//

Tuduhan Palsu Terhadap Para Pengikut Tasawwuf...

Tuduhan Palsu, Bodoh 
dan Tak Berdasar pada Para Pengikut Tasawwuf...

Pertanyaan mereka:

Pengikut tasawuf telah mendapatkan reputasi sebagai orang yang telah jauh melenceng. Tampaknya mereka tidak peduli dengan keadaan kaum muslimin. Banyak ummat yang tewas di sejumlah tempat, tapi kami tidak melihat pengikut tasawuf yang terlibat dalam pertempuran itu, sedangkan kita melihat gerakan Islam lainnya yang berpartisipasi. Apa yang Anda katakan tentang ini?

Habib Umar Menjawab:

Tugas semua Muslim yang tulus dan jujur setiap saat adalah untuk menjauhkan diri dari tempat di mana hal-hal yang meragukan dalam pertikaian sedang terjadi.
Adapun masalah pertempuran, kita katakan: tunjukkan kepada kami perang yang berlangsung akhir2 ini, antara Muslim yang beriman dan yang berpegang pada Firman Allāh dan Sunnah Rasul melawan orang-orang kafir yang mencegah mereka dalam melaksanakan syariat Suci Allāh Ta'ala.
Di mana peperangan seperti itu dapat ditemukan?
Apakah perjuangan perebutan kekuasaan politik berubah menjadi jihad dalam pandangan Anda?
Jelas ada hadits: 

"Ketika dua orang Muslim bentrok dengan pedang mereka, maka kedua, pembunuh dan yang dibunuh berada di neraka."
Hal terbaik bagi seorang Muslim adalah untuk tidak hadir ketika kejadian ini mengambil tempat. Bahkan, itu tindakan terpuji baginya untuk tidak hadir! 

Para pembunuh dan yang dibunuh akan berakhir di neraka dan Anda bertanya, "Mengapa kamu tidak ikut?" Jawabannya adalah, karena kami tidak suka neraka. Jika Anda menyukai neraka, maka dengan segala cara silahkan anda berpartisipasi.

Tunjukkan kepada kami tempat di mana jihad berlangsung dalam ketaatan pada perintah Allāh. Jika Anda menemukannya maka Anda akan melihat kami yang akan berlomba untuk itu dan kami yang akan berada di barisan paling depan. Hal ini bukan untuk orang yang kepalanya penuh dengan motif duniawi mengklaim bahwa ia telah membuat jihad demi Allāh.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَتَكُونُ فِتَنٌ الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْمَاشِي وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي مَنْ تَشَرَّفَ لَهَا تَسْتَشْرِفْهُ فَمَنْ وَجَدَ مِنْهَا مَلْجَأً أَوْ مَعَاذًا فَلْيَعُذْ بِهِ


Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda: 

“Akan terjadi fitnah, ketika itu yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa berusaha menghadapi fitnah itu, justru fitnah itu akan mempengaruhinya, maka barangsiapa mendapat tempat berlindung, hendaklah ia berlindung diri di tempat itu.
Sekarang orang mengatakan bahwa yang berlari lebih baik dari yang berjalan.; yang berjalan lebih baik dari yang berdiri, dan yang berdiri lebih baik daripada yang duduk. Sederhana saja Kita katakan kepada mereka, "Anda telah membolak balikkan perkataan dan petunjuk nabi"

Pernyataan Nabi adalah benar dan pernyataan Anda adalah pemahaman yang salah. Orang yang duduk lebih baik daripada orang yang berdiri. Orang yang berdiri lebih baik dari orang yang berjalan. Orang yang berjalan lebih baik dari orang yang sedang berlari. Yang terakhir ini adalah yang terburuk dari mereka. Apakah Anda ingin orang-orang terbaik untuk berada di kategori terburuk? Orang-orang saleh dan orang-orang tasawuf selalu tahu apa yang terbaik dan telah mengambil sikap secara tepat. Dalam situasi apa pun mereka berada, Anda akan menemukan mereka mengambil sikap itu.
Hari ini orang berkelahi satu sama lain atas dasar ideologi yang berbeda dan penilaian palsu yang tidak memiliki dasar dalam Syariat. Mereka berkelahi satu sama lain dengan motif egois untuk keuntungan duniawi. Jadi jika Anda suka neraka, pergilah berjuang di kedua sisi. Tinggalkan orang-orang yang tidak suka dan takut neraka seperti kami, mencari tempat terbaik di mana untuk duduk seperti Nabi menuntun kami untuk melakukannya, kedamaian dan rahmat atas Nabi dan keluarga dan sahabat.


Adapun masalah reputasi, itu bukan jalan orang-orang yang jujur dengan Allāh, maupun bagi orang-orang tasawuf, untuk mencari ketenaran atau reputasi. Tidak pernah terlintas dipikiran kami apa reputasi kami di antara orang-orang. Kami mencari kedudukan di mata Allāh Ta'ala. Kami tidak peduli apa yang orang katakan. Seseorang yang ingin diketahui dan mencintai ketenaran tidak jujur dengan Allāh. Abaikan apa yang orang katakan dan berpikir dan mencari, bersama dengan orang-orang saleh, bersandar pada Rabbul 'alamin, Allāh cukup bagi kami dan Dia adalah tempat terbaik untuk menaruh kepercayaan kami..


اللَّهُمَّ ياربَّ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و آلِ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ ، أَسْأَلُكَ بِحَقِّ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ أَنْ تُصَلِّيَ على سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تُحَبِّبَ إِلَيْنا سيِّدَنا محمَّداً ﷺ و أَنْ تُحَبِّبَنا إِلى سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تُخَلِّقَنا بِأَخْلاقِ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تَرْزُقَنا المُتابِعَةَ لِسيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تَرْفَعَ الحِجَابَ بَيْنَنا وَبَيْنَ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ و أَنْ تَجْمَعَ بَيْنَنَا وَبْينَ سيِّدِنا محمَّدٍ ﷺ فِي الأوَّلِ وَالآخِرِ وَالظَّاهِرِ وَالباطِنِ والسِّرِّ والعَلانِيَةِ واليَقَظَةِ والمَنَام والحَيَاةِ والمَمَاتِ فِي الدُّنْيا والآخِرَةِ فِي لُطْفٍ وَعافِيَةٍ


Ada yang tidak senang kepada tasawwuf dan tareqat. Kedua-duanya dibenci terus. Seboleh-bolehnya hendak dikuburkan, dihilangkan dari hati umat Islam.

Memang ada tareqat yang tersasar dari landasan (melanggar panduan al Quran dan As Sunnah), namun ada tareqat yang muktabar dan diiktiraf oleh alim ulamak.

Kepada mereka yang memusuhi tasawwuf, amat sukar sekali untuk menghapuskannya dari umat Islam.

Kerana sebagaimana yang dijelaskan oleh Habib Ali Al Jufri  :

walaupun ada yang mempergunakan kalam Ibnu Taimiyyah untuk mengecam ahli sufi, beliau tetap memuji tasawwuf dan merasa terhormat dirinya memiliki hubungan sanad dengan Imam Abd Qadir al Jailani.

Ibnu Qayyim yang sering dijadikan peluru untuk menembak ahli sufi, malah menulis tiga jilid kitab tentang tasawwuf iaitu Madarij al Salikin fi Syarh Manazil Sa'irin. Imam Ahmad bin Hanbal menulis Kitab al Zuhd. Imam hafiz az Zahabi menulis Siyar A'lam an Nubala' yang bukan hanya mendedahkan biografi Imam hadith tetapi juga para imam besar tasawwuf contohnya Ma'ruf al Kurkhi begitu juga kitab Sifat as sofwah karya Imam Ibn Al Jauzi.

Begitulah keadaan para ulama hadith yang bergelar al hafiz yang kadang-kadang mereka tuduh benar, kadang-kadang salah. Bahkan ketika bersangkutan dengan aqidah, mereka katakan para ulamak salafussoleh itu salah semuanya. Jadi menurut mereka, aqidah Ibnu al Jauzi itu salah. Aqidah Imam an Nawawi itu salah, kerana ia menulis sejarah hidup guru-gurunya yang meriwayatkan hadith sampai kepada Imam Muslim dan menyebut mereka sebagai sufi. Aqidah Imam az Zahabi salah. Aqidah Imam al Suyuthi salah. Demikian pula aqidah Imam as Subki, imam As Sakhawi, Imam Ibn Hajar serta imam mazhab yang merujuk kepada kaum sufi dan memegang ucapan-ucapan mereka untuk melembutkan hati.

Jika mereka menuduh kaum sufi itu syirik dan sesat, bererti mereka tidak percaya kepada al Quran dan hadith yang ada sekarang. Kenapa ?

Kerana seluruh sanad dan rantaian riwayat al Quran dan hadith yang sampai kepada kita sekarang penuh dengan ahli sufi. Setiap periwayatan bacaan al Quran yang tujuh (qira'ah sab'ah) atau yang sepuluh (qira'ah 'asyarah) pasti di dalamnya ditemukan imam sufi.

Sesiapa yang boleh menyemak sohih Bukhari dan Sohih Muslim serta kitab-kitab hadith yang lainnya tanpa melalui perawi yang bukan sufi ? Jika ada yang mengatakan (ahli sufi) itu musyrik, mereka kafir, dan kita diam sahaja. Ini ertinya bencana akan mengancam generasi setelah kita. Yang mereka tahu tentang para sufi kemudiannya adalah bahawa mereka kafir dan sesat.

Sekarang ini, kita seperti malas bertindak. Padahal di luar sana, melalui khutbah, kaset, dan buku-buku berbagai kebohongan telah dihembuskan sekelompok orang yang tidak menjaga ketaqwaan kepada Allah ketika berbicara tentang orang-orang soleh. Berbagai tuduhan-tuduhan serong diarahkan kepada kaum sufi.

Jika ini dibiarkan, tentu generasi setelah kita akan berkesimpulan bahawa hadith dan al Quran yang mereka terima tidak dapat dipercayai kerana diriwayatkan kaum sufi yang mereka ketahui kafir dan sesat.


abdkadiralhamid@2014

2014@abdkadiralhamid

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tuduhan Palsu Terhadap Para Pengikut Tasawwuf..."

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip