jamaahnya dalam urusan Haji,jadi setiap orang yang akan berangkat Haji mengundang para tetangga serta keluarganya untuk meminta maaf dan Ridhonya juga meminta Doa dari mereka,dan didalam perkumpulan tersebut juga dibaca Ratib AlHaddad dan kesemua itu merupakan anjuran dari Habib Ali AlHabsyi Kwitang

Hingga saat ini Tradisi Ratib Haji masih di selenggarkan oleh Umat Islam di Jakarta bahkan di Luar Jakarta dan hingga saat ini Tradisi tersebut meluas dimana mana dan para Ulama Jakarta menambahkan anjuran kepada keluarga yang sedang berangkat Haji,agar dibacakan Ratibul Haddad setiap hari selama keluarga tersebut berangkat Haji
Hal tersebut sebagai mana anjuran AlHabib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf Bukit Duri Tebbet Jakarta Selatan

Karna menurut Assayid Ustman bin Yahya Mufti Betawi didalam Kitab Mislakul Akhyar menyebutkan bahwa banyak manfaat didalam membaca Ratibnya AlHabib Abdulloh bin Alwi AlHaddad yang satu diantaranya akan ada keamaanan dan Keselamatan Yang Alloh Taala berikan kepada yang membacanya.

Demikian sekilas yang bisa kami Suguhkan.

Sumber : Anto Djibril

abdkadiralhamid@2015

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TRADISI RATIB HAJI SANG MUFTI BETAWI"

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip