//

Tasawuf


www.majalah-alkisah.comTanya Jawab seputar Aqidah: bersama Habib Zain bin Ibrahim Bin Sumaith

Apakah tasawuf memiliki landas­an dalam agama?
Ketahuilah, pada abad pertama, tasawuf tidak dikenal dengan sebutan ini. Akan tetapi, landasan tasawuf me­rujuk pada tingkat keutamaan ihsan.
Yang dimaksud dengan keutamaan ihsan di sini adalah hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya; dan jika engkau tidak me­lihat-Nya, sesunggunya Dia melihatmu.
Landasan tasawuf juga merujuk pada ketekunan dalam beribadah dan pengabdian total kepada Allah serta ber­paling dari kemewahan dan perhiasan dunia.

Apa hakikat tasawuf?
Tasawuf adalah ilmu untuk menge­tahui tata cara dalam meniti jalan peng­abdian kepada Raja dari sekalian raja, Allah SWT. Atau, tasawuf adalah penjer­nihan bathin dari berbagai kenistaan dan menghiasinya dengan berbagai macam keutamaan.
Apa yang menjadi dasar dalam tasawuf?
Dasarnya adalah Al-Qur’an dan as-sunnah.
Imam Junaid bin Muhammad Al-Bagh­dady RA mengatakan, “Ilmu kita ini (ilmu tasawuf) terikat dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW (Bersumber ke­pada keduanya secara keseluruhan, se­hingga), siapa yang tidak hafal Al-Qur’an namun dia mencari hadits, dia tidak men­dapatkan bagian dari ilmu ini.”
Secara umum dapat dikatakan bah­wa awal tasawuf adalah ilmu, pertengah­annya adalah amal, dan akhirnya adalah anugerah.
Apakah buah yang dapat dipetik dari tasawuf?
Buah dari bertasawuf adalah penca­paian ilmu ladunni yang dilimpahkan Allah SWT ke dalam hati siapa pun yang dikehendaki-Nya, yaitu di antara para kekasih-Nya.
Ini berdasarkan firman Allah SWT:
“Dan bertaqwalah kepada Allah, dan Allah pun mengajarimu.” – QS Al-Baqarah (2): 282.
Demikian pula Nabi SAW bersabda, “Siapa yang mengamalkan apa yang diketahuinya, Allah mewariskan kepada­nya ilmu tentang apa yang tidak diketa­hui­nya.” – disampaikan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (10: 15).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tasawuf "

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip