//

Sikap Terhadap Dzurriyat (Para Anak Cucu/ Keturunan) Baginda Nabi SAW


Sikap Terhadap Dzurriyat (Para Anak Cucu/ Keturunan) Baginda Nabi SAW





At Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits dari Jabir ra; ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

"Wahai manusia, aku tinggalkan untuk kalian sesuatu yang jika kalian berpegang dengannya, pasti kalian tidak akan tersesat: Kitabullah dan keturunanku." (Al Jami ash Shahih; hadits 3786).


Ibnu Abi Syaibah dan Musaddad dalam masing masing Musnadnya, Al Hakim dan At Tirmidzi dalam Nawadir al Ushul, Abu Ya’la, serta Ath Thabrani telah meriwayatkan sebuah hadits dari Salmah bin al Akwa ra yang mengatakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda,

“Bintang menjadi pelindung bagi penduduk langit, sementara ahlul bait ku menjadi pelindung bagi umatku.”


Ad Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Said ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata,

“Kemurkaan Allah swt amat besar kepada orang yang menyakitiku dengan cara menyakiti keturunanku.”


Dalam al Ausath, Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Hasan bin Ali ra bahwa Rasulullah saw bersabda,

“Pertahankanlah rasa cinta kalian kepada ahlul bait, karena barang siapa yang berjumpa dengan Allah swt sementara ia mencintai kami, maka ia akan masuk surga dengan syafaat kami. Demi Dzat yang menggenggam jiwaku, ketahuilah bahwa perbuatan seorang hamba tidak akan berguna baginya kecuali ia mengetahui hak kami.”


Ad Dailami meriwayatkan sebuah hadits dari Ali ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

“4 golongan yang akan aku tolong kelak di hari kiamat adalah orang yang memuliakan keturunanku, orang yang berusaha memenuhi kebutuhan mereka, orang yang berusaha membantu segala urusan mereka ketika terdesak, serta para pecinta mereka dengan hati & lisannya.”


Abu Na’im meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Utsman bin Affan ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

“Barang siapa berbuat baik kepada salah seorang dari bani Muthalib di dunia, sementara salah seorang dari mereka (bani Muthalib) tidak mampu membalasnya, maka akulah yang akan membalasnya kelak di hari Kiamat.”


Imam at Tirmidzi dan Imam ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,

“Cintailah Allah agar kalian memperoleh sebagian nikmat-Nya, cintailah aku agar kalian memperoleh cinta Allah, dan cintailah keluargaku (ahlul baitku) agar kalian memperoleh cintaku.”


Para ahlul bait dan para sahabat ra memang bukan ma'sum (Terpelihara), tetapi mereka itu mahfuzh (Dipelihara) dengan pemeliharaan Allah swt terhadap orang-orang soleh

Mungkin saja, secara syariat, mereka terjatuh ke dalam kesalahan dan dosa. Akan tetapi, Allah swt memelihara mereka dengan pemeliharaan dari-Nya. Dengan demikian, tidaklah salah bagi kaum muslimin untuk mencintai keluarga & keturunan baginda Nabi saw dengan sepenuh hatinya.

Meskipun begitu, menurut Al Habib Salim bin Abdullah Asy Syathiri, pengasuh Rubat Tarim Hadramaut:

"apabila kita menemukan dari keturunan Rasul ada yang menyimpang, sebagai bentuk rasa cinta kasih kita kepada kakeknya, kita wajib ber amar ma’ruf nahi  munkar."

2013@abdkadiralhamid

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sikap Terhadap Dzurriyat (Para Anak Cucu/ Keturunan) Baginda Nabi SAW"

Post a Comment

Silahkan komentar yg positip